chapter - 5

6 1 0
                                    

Nikmati setiap detik yang kalian alami, karena semua itu tidak akan bisa di ulang. Meski kalian merengek kepada Tuhan.



hari ini adalah akhir pekan dimana para murid tidak pergi ke sekolah karena libur. seperti biasanya Arya bangun lebih awal sebelum matahari terbit, ia merapihkan tempat tidurnya lalu pergi mandi ini adalah hal yang biasa ia lakukan ketika bangun tidur.

air dingin yang alami di pagi hari sangat ia sukai karena lebih terasa segar hingga menusuk ke tulang di bandingkan ketika matahari sudah terbit.

kedua orangtuanya sibuk bekerja di luar negeri, ia di rumah tinggal bersama asisten rumah tangganya. namun, Arya bukan tipe anak yang mengandalkan asisten rumah tangganya.

ia lebih baik melakukannya sendiri selagi bisa ketimbang harus menyuruh asisten rumah tangganya.

bu Imas -asisten rumah tangganya- sudah bekerja sangat lama bahkan sejak kedua orang tuanya belum melahirkan Arya, dan karena sudah berumur Arya tidak mau terlalu merepotkan asisten rumah tangganya itu.

seperti merapihkan tempat tidur, menyapu dan mengepel rumah selalu ia kerjakan sendiri ketika ART nya sedang melakukan pekerjaan lain.

bahkan Arya terkadang memarahinya ketika kelelahan karena melakukan pekerjaan yang seharusnya Arya bisa kerjakan.

setelah selesai mandi pagi dan meninum segelas susu, Arya pergi berjalan ke taman kota karena jarak rumah ke taman kota tidak begitu jauh.

taman kota begitu ramai ketika weekend, tak sedikit juga dari mereka mengajak keluarga kecilnya yang menghabiskan waktu pagi mereka di taman kota seraya menghirup udara segar.

banyak pedagang kaki lima bahkan pedagang asongan yang mencari rezeki nya di taman kota ketika pagi hari. adapun para badut jalanan yang memakai kostum tokoh kartun dan lainnya.

banyak dari anak-anak yang menyukai para badut tersebut, tapi tak sedikit pula dari mereka yang ketakukan dan menangis.

sesampainya Arya di taman kota, ia melakukan pemanasan sebelum mengitari taman kota dengan melalukan jogging sebagai permulaan.

dengan handsfree yang menempel di telinganya, Arya memulai jogging mengitari taman kota. Arya memang tidak begitu suka dengan keramaian, tapi jika ia sudah terbiasa dengan aktivitas nya maka semua orang yang ada di taman tidak ia pedulikan, ia akan asik dengan dunianya sendiri.

setelah beberapa putaran mengitari taman kota ia duduk di tepi kolam dengan air mancur di tengahnya, ia melambaikan tangannya ke penjual air mineral yang tak jauh dari tempat ia duduk.

"bang air sebotol berapa-an?" tanya Arya sembari melepas handsfree yang ada di telinganya.

"lima ribuan dek." jawab penjual air itu.

Arya membeli 2 botol dengan beberapa camilan yang ada di gerobak penjual itu. setelah membayar apa yang di beli, Arya pindah tempat ke bangku yang menghadap ke air mancur di kolam.

Arya memakan camilan yang baru saja ia beli seraya memandangi air mancur di depannya. tak lama di balik air mancur, muncul seorang perempuan yang mengacaukan pandangan Arya ketika memandangi air mancur.

walaupun Arya tak menghiraukan orang-orang di taman kota, tapi ketika perempuan ini muncul ia langsung membuat Arya terfokus pada perempuan itu, seperti ada magnet yang menarik pandangan Arya kepadanya.

perempuan itu Arumi yang tengah mengitari taman kota dengan berjalan santai. Arya sempat ingin menyapanya ketika arum lewat tak jauh dari belakangnya.

namun, ia urungkan niatnya itu karena berfikir tidak akan di gubris olehnya. ia terus memandangi perempuan bermata bulan sabit itu dalam beberapa saat selagi Arum tidak menyadari keberadaannya.

Unconscious in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang