Happy reading 🥀
Saat memasuki rumah Ares mereka melihat seorang gadis mungil yang sedang sibuk menonton acara kesukaan nya di televisi, dia terlihat sangat fokus tapi malah kelihatan begitu menggemaskan.
"Res itu Adek Lo?" Tanya Roni kepada Ares Tampa mengalihkan pandangannya dari Liona.
"Hm" jawab Ares dengan deheman.
"Cantik ya boleh kali jadi gebetan" ucap Roni dengan nada jahilnya membuat Ares mendengus kesal.
Ares menghiraukan teman temannya dan berjalan mendekati Liona yang sedang asik dengan tontonan Nya.
"Sayang kamu ke kamar aja ya soalnya ada teman kakak, nggak papa kan" Tanya Ares yang membuat Liona mengalihkan pandangannya dari tontonan Nya.
"Kok Lo gitu sih res biarin kita kita kenalan sama adek Lo lah" ucap Roni dengan kesal.
"Iya tuh Dion juga mau kenalan hehe" Ucap Dion dengan cengiran Nya.
"Nggak ada nanti Adek gue risih kalau dekat dengan Lo lo pada" sindir Ares kepada teman temannya membuat mereka mendengus.
"Ona tidak papa kok kak, malahan Ona senang apabila ada banyak teman" Ucap Liona sambil tersenyum tipis membuat mereka gemes.
"Kamu lucu banget sih, kenalin aku Aldion Vandeta Abimanyu kamu bisa panggil aku Dion" ucap Dion memperkenalkan diri.
"Ha-halo aku Liona kamu bisa panggil aku Ona" timbal Liona kepada Dion.
"Kalau gue Roni Aditama Wijaya Lo bisa panggil gue Roni, panggil sayang juga boleh kok" perkataan yang diucapkan oleh Roni membuat Ares memukul lengan Roni lumayan keras membuat sang empu meringis pelan.
"Nah kalo yang ini kembaran Dion namanya Alzion Vandeta Abimanyu Ona bisa panggil dia Zion" ucap Dion memperkenalkan sang kembaran.
"Sesi perkenalan sudah selesai jadi Ona ke kamar saja nanti diganggu mereka" ucap Ares masih berusaha membujuk Liona.
"Ona mau main sama kak Dion" Ucap Liona dengan tatapan memohon kepada Ares.
"Oke tapi jangan nakal" ucap Ares memperingati.
"Ona main aja disini bersama Dion, kakak, Roni dan Zion ada urusan sebentar nggak papa kan?" Tanya Ares kepada Liona yang terpaksa meninggalkan nya bersama Dion dan Roni karena ada beberapa hal yang harus dibicarakan bersama Zion.
"Ona nggak papa kok kan ada kak Dion jadi Ona nggak kesepian lagi" ucap Liona dengan riang membuat Ares tersenyum tipis.
"Yasudah kakak pergi dulu ya" Ucap Ares kemudian mencium pipi Liona dengan lembut dan dibalas oleh Liona dengan ciuman di pipi Ares.
Ares, Roni dan Zion berjalan meninggalkan tempat itu dan hanya tersisa Dion dan Liona.
Setelah kepergian mereka Dion dan Liona asik menonton acara kesukaan Liona lebih tepatnya Liona yang asik menonton acara favorit nya dan Dion yang asik memandangi wajah cantik Liona.
"Kak Dion kenapa liatin Liona, kan televisi di depan huh" tanya Liona yang membuat Dion tersadar dari lamunannya.
"nggak papa ha-hanya itu soalnya Dion lapar ya Dion sangat lapar hehe" jawab Dion gelagapan karena tertangkap basah sedang mencuri pandang ke arah Liona.
"Tunggu sebentar ya, Ona buatin makanan dulu tapi Ona cuma bisa buat masak nasi goreng saja nggak papa kan" Tanya Liona dengan tidak enak karena hanya bisa memberikan nasi goreng kepada teman kakaknya itu.
"Nggak papa kok Ona nggak usah minta maaf, maaf ya kalau Dion ngerepotin Ona"ucap Dion dengan wajah bersalah nya.
"Kak Dion tunggu disini saja, Ona mau bikin nasi gorengnya dulu" ucap liona dan diangguki Dion.
Liona melangkah menuju area dapur dan mulai berkutat dengan peralatan dapurnya, Liona membuat nasi goreng dengan hati hati.
Selama Liona berkutat dengan alat dapurnya pandangan Dion tidak pernah lepas darinya, pandangan yang memuja yang terpancar jelas dimatanya apabila ada yang melihat pasti mereka akan jelas bahwa Dion sedang dalam proses jatuh cinta.
"Ona cantik banget dan juga jago masak sama kayak bunda" puji Dion yang teringat akan almarhumah bundanya.
Beberapa saat kemudian Liona sudah selesai menyiapkan dua piring nasi goreng untuk nya dan untuk Dion yang tertata rapi di meja makan.
"Kak Dion ayok sini kita makan bareng katanya tadi lapar" Ucap Liona mengajak Dion dan langsung dipatuhi oleh Nya.
Dion melangkah menuju tempat dimana Liona berada dan duduk tepat disampingnya dan langsung menikmati makanan yang tersedia.
"Nasi gorengnya sangat enak" puji Dion disaat mulutnya disingguhkan nasi goreng Liona yang sangat pas dengan seleranya.
Mendengar pujian dari Dion membuat Liona terkekeh geli dan melanjutkan memakan makanannya.
Setelah selesai mereka memakan makanannya Liona membawa piring bekas nasi goreng tadi ke dapur dan berniat untuk membersihkan Nya.
Tetapi tanpa di sangka genangan air yang berada di lantai yang digunakan untuk memasuki Area dapur membuat velyn terpeleset dan piring yang dibawahnya jatuh ke lantai dengan keadaan yang berkeping-keping.
Prang
Prang.
Suara pecahan piring dari arah dapur membuat Dion terkejut dan langsung berlari ke arah dapur dimana Liona berada dan melihat Liona yang sedang bergetar ketakutan dan pecahan piring yang berserakan di sekitarnya membuat Dion segera berlari untuk membantunya.
Dion mendekati tubuh Liona yang bergetar ketakutan dengan posisi duduk tangan yang memeluk kedua lututnya.
Melihat tubuh Liona yang bergetar hebat membuat Dion membawa Liona ke gendongan nya dan tidak sengaja membuat Dion menginjak pecahan piring yang berserakan di lantai yang membuat kaki Dion tertusuk pecahan itu dengan kaki yang mulai mengeluarkan darah.
Dion tidak memperdulikan kondisi kakinya yang berdarah dan melanjutkan langkahnya menuju sofa terdekat dan segera meletakkan Liona.
Setelah beberapa saat Ares dan kedua temannya kembali dari urusan mereka dan melihat punggung mungil Liona yang masih dengan keadaan bergetar dan kaku Dion yang terus-menerus mengeluarkan darah membuat mereka khawatir bukan main.
Ares segera berlari menuju tempat Liona berada dan berusaha menenangkan Liona dengan mengucapkan kata kata penenang.
"Sayang udah ya jangan nangis lagi, kakak ada disini dan nggak akan ninggalin Ona lagi, maafin kakak ya" ucap Ares masih berusaha menenangkan Liona.
"O-ona tidak sengaja ja-jatuhin piring nya te-terus pecah, o-ona takut hiks" Adunya dengan terbata-bata membuat Ares semangkin sedih karena meninggalkan Liona.
"Jangan nangis lagi , kakak jadi sedih kalau Ona nangis, maafin kakak ya sebelumnya ninggalin ona, lain kali kakak nggak akan ninggalin Ona lagi" ucap Ares dengan nada menyesalnya membuat Liona menggelengkan kepalanya tidak tega melihat kakak nya sedih seperti itu.
"Kakak tidak sa-salah, Ona yang salah soalnya tidak hati hati, maafin Ona ya udah bikin kakak khawatir" ucap Liona kepada Ares.
Liona dan Ares berpelukan cukup lama dan pandangan Liona beralih ke arah Dion yang memiliki wajah yang sangat pucat dan darah yang masih mengalir dari kakinya membuat liona semangkin khawatir dan melepaskan diri dari Ares dan menghampiri Dion yang hampir kehilangan kesadaran Nya.
Mereka yang berada Disana langsung membawa Dion ke kamar Ares dan Zion yang segera menghubungi dokter.
Votmen 😖❤️
1060 Kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi to twins antagonis
Novela JuvenilLavina Calista Dominic, anak perempuan satu satunya dari pasangan Berliana sintesa Dominic dan Edward Martin Dominic yang merupakan anak putri kesayangan dalam keluarga Dominic. Anak yang selalu dimanjakan dan tidak akan dibiarkan untuk keluar dari...