Happy reading 🥀
Liona makan dengan tenang tanpa menghiraukan orang orang disekitarnya yang memerhatikan cara makan Liona yang menggemaskan.
"Abang makannya lama banget, lihat Ona sudah selesai" Ucap Liona dengan nada bangga Nya Setelah menghabiskan makannya.
"Ano ayok cepetan makanya nanti kita telat masuk kelasnya" ucap liona dengan bibir mengerucut lucu.
Leon segera menyudahi makannya dan memfokuskan perhatian nya kepada Liona.
"Ano ayok masuk kelas kita tinggalin kak Ares sendirian" ucap liona menjulurkan lidahnya ke arah Ares.
"Guru sedang rapat jadi kita jam kos" ucap Ares sambil menarik tangan Liona dengan lembut dan mendudukkan Liona dipangkuan nya.
"Kak Ares tidak sopan" ucap velyn memukul lengan Ares.
"Hahaha maafkan kakak ya" ucap Ares terkekeh pelan dan membuat warga kantin terkejut karena selama mereka mengenal Ares dia tidak pernah tertawa ataupun tersenyum ternyata saat Ares tersenyum dan terkekeh walaupun pelan dia bisa semangkin ganteng.
"Tidak mau kakak nyebelin" ucap Liona semangkin kesal dan memberontak dari pangkuan Ares menuju ke arah Leon.
"Ona bosan , disini ada taman nya tidak" tanya Liona sambil memiringkan kepalanya menatap Leon.
"Ada kok, Ona mau kesana?" Jawab Leon.
"Iya Ona mau kesana pasti menyenangkan ayok kita pergi tinggalin kak Ares disini" Ucap Liona mengejek Ares.
Leon mengangguk kan kepalanya dan memegang tangan Liona mengiring nya ke taman belakang sekolah.
Sesampainya di taman belakang Liona dan Leon duduk di bangku taman yang sudah disediakan dan menikmati keindahan nya yang dihiasi oleh beberapa tanaman dan bunga yang sangat indah untuk memanjakan mata membuat pandangan Liona tidak lepas dari mereka.
"Taman nya indah ya Ano" ucap liona tanpa mengalihkan pandangannya dari bunga bunga yang indah itu.
"Kamu lebih indah" ucap Leon yang asik memandangi wajah Liona yang sangat indah.
Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, Liona yang sibuk memandangi dan menikmati keindahan bunga dan tanaman yang berada di situ dan Leon yang asik memandangi wajah indah Liona.
Ting
Ting
Ting.
Suara deringan handphone menghentikan mereka dari lamunannya masing-masing, suara tersebut berasal dari ponsel Leon membuat nya berdecak sebal.
Saat membaca teks berada di layar ponselnya wajah Leon seketika menjadi datar dengan tatapan dingin nya.
Penganggu. Batinya kesal.
"Ada apa Ano?" Tanya Liona dengan nada lembut Nya.
"Maafkan Ano ya soalnya ada rapat OSIS, Ona nggak papa disini sendirian atau mau ikut?" Tanya Leon tidak enak.
"Ona tidak apa apa kok Ano pergi saja, Ona masih mau disini"jawab Liona sambil tersenyum menyakinkan Leon.
"Ya sudah Ona hati hati ya kalau ada apa apa telpon Ano" ucap Leon dengan nada khawatir nya dan mencium pipi Liona lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Setelah kepergian Leon, Liona menikmati keindahan taman dan memejamkan matanya membiarkan angin menerpanya, dia sangat tenang dan sangat cantik.
Liona mendengar seseorang duduk disampingnya dan mengiranya Leon, Liona meletakkan kepala nya di paha itu dengan mata yang masih terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi to twins antagonis
JugendliteraturLavina Calista Dominic, anak perempuan satu satunya dari pasangan Berliana sintesa Dominic dan Edward Martin Dominic yang merupakan anak putri kesayangan dalam keluarga Dominic. Anak yang selalu dimanjakan dan tidak akan dibiarkan untuk keluar dari...