Semenjak perjalanan singkat waktu itu, hubungan Uri, Dina dan Damai semakin erat. Damai sudah dipastikan menjadi sopir dan pengawal pribadi Uri.
Sama seperti Damai, Dina juga mendapat tugas baru yaitu menjadi asisten pribadi Uri yang bertugas membantu perempuan itu untuk melakukan banyak hal.
"Din, Dina!" panggil Uri dengan sedikit berteriak. Perempuan ini itu baru saja turun dari lantai dua dan mencari keberadaan Dina untuk menanyakan sesuatu.
Kemana sih dia, tanya Uri di dalam hati.
Karena tak kunjung menemukan Dina, perempuan itu kemudian keluar dari rumah dan pergi ke gym area. Selama tinggal di rumah Eric, perempuan itu belum pernah berolahraga dan dia merasa berat badannya terus naik sehingga Uri memutuskan untuk berolahraga.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Uri datang ke gym area. Dia sudah pernah pergi ke sana walaupun hanya sebentar. Tadinya dia mau mengajak Dina. Namun, perempuan itu menghilang entah kemana.
Sesampai di sana, Uri langsung membuka jaketnya dan hanya mengenakan bra sport untuk berolahraga juga leging pendek sebagai bawahan.
Saat tengah asyik berolahraga, tiba-tiba Uri dikejutkan dengan kedatangan seorang pria. "Maaf, anda siapa ya?" tanya Uri dengan hati-hati.
Pria itu tersenyum kecil sembari memperhatikan tubuh Uri dari atas hingga bawah dan setelah selesai, dia akhirnya membuka suara. "Saya Axel. Kamu pasti Uri kan?" tanyanya yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Uri.
"Ternyata adik saya itu pintar sekali mencari perempuan," bisik Axel setelahnya yang masih dapat didengar oleh Uri sehingga membuat perempuan itu sedikit kesal. Dia tau maksud ucapan Axel yang terkesan melecehkannya.
Saat bersiap pergi, tangan Uri dipegang oleh Axel. Namun, perempuan itu langsung melepaskannya. Mata keduanya bertemu, Uri dengan tatapan tajam menatap Axel yang tengah menaikan sudut bibirnya.
Senyuman meremehkan itu membuat amarah Uri meningkat. Namun, seketika dia sadar diri dan memutuskan untuk pergi tanpa mengeluarkan suara.
Sesampai di rumah, Uri langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa dan Dina yang entah dari mana tiba-tiba datang menyapanya. "Loh, Mbak Uri, saya cariin dari tadi di sini ternyata."
"Iya, kenapa, Din?" tanya Uri sembari memperbaiki posisi duduknya, jaket yang sebelumnya dia lepas juga sudah dia pakai.
"Itu, Mbak, tadi Mas Eric bilang Mbak harus siap-siap ya jam tujuh nanti soalnya bakal ada acara makan malam di rumah utama."
Uri menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan Dina, perempuan itu kemudian bangkit dari duduknya dan membuat asistennya itu terkejut. "Loh, Mbak kok pake baju begitu?" tanya Dina sembari memperhatikan pakaiannya, Uri juga melakukan hal yang sama dan setelahnya menatap Dina.
"Aku tadi abis dari gym area, mau ngajak kamu, tapi kamunya nggak ada."
Raut wajah Dina berubah kaku setelah mendengar ucapan Uri. "Iya, Mbak. Tadi saya abis dari gudang, ngambil stok makanan. Saya lupa ngomong."
"Oh gitu, ya udah nggak pa-pa. Aku ke atas dulu ya."
"Iya, Mbak."
Walau hanya sebentar melakukan olahraga, tubuh Uri berkeringat banyak dan terasa begitu lengket. Perempuan itu langsung masuk ke dalam kamar mandi dan melepaskan semua pakaiannya.
Di bawah shower, Uri menutup matanya, membiarkan air yang turun dari atas sana membasahi tubuhnya secara menyeluruh. Setelah selesai, Uri terdiam sesaat mengingat bagaimana tatapan Axel kepadanya. Kayanya aku harus cerita ke Mas Eric deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Gelap Keluarga Cameron (End)
Romance~Glorious Writing Contest 2023~ "Saat kamu sudah menjadi bagian keluarga Cameron, kamu tidak akan bisa keluar lagi." Gauri atau lebih sering disapa Uri, membutuhkan cukup banyak uang untuk membayar utang yang ditinggalkan ke dua orang tuanya sebelum...