Aamon mengusap wajahnya kasar sambil menghela napas. Setelah mendengar cerita Leomord banyak pertanyaan yang muncul dikepalanya, benar benar gila dan ia hampir tak mempercayai seluruh ceritanya. - "jadi kemarin kau mati karena tertusuk dan sekarang kau sehat wal afiat tanpa luka ataupun goresan? apa kau sedang bercanda?"
Leomord juga tidak terlalu mengerti dengan apa yang baru saja terjadi dengannya. hal yang terakhir kali ia ingat adalah ketika dirinya mencoba menolong sang peri dengan mengorbankan dirinya sendiri, namun ketika ia membuka mata semuanya seperti tak pernah terjadi.
Luka yang menyakiti tubuhnya menghilang tanpa jejak, saat terbangun pun Leomord langsung berada disamping sumur tua. "aku sempat berpikir kalau apa yang telah terjadi hanyalah mimpi belaka, namun ketika sesuatu mengganjal di saku ku... aku menyadari bahwa batu yang saat itu diberikan oleh sang peri masih tersimpan dan terbawa hingga kemari. aku yakin ini adalah kenyataan meski ketika aku mencoba masuk lagi ke sumurnya untuk mengecek kebenaran, aku tidak bisa kembali ke hutan itu.. namun aku sangat yakin -- "
Belum saja selesai dengan ucapannya, tiba tiba Granger menyela dengan nada bicara yang menyinggung. - "aku tahu kau adalah pria yang penuh dengan imajinasi, namun yang ingin ku dengar adalah cerita asli bukan cerita yang kau rekayasa. ini masalah serius, leo. kalau kau ingin menunjukkan imajinasi mu, kau bisa menulis novel seperti biasanya. kehadiran batu yang menyala itu saja sudah aneh, kenapa kau menambahkan dengan cerita pindah dimensi yang tidak masuk akal? "
Semuanya terdiam, Leomord agak sedih ketika granger mengatakan hal itu kepadanya. masa iya sih teman yang ia percaya dari dulu tak mempercayai dirinya? sedari tadi Leomord bercerita, Granger cuma menganggap kejadian menyakitkan itu sekedar imajinasinya? yang benar saja..
"Sejujurnya.. itu memang sedikit tidak masuk akal.. " - natan akhirnya ikut bersuara. - "ketika tadi kita mengecek sumurnya pun, tidak terjadi apa apa.. kalau saja kita memiliki bukti yang lebih kuat.. bukan sekedar batu yang menyala ini mungkin aku akan langsung percaya dengan kebenaran ceritanya"
alucard mengangguk, "aku juga setuju dengan perkataan natan. batu bersinar dengan cerita Leomord kurang meyakinkan. apalagi tentang monster dan makhluk yang kau sebut peri itu, sangat mustahil itu kebenaran. apakah kau menyembunyikan sesuatu dari kami leo? kau tak perlu repot-repot mengarang cerita kepada kami.. cukup katakan yang sebenarnya.. dimana kau menemukan batu ini.. mungkin kami bisa membantu nantinya"
bantu apanya? Leomord udah cape cape menceritakan semuanya, dan tak ada satupun dari mereka yang percaya. jadi demi menanggapi ucapan teman teman nya, Leomord cuma menjawab, - "aku sudah mengatakan yang sebenarnya. aku tidak mengarang cerita apalagi merahasiakan sesuatu dari kalian." - sorot mata Leomord terlihat sedih. membuat teman temannya jadi merasa tidak enak, namun tak ada satupun dari mereka yang bersuara dan mampu membuat Leomord merasa lebih baik.
Kecuali claude. dengan entengnya claude mengatakan, - "apalagi yang kalian ragukan? sudah jelas jelas apa yang Leo katakan itu benar! " - claude yang posisi duduknya berada didepan Leomord langsung sok asik dengan menepuk nepuk pundak Leomord. - "aku percaya denganmu, kawan. terkadang sesuatu yang nyata adalah sesuatu yang tak bisa dilihat oleh orang orang pada umumnya. namun karena aku jenius aku bisa melihat kebenarannya "
Leomord tersenyum tipis, apakah Claude mencoba untuk menghiburnya? sungguh baik pria satu ini. benar benar tipe kawan baik. nampaknya yang senang dengan perkataan Claude hanya Leomord karena sekarang semua orang menatap Claude dengan tatapan sinis.
"jenius apanya, kau hanya pawang monyet. berhenti bersikap kekanak-kanakan" - aamon emang rada benci sama Claude makanya apapun yang claude lakukan pasti aamon langsung ngehujat.
tapi yang namanya Claude mah udah kebal, kakak ipar nya itu memang jutek namun kalau kau sudah mengenalnya dia aslinya tak seburuk itu. dengan santainya claude menyender di sofa, menatap aamon dengan wajah santainya. "kau tak percaya kalau aku jenius? huh sungguh disayangkan.. padahal cuma diriku yang bisa melihatnya "

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Elves [ LeoEstes] - END
FantasyPenulis Leo terjatuh kedalam sebuah sumur kering yang berada di basemen Rumah tua peninggalan kakeknya. ia pikir ketika dirinya membuka mata, ia akan segera menemui ajal nya, namun secara ajaib nan tiba tiba setelah mendapatkan kembali kesadarannya...