Transmigrasi?

3.9K 173 1
                                    


Happy reading All 🥀

Diruangan yang didominasi warna biru ada seorang gadis mungil yang masih tertidur, dia meringkuk tidak nyaman dalam tidurnya perlahan-lahan kelopak matanya terbuka.

Dia mulai terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal, dia melihat sekeliling yang sangat asing baginya.

"Ini bukan kamar Vina" batinnya dengan tatapan bingung dengan matanya sambil menelusuri isi kamar.

"Vina dimana, ini bukan kamar Vina. Bukannya tadi Vina kena tembak karena melindungi kak Kelvin ya, apakah Vina selamat dari kejadian itu" ucap Vina dengan segala pertanyaan yang berada dalam benaknya.

Saat Vina sedang asik dengan pemikiran nya tiba tiba pintu kamar Vina diketuk dari luar membuat Vina mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

Tak lama datanglah seorang pemuda tampan yang memiliki tinggi sekitar 185 cm yang memiliki wajah bak dewa Yunani, wajah yang dingin dan tatapan tajam yang selalu ditunjukkan kepada semua orang yang termasuk keluarga Nya, walaupun pemuda itu selalu menunjukkan wajah datar nya banyak perempuan yang berlomba lomba untuk menjadi kekasih nya tapi semua itu di tolak mentah-mentah oleh Nya.

Vina yang melihat tatapan tajam dari pria itu seketika takut dan menundukkan kepalanya, membuat pemuda itu mengangkat alisnya.

"Ona Kenapa?" Tanya pemuda itu dengan nada yang sedikit lembut sambil berjalan menuju ranjang Vina.

Mendengar nama yang diucapkan oleh pemuda itu membuat Vina kebingungan, siapa itu ona ,Dan siapa pemuda yang berada di depannya dimana dia, dan apa yang terjadi padanya. Begitu banyak pertanyaan dalam benaknya yang membuat kebingungan semangkin kentara pada wajahnya.

Melihat Vina yang tidak bergeming membuat pemuda itu memegang pundak Vina membuat Vina terkejut dan memundurkan tubuh nya sampai menabrak dinding ranjang nya.

"Kenapa kamu menjauh , apakah kamu takut kepada ku" tanya pemuda itu dengan nada datar nya .

Vina yang mendengar nada datar yang sedikit membentak yang dikeluarkan oleh pemuda itu semangkin bergetar ketakutan dan mengigit bibir bawahnya untuk menahan tangisan.

Melihat Vina yang tidak bergeming dan tetap menundukkan kepalanya membuat pemuda itu semangkin marah. Pemuda itu meletakkan tangannya di dagu Vina kemudian mengangkat kepalanya.

Pemuda itu mematung melihat wajah Vina yang memerah menahan tangisnya, hidup yang berair, mata yang berkaca-kaca dengan air mata yang berlinang, dan jangan lupakan bibir yang meninggalkan bekas gigitan karena sang empu menggigit nya.

"Kenapa menangis hm?" Tanya pemuda itu sambil menghapus air mata yang mengalir di pipi yang lembut itu.

"A-Aku akan mandi dulu, ka-kamu bisa keluar" ucap Vina dengan terbata bata dan tidak tahu akan memanggil pemuda di depannya dengan sebutan apa, Vina segera pergi menuju kamar mandi.

Mendengar apa yang diucapkan oleh Vina membuat pemuda itu kebingungan, kenapa adiknya seperti ketakutan kepadanya, kenapa adiknya tidak memanggil nya dengan sebutan kakak, kenapa dan Kenapa.

Pemuda itu berusaha berpikir positif mungkin Adek nya baru saja mimpi buruk dan kecapean karena baru pulang dari rumah nenek, kemudian pemuda itu keluar dari kamar itu dengan perasaan yang tetap memikirkan sikap Adek nya.

Sedangkan di dalam kamar Vina telah selesai membersihkan tubuhnya dan sedang memikirkan apa yang terjadi kepadanya, Vina duduk di meja belajar dia melihat name tag disana bertuliskan Liona Febriani Johnson, sepertinya dia mengingat nama itu.

Setelah beberapa saat bergulat dengan pikiran nya, akhirnya dia mengingat Nya, nama itu adalah nama salah satu figuran di dalam novel yang terakhir dia baca, Lavina akhirnya menyadari bahwa dia mengalami transmigrasi.

Transmigrasi to twins antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang