Happy reading All 🥀Matahari mulai menyinari bumi, sinarnya menyelinap masuk melalui celah celah kamar untuk membangunkan manusia sehingga melakukan aktivitas nya masing-masing.
Di sebuah kamar yang didominasi dengan warna biru terdapat kakak beradik yang masih terlelap dalam alam mimpinya dan menyalurkan kehangatan satu sama lain.
Gadis mungil yang berada ditengah-tengah ketiga pemuda berusaha bangun tetapi tangan besar yang berada di tubuhnya membuat nya susah untuk berdiri, gadis itu bersusah payah untuk bangkit tapi tetap tidak bisa membuat matanya berkaca-kaca.
"Huwaa kakak Ona tidak bisa nafas" tangisan Liona membangun mereka, dan menyadari bahwa Liona susah untuk bernafas karena dihapit oleh 3 raksasa di kiri dan kanannya.
"Maafin kakak ya" Ucap Alvarez sambil mengangkat Liona kepangkuan Nya membuat liona berhenti menangis.
"Hiks kalian besar kayak raksasa, Ona jadi susah nafasnya, Ona nggak mau tidur sama kak Al sama Ares lagi Ona mau tidur sama Ano aja" Ucap Liona sambil berusaha melepaskan diri nya dari pangkuan Alvarez.
(Fyi : Alvarez dipanggil Abang Al dan Antares dipanggil Abang Ares oleh Liona)
Leon yang mendengar ucapan liona membuat nya tersenyum kemenangan yang dihadiahi tatapan tajam dari kedua Abang nya.
"Abng Al lepasin Ona, Ona mau ke Ano" Ucapan yang dikeluarkan Liona membuat Alvarez semakin memperkuat pelukannya dan menenggelamkan wajah Liona di dada bidangnya.
"Maafin abang ya, nanti abng beliin coklat asalkan Ona mau maafin abng" Ucap Alvarez berusaha untuk membujuk Liona dengan iming-iming coklat.
Liona merasa tertarik dengan tawaran Alvarez tapi dia tetap berusaha tidak terbujuk oleh itu.
"3 buah coklat, kalau Ona tidak mau abang kasih kepada abang Ares aja deh" ucap Alvarez dengan nada main mainya.
"Bang Ares udah besar tidak suka coklat jadi untuk Ona aja deh" ucap Ona masih dengan nada merajuk nya.
Mendengar ucapan lucu yah dikeluarkan oleh Liona membuat ketiga pemuda itu tertawa pelan.
"Ano dan kak Ares nggak sekolah terus kak Al juga nggak kek kantor? " Tanya Liona sambil memiringkan kepalanya membuat mereka tersadar dan melihat jam di tangan nya yang ternyata sudah jam 6.30.
Mereka mencium pipi Liona dan segera pergi ke kamar masing-masing dan bersiap siap untuk pergi sekolah, sedangkan Liona tertawa pelan.
Liona segera pergi ke dapur untuk memasak sarapan untuk kakak Nya, di kehidupan sebelumnya Liona memang tidak diperbolehkan untuk mendekati peralatan dapur tapi dia bisa belajar saat mommy nya memasak.
Liona menata sarapan di meja makan, tidak lama turunlah kakak dan kembaran Nya, mereka segera duduk dan menikmati sarapannya.
"Kami berangkat dulu ya, kamu hati hati di rumah dan jangan kemana mana" ucap Antares setelah menyelesaikan sarapan nya dan mencium pipi Liona disusul oleh Alvarez dan Leon.
"Babay" ucap Liona sambil melambaikan tangannya dan tersenyum manis.
Mereka sebenarnya tidak tega meninggalkan Liona sendirian dirumah, tapi apa boleh buat mereka sedang melakukan ujian kenaikan kelas jadi harus diikuti.
Setelah kepergian mereka Liona segera bersiap siap untuk pergi ke taman terdekat karena akan merasakan bosan apabila tetap berada sendirian di mansion sebesar ini.
Liona Sekarang sedang bersiap siap dengan memakai rok pendek di atas lutut berwarna putih dengan atasan berwarna merah.
(Style Liona)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi to twins antagonis
Teen FictionLavina Calista Dominic, anak perempuan satu satunya dari pasangan Berliana sintesa Dominic dan Edward Martin Dominic yang merupakan anak putri kesayangan dalam keluarga Dominic. Anak yang selalu dimanjakan dan tidak akan dibiarkan untuk keluar dari...