Yssc 0.12

2.5K 350 14
                                    

"Hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus."
-Yessica.

Sudah beberapa jam terlewati, namun di dalam uks, kedua gadis masih saja tertidur. Mereka tidak merasa terganggu sama sekali dengan sempitnya tempat mereka untuk tidur, pelukan yang nyaman membuat mereka semakin lelap dalam tidurnya.

"Jam berapa ini?" Salah satu dari mereka membuka kedua matanya lalu melihat ke arah jam dinding yang berada di dalam ruang uks.

"Ya ampun dia keringetan gitu" ujar Shani saat melihat ke arah Chika yang masih memejamkan matanya, namun bulir-bulir keringat sangat nampak di wajahnya.

Shani dengan perlahan melepaskan diri dari Chika. Baru bergerak sedikit saja, tangan Chika dengan cepat memeluk Shani layaknya ia takut Shani terjatuh. Shani yang sadar dengan perlakuan Chika pun tersenyum, lalu ia berusaha lagi untuk turun dari brankar.

"Akhirnya" batin Shani setelah berhasil turun, Shani berjalan mencari remot AC yang Chika lempar, setelah menemukannya, Shani menurunkan suhu ruangan.

"Oh iya perut dia kan memar" Shani yang baru ingat langsung menyiapkan peralatan untuk mengobati memar Chika.

Shani telah kembali dengan beberapa perlengkapan untuk membersihkan memar di tubuh Chika. Dengan perlahan Shani mengangkat kaos yang Chika kenakan hingga memar terlihat, setelahnya Shani menyiapkan es batu untuk mengompres memar Chika.

"Syutttt" Shani yang merasakan Chika mulai tidak nyaman, langsung mengelus-ngelus rambut Chika agar kembali tidur.

Setelah beberapa saat mengompres memar Chika. Shani mengolesin gel untuk membantu penyembuhan memar agar lebih cepat.

"Loh udah istirahat aja? Pasti yang lain nyariin" ucap Shani saat mendengar bell tanda istirahat.

Shani merapihkan beberapa peralatan yang tadi sempat ia gunakan, setelahnya Shani bersiap untuk pergi. sebelum pergi, Shani melihat ke arah Chika yang masih tertidur, Shani tersenyum sebelum dirinya benar-benar pergi.

"Eughhhh" lenguhan Chika terdengar setelah beberapa menit Shani pergi.

"Anjir enak banget gua tidur, jam berapa ini?" Tanya Chika pada dirinya sendiri.

"Oh jam 10, hah jam 10?!" Kaget Chika lalu segera turun dari brankar.

"Adah dah, masih sakit ternyata ini perut" ucap Chika mengelus perutnya dari balik kaos yang ia kenakan.

Setelah meresa nyawanya sudah terkumpul, Chika mengambil seragam dan hoodie miliknya, Chika keluar dari uks menuju kantin, karena ia yakin, teman-temannya sudah berada di kantin.

"Nah ini ni si anjing yang berak lama banget, curiga berak di Mesir" sindir Adel saat melihat Chika yang baru tiba dan langsung mengambil es kopi milik Amanda.

"Yaelah ada problem dikit tadi" ucap Chika lalu mengambil kerupuk nasi goreng milik Zee.

"Pesen kenapa sih, ngambil punya orang mulu" emosi Zee.

"Woy lu yang jalan nunduk!" Panggil Chika pada salah satu siswa yang kebetulan lewat di belakangnya.

"I-iya?"

"Beliin gua batagor"

"T-tapi ka"

"Ga ada tapi-tapian, nih duitnya, sisanya buat lu aja"

YESSICA [COMEBACK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang