Happy reading 🥀
Mereka menikmati makanan yang disediakan dan memakannya dengan nikmat terasa sangat enak apalagi disungguhi pemandangan yang indah didepan mata, sambil menatap Liona yang sedang asik dengan kegiatannya, mereka mengambil pandangan ke arah Liona dan Liona yang sibuk dengan kegiatan.
Brukk
Prang
AKHHHH
Suara pecahan dan teriakan menggema di area Kantin sehingga mengakibatkan keadaan menjadi hening dan perhatian menuju ke asal suara.
Dan dapat dilihat sekelompok siswi yang sedang berdebat, lebih tepatnya tiga siswi yang sedang membentak siswi lainya yang dalam keadaan jatuh di bawah kaki siswi lainya.
"Lo ngapain kasih bekal Justin, Lo tau kan kalau Justin itu punya gue, atau Lo mau ngerebut Justin dari gue" Bentak siswi yang bernama Jesika Kania Selvina kepada siswi di depannya yang bernama Aldela Redryta.
"A-Aku nggak se-sengaja kak" Ucap Adela Dengan gugup karena merasa takut kepada Jesika.
"Nggak sengaja Lo bilang" Bentak Jesika menjambak rambut Adel yang membuat sang empu meringis kesakitan.
Liona yang melihat kejadian tersebut merasa tidak tega melihat terjadi pembullyan dihadapannya.
"Kak kasian dia pasti sakit rambutnya dijambak oleh kakak jahat itu" ucap Liona kepada Ares.
"Jangan ikut campur Ona, kakak nggak mau Ona terluka" ucap Ares memperingati.
"Ta-tapi kakak itu jahat, tarik tarik rambut dia" ucap liona masih bersikeras untuk membela Adel.
"Kalau kakak nggak mau bantuin, Ona aja yang bantuin" Ucap mutlak Liona dan melangkahkan kakinya untuk menyelematkan siswi yang dibully.
Mereka masih memproses apa yang dilakukan oleh Liona setelah beberapa lama Ares segera menyusul Liona diikuti oleh Leon dan yang teman teman Ares.
"Kakak jahat Kenapa tarik tarik rambut dia nanti dia bisa terluka" ucap Liona merasa kesal dan berusaha melepaskan tangan Jesika dari rambut Adel.
"Lo apa apaan sih, nggak usah ikut campur deh" Bentak Jesika setelah tangannya berhasil dilepaskan oleh Liona dari rambut Adel.
Jesika mendorong tubuh Liona sehingga membuat punggung mungil Liona menghantam dinding dengan keras yang membuat nya meringis.
"Kakak kasar banget, dia tidak salah kenapa kakak tarik tarik rambut dia nanti rontok" Ucap Liona masih berusaha membela Adel.
"Asal Lo tau ya dia sudah menggoda pacar gue " Ucap Jesika kepada Liona.
Sebelum Ares dan teman temannya Datang untuk membantu Liona seorang siswa sudah terlebih dahulu membantu Liona untuk berdiri dan menatap Jesika dengan tatapan datarnya.
"Kamu apa-apan sih Justin kok malah bantuin dia seharusnya kamu bela aku dong" Ucap jesika kepada pria yang diketahui bernama Justin Adalson Dirgantara.
"Lo keterlaluan Jesika" sarkas Justin yang sudah mauk dengan tingkah laku Jesika yang melakukan apa yang dia inginkan tanpa memikirkan orang lain.
"Lo bully adek kelas Lo dan juga mendorong gadis ini" ucap Justin kepada Jesika dengan nada meninggi.
"Dia mau merebut kamu dari aku, dia sudah kasih kamu bekal jadi aku bully dia" Ucap Jesika sambil menunjuk ke arah Adel.
"Dan dia Sudah menggagalkan rencana aku untuk menghukum siswi yang sudah berniat menggoda kamu" ucap Jesika sekali lagi sambil menunjuk ke arah Liona.
"Gue akan laporin Lo ke guru BK dan terima hukuman yang akan Lo dapatkan" ucap Justin dengan tegas yang semangkin memancing emosi Jesika.
"Aku ngga salah Justin mereka yang salah, mereka berniat merebut kamu dari aku, kamu itu cuma punya aku dan nggak boleh ada yang deketin kamu selain aku" Ucap Jesika masih dengan sikap keras kepalanya.
"Gue bukan punya Lo Jesika, kita nggak ada hubungan apa apa, dan stop Jangan ngaku ngaku seolah-olah gue cuma punya Lo, gue muak tau nggak" ucap Justin yang benar-benar muak atas tingkah Jesika.
"Kamu pasti bercanda iya kan, kamu itu milik aku dan nggak ada yang boleh deketin kamu" ucap Jesika dengan mata berkaca-kaca merasa kecewa atas apa yang diucapkan oleh Justin.
"Gue nggak bercanda Jesika, dan mulai sekarang stop Jangan ganggu gue dan jangan pernah bully siapapun lagi" Ucap Justin kepada Jesika.
"Kamu kenapa berubah, kamu nggak seperti Justin yang aku kenal tau nggak, atau ini gara gara gadis ini kamu jadi nggak peduli lagi sama aku" ucap Jesika menunjuk ke arah Liona dan berniat untuk menampar Lional.
Sebelum tangan Jesika mengenai pipi mulus Liona sebuah tangan kekar terlebih dahulu menahan tangan Jesika supaya tidak mengenai pipi Liona.
Liona hanya menutup matanya dan pasrah untuk menerima tamparan untuk pertama kali di dalam hidupnya, setelah beberapa saat Liona memejamkan matanya untuk menunggu apa yang di lakukan oleh Jesika tetapi Liona tidak merasakan apa-apa akhirnya dia membuka matanya dan melihat teman kakak nya yang tidak dia kenali menahan tangan Jesika supaya tidak mengenai wajah Liona.
Ares masih mencerna apa yang terjadi dan tidak menyangka dia sudah lalai menjaga sang adik sehingga membuat Liona kesakitan dan tidak berhasil melindunginya, Ares mendekati Liona dan menatap tajam Jesika yang sudah melukai kesayangan nya yang Telah dia jaga supaya tidak terluka tetapi dengan mudahnya dia ingin menyakiti permata nya.
"Kalian bisa selesaikan masalah kalian di tempat lain tapi jangan libatkan Adek gue dalam masalah pribadi kalian" ucap Ares memperingati Justin dan Jesika .
"Dan untuk Lo jangan pernah menyakiti Liona lagi kalau sampai itu terjadi gue nggak akan segan segan untuk membuat perhitungan sama Lo, jangan mentang-mentang Lo perempuan gue nggak bisa main kasar sama Lo" Ucap Ares dengan nada tegasnya bercampur dengan amarah kepada Jesika.
"Dan buat Lo Justin, urus cewe Lo" Ucap Ares dengan nada mengancam kepada Justin.
"Ja-Jangan berantem, o-ona takut" Ucap Liona dengan suara lirih nya yang membuat mereka mengalihkan pandangannya ke arah Liona.
"Kakak tidak boleh berantem, jangan marahi kakaknya, a-ayo kita pergi, o-ona takut disini" ucap Liona masih dengan suara lirih Nya yang membuat mereka iba melihatnya kecuali seorang siswi yang memandang Liona dengan tatapan kebencian.
"Lo nggak usah drama deh, dasar caper" ucap Jesika kesal karena Justin dan semua orang yang ada di kantin memusatkan perhatian ke arah Liona.
"LO-" Bentak Ares yang terpotong di Saat Liona menarik ujung bajunya dan memandang nya dengan mata berkaca-kaca membuat Ares mengurung kan niatnya.
"A-ayo pergi, Ona nggak mau disini" ucap Liona yang diangguki oleh Ares dan menggendongnya ala bridal style kemudian membawa Liona pergi meninggalkan Kantin diikuti oleh teman teman Ares.
"Jangan sampai kejadian ini terulang kembali dan jangan sampai kamu melukai milik saya lagi atau tidak saya yang akan membuat kamu menyesal Jesika" bisik seorang pemuda dengan suara berat nya sehingga membuat Jesika gugup.
Setelah kepergian mereka keadaan kantin masih dalam keadaan hening karena mereka masih syok dengan apa yang terjadi, masih tidak menyangka Ares yang biasanya bersikap tenang, pada hari ini mereka melihat sisi lain dari diri Ares yaitu sifat emosional Nya yang membuat mereka takut dan tidak akan pernah memancing emosi Nya.
Jesika ingin mengatakan sesuatu supaya Justin menarik ucapannya tadi tapi sebelum Jesika mengeluarkan kata nya seorang guru BK Yang bernama buk tutik memasuki area Kantin.
"Justin dan Jesika ikut saya ke ruang BK dan kalian semua kembali ke kelas masing-masing" Ucap sang guru BK dengan mutlak dan dipatuhi oleh mereka.
Justin dan Jesika mengikuti langkah buk tutik menuju ruang BK.
Votmen.
1140 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi to twins antagonis
Teen FictionLavina Calista Dominic, anak perempuan satu satunya dari pasangan Berliana sintesa Dominic dan Edward Martin Dominic yang merupakan anak putri kesayangan dalam keluarga Dominic. Anak yang selalu dimanjakan dan tidak akan dibiarkan untuk keluar dari...