chapter - 7

5 1 0
                                    

Kadang-kadang kita menaruh harapan pada bidak yang terpisah oleh ribuan kilometer. Tapi siapa tahu, mungkin dalam kekacauan itu, kita menemukan kekuatan tak terduga. Jadi, biarkan terus berlanjut meskipun langkah-langkahnya tak selalu bisa kita prediksi!




Hari senin adalah hari dimana semua nya terasa berat untuk di jalankan bagi semua orang, baik itu pelajar mau pun pekerja. Entah ada apa pada hari senin sehingga membuat semua orang terasa berat untuk menjalankan nya.

Atau karena hari senin adalah hari di awal pekan yang terasa jauh dari akhir pekan yang banyak disukai oleh khalayak. Yang pasti, jika kamu keluar rumah pada hari Senin, kamu akan dihadapkan pada kekacauan lalu lintas yang menguras kesabaran.

Volume kendaraan seolah-olah naik dua kali lipat dibandingkan hari-hari lainnya. Motor, Mobil, dan kendaraan umum lainnya berlomba-lomba merebut jalur di jalan raya. Ah, mungkin kecuali untuk Busway, KRL, MRT, dan LRT, karena mereka memiliki jalur sendiri yang membantu mereka tetap bergerak lancar.

Sorak-sorai klakson kendaraan saling bersautan di persimpangan ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Seolah-olah mereka mengatakan, "Hai, selamat datang di arena lalu lintas Senin!" Sepertinya setiap pengendara ingin mencatat rekor sebagai yang pertama menyeberangi persimpangan ini.

Tapi tunggu dulu, ada juga yang merasa berbeda. Beberapa dari mereka, justru merasa hari Senin adalah saat yang paling membakar semangatnya.

Entah mengapa, meskipun lalu lintas padat dan kantor menanti dengan segudang tugas, mereka tetap bersemangat. Mungkin ada sihir Senin yang mempengaruhi mereka, atau mungkin saja mereka memiliki cara unik untuk menghadapi hari ini. salah satu nya ialah Arya.

Bagi Arya, Senin adalah momen yang penuh semangat. Dia bangun pagi dengan gairah dan berangkat ke sekolah dengan motor kesayangannya. Sepanjang jalan, Arya menyusuri kemacetan yang tak asing baginya. Mobil, motor, dan kendaraan umum lainnya saling berebut jalur, seperti lomba tanpa hadiah.

Tapi Arya tak terpengaruh, dia tetap tenang mengendalikan motornya dengan mahir, mengikuti aliran lalu lintas yang rumit ini.

"Hati-hati ya, dek! Jaga jarak dan kecepatan!" Seringkali bu imas memberikan pesan ketika Arya berangkat. Dan Arya selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap fokus dan berhati-hati di jalan.

Sesampainya di parkiran sekolah. Ia melihat sekeliling sudah ramai dengan para murid yang berdatangan. Aatu objek yang membuat nya terheran di hari senin, yaitu motor Raja yang sudah ada di parkiran tak jauh letaknya dari motor Arya.

Pasalnya Raja yang selalu datang mepet dengan bel sekolah kini datang lebih dulu dari-Nya. "lah anying tu orang udah dateng aja, tumben ngeduluin gue," ucap Arya seraya tertawa kecil.

Arya berjalan meninggalkan parkiran dengan headphone yang ada di kuping nya. Terlihat Raja dan Surya berdiri di depan tangga menuju gedung sekolah yang menunggu kedatangan Arya di sekolah.

Mereka tertawa melihat Arya yang datang lebih lama dari-Nya, sedangkan Arya hanya menggelengkan kepalanya terheran "feeling gue gak enak," ucap Arya.

"Liat tuh tuan muda kita baru dateng," seru Raja dengan tawanya yg menular ke Surya.

"Anying lu tumben banget dateng lebih cepet dari gue," saut Arya seraya menggantungkan headphone nya di leher. "Ruwet banget gilaa di jalan," sambungnya.

"Bener jirr, macet itu juara di hari Senin!" Sahut Raja, sambil mengangguk setuju.

"Tadi juga hampir aja motor gue kena geser mobil," tambah Surya, sambil menunjuk motor berwarna merah kesayangannya yang nyaris saja di senggol oleh mobil.

Unconscious in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang