O9 : Bukan Salahnya

340 70 14
                                    

"kau mungkin tidak mempercayai perkataan ku, namun aku sungguh melihat hantu itu! dia memiliki rambut yang sangat panjang, berwarna putih, wajahnya sangat pucat dan matanya biru menyala! ku mohon bantulah temanku.. dia tinggal bersama hantu itu, dia bisa saja dalam bahaya, ku mohon tolong lah dia..."

Martis menghela napas, ia tak sangka dirinya yang tak sengaja lewat setelah berpatroli dikawasan itu ditabrak oleh wanita aneh yang mengaku melihat hantu.

Awalnya ia tak percaya, niatnya hanya untuk membantu masyarakat dan mendapatkan ketenangan bersama. jadi mau tak mau ia harus setuju untuk menambah pekerjaan nya dengan berpatroli di wilayah pelosok bertanah hijau dengan rumah tua yang menjadi pusat pengawasannya.

ia tak tahu mengapa ia setuju dengan pekerjaan yang membuang waktu ini, bagaimana pun yang dilihat wanita itu mungkin bukan hantu karena itu hanyalah rumor. meski ada kasus sebenar yang menjadi inspirasi rumor tersebut namun kasus itu masih belum bisa diungkap dan penyebab orang yang hilang itu mungkin karena adanya psikopat gila bukannya hantu.

Lagipula mana ada hantu disiang bolong? martis tidak percaya dengan adanya hantu. Tapi karena wanita itu cantik dan kelihatan ketakutan, jadi terpaksa martis setuju untuk mengawasi area rumah tua yang disebutkan oleh wanita tadi. dia pikir, sayang juga kalau menolak permintaan wanita cantik, apalagi wanita itu juga memberikannya nomor ponsel untuk menghubunginya jika martis benar benar menemukan hantunya. sungguh beruntung.

Ya, martis memang kelihatan agak sus. dia ingin mengawasi rumah Leomord karena permintaan vexana yang memiliki wajah cantik. namun siapa sangka, beberapa hari kemudian ketika dirinya sedang berpatroli dan melewati rumah tua sambil menoleh ke arah rumah tersebut, ia langsung mendapatkan apa yang vexana maksud dengan dirinya yang melihat hantu.

"itu bukan hantu.. itu... sesuatu hal yang lain.." - dia tidak bisa memastikan jenis makhluk apa yang ia lihat, ciri ciri yang disebutkan vexana waktu itu memang cocok dengan makhluk ini, namun sudah jelas ia memiliki kaki yang menapak di tanah, itu bukan hantu apalagi setan. "apakah itu.. peri?" -

martis tersenyum dikala matanya masih terfokus menatap estes yang sedang tersenyum diantara bunga bunga kecil di halaman rumahnya, ia kelihatan bahagia dan menatap bunga itu dengan tatapan redup yang mempesona. kamera yang martis pegang mulai mengezoom objek yang sedaritadi menarik perhatian, wajah cantik estes ia jepret beberapa kali, telinga runcing yang khas terlihat jelas di kamera karena rambut putih panjang nya yang ia ikat dengan jepit rambut tidak menghalanginya. - "aku tidak percaya.. haruskah aku memberitahu argus? ah, pria itu menyebalkan. aku akan beritahu nona cantik itu dulu" - martis mengambil ponsel dan mulai mencari kontak vexana di ponselnya. ia tersenyum penuh arti sambil mengirimkan foto foto estes kepada vexana.

.

Dua Hari Sebelum Martis menemukannya


Leomord duduk di kursi yang berada dibelakang Kafe, ini waktunya istirahat namun Leomord sama sekali belum menyentuh makan siang nya. Rasanya ia tidak berselera, mungkin karena ia sedang banyak pikiran.

Kemarin estes telah jujur kepadanya, ia berkata bahwa vexana telah datang kerumah dan menjadi sangat ketakutan saat melihat estes. itu wajar kalau vexana takut, estes kalau di lihat dari kegelapan memang agak menyeramkan. rambut putihnya seperti nenek lampir dan bahkan warna kulit nya yang putih pucat menambahkan kesan horor nya.

huft, entah bagaimana caranya Leomord akan membalas pesan vexana. setelah mengecek ponsel, Leomord menemukan banyak pesan yang dikirimkan oleh vexana. banyak dari mereka isinya tentang vexana yang begitu khawatir tentang keselamatan Leomord, bahkan vexana juga tidak ragu untuk mengatakan pada Leomord kalau ia melihat penampakan dirumahnya.

Hidden Elves [ LeoEstes] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang