Yssc 0.22

2.7K 342 16
                                    

"Dunia itu tenang, yang berisik mulut tetangga"
-Yessica.

"Kamu udah sarapan?" Tanya Shani setelah mengobati luka Chika.

"Ud-"

"Pasti belum kan? Ayok kita ke kantin"

"Lah gua belum jawab kak"

"Kitty bilang kalau kamu ga sarapan tadi, ga usah banyak alasan"

Chika hanya diam saja, melawan pun rasanya percuma, Shani yang merangkap menjadi kakaknya saat ini tengah sibuk menarik tangan Chika, syukur saja suasana sekolah kini telah sepi, tak tau bagaimana nasib Chika jika seluruh murid-murid melihat dirinya sedang di tarik oleh ketua OSIS.

"Kamu diem ya, cici pesenin makan buat kamu"

"Loh emang cici tau gua suka apa?" Ujar Chika menatap Shani.

"Kamu itu apa aja pasti di makan" Shani menjawab dengan malas.

Shani meninggalkan Chika sendirian, ntah apa yang nantinya akan Shani belikan untuk dirinya, toh yang dibilang Shani benar adanya bahwa apa pun itu pasti Chika makan.

"Lah ko bubur ci?'

"Gapapa biar cepet abisnya"

"Kaga jelas lu ah" Sewot Chika namun tetap memakan bubur yang Shani belikan untuk dirinya.

Chika makan dengan tenang, Shani yang berada dihadapan Chika hanya bisa tersenyum miris, ia melihat tubuh adiknya yang begitu banyak luka, belum lagi makin ke sini tubuh adiknya itu makin kurus.

"Dek" Panggil Shani

"Bentar, satu suap lagi" Kata Chika membuat Shani langsung terdiam saat itu juga.

Setelah menyelesaikan suapan terakhirnya, Chika mengambil botol air putih yang juga Shani belikan, sejujurnya tidak biasa bagi Chika meminum air putih, tapi mau bagaimana lagi, dari pada makhluk cantik di depannya ini mengamuk, lebih baik ia terima saja.

"Apa ci?"

"Kamu yakin ga mau tinggal bareng cici sama papah?" Tanya Shani membuat alis Chika terangkat begitu saja.

"Tiba-tiba?"

"Bisa ga sih sehari aja jangan jadi orang yang menjengkelkan?!" Kesal Shani saat melihat respon Chika.

"Apa sih? Gua kaga ngapa-ngapain perasaan"

"Ya respon kamu gitu doang, ngeselin tau ga?!"

"Iya iya maaf ya" Ucap Chika menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

"Kamu tinggal di rumah papah ya dek" Kali ini Shani berbicara dengan suara pelannya.

"Kenapa ko nyuruh gua tinggal sama papah?" Chika balik bertanya.

"Cici ga mau liat kamu terluka lagi, cici ga kamu dipukulin sama orang gila itu"

"Ci, gua gapapa, liat kan selama belasan tahun gua masih bisa hidup sampai sekarang walau gua tinggal sama ayah"

"Dek..."

YESSICA [COMEBACK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang