Sejak tadi Daniela terus saja mondar mandir di kamarnya, perasaan wanita itu sedang kacau balau, pasalnya Brigh sudah sulit dihubungi sejak seminggu ini, bahkan di kampus pun mereka sudah jarang bertemu, Daniela terus mencoba menelpon tapi lagi-lagi nomor pria itu tidak aktif.
"Arrghhh....sial", ucapnya sambil melempar handphonenya ke tempat tidur, Daniela lalu duduk di tepi ranjang dan meremas rambut, dia harus bertemu dengan pria itu apa pun yang terjadi.
Keesokan harinya, Daniela datang ke kampus dan seperti biasa dia langsung masuk ke ruangan Brigh tanpa mengetuk pintu, saat dia masuk tatapannya langsung tertuju pada Brigh dan salah seorang dosen lainnya yang berada di ruangan itu.
"maafkan saya pak", ucap Daniela.
Brigh menantap canggung ke arah Daniela, "ada apa?", tanyanya.
Daniela tidak menjawab, dia hanya berdiri di depan pintu menatap kedua pria itu.
"sebaiknya saya pergi, sepertinya mahasiswi ini akan berkonsultasi padamu", ucap dosen tersebut, saat melihat Daniela memegang semacam laporan di tangannya.
Brigh lau mengangguk dan dosen tersebut meninggalkan mereka berdua. "apa kau sudah gila?", tanya Brgih kepada Daniela sambil mengunci pintu ruangannya.
"Kenapa kau tidak bisa dihubungi dan ditemui hampir seminggu ini?", tanya Daniela.
Brigh menatap wanita berambut panjang itu, "aku rasa hubungan ini cukup sampai disini saja", ucapnya.
"Maksudmu?",
"Yah...aku mau kita putus".
Daniela tidak percaya dengan yang baru dia dengar, kenapa Brigh tiba-tiba minta putus, "apa aku melakukan kesalahan?, ada apa dengan dirimu?", tanya Daniela dengan mata berkaca-kaca.
Brigh mencoba meraih wanita itu dan menjelaskan semuanya, "aku sudah menikah dan istriku sedang hamil sekarang, aku mencintainya jadi aku harap kau bisa mengerti posisiku", Ucap Brigh.
Daniela menghempaskan tangan Brigh di bahunya, "lalu aku bagaimana?, apa dimatamu aku hanya tempat untuk pelampiasanmu saja?, apa kau lupa setiap habis bercinta kau mengatakan kau mencintaiku, lalu ini apa Brigh?", Daniela tidak dapat menahan emosinya.
Brigh sudah frustasi, "aku tetap tidak bisa, maafkan aku", ucapnya.
"Aku tidak akan memaafkanmu", ucap Daniela sambil berjalan keluar meninggalkan Brigh di ruangan.
Daniela merasakan hatinya hancur berkeping-keping, apa salah bila dia mencintai pria itu, dia tulus dengan cintanya tapi Brigh menghancurkan semuanya, "aku tidak akan membiarkan ini terjadi Brigh", ucap Daniela sambil menghapus air matanya.
Skip...
Di ruang kuliah, Daniela melihat Irin sedang menidurkan kepalanya di meja, "apa dia tidur?", tanyanya dalam hati.
Daniela lalu duduk di samping Irin, suasana hatinya sedang tidak baik sekarang, Daniela bahkan menghapus semua foto-fotonya dan Brigh yang ada di hp wanita itu.
"Kau sudah datang?", tanya Irin sambil melihat ke arah Daniela.
Daniela menatap Irin heran, "ada apa dengan matamu?, apa kau habis menangis?", tanyanya.
Irin mengangguk, "Freen habis mengupload story pertamanya dengan Seng berkarat itu", ucap Irin sambil menangis.
Suasana hati yang sedang tidak baik dan ditambah sahabat yang sedang patah hati dengan idolanya, membuat Daniela merasa hari ini sangat sial baginya.
"Lupakan saja, tidak perlu dilihat, Irin kau hanya menyakiti dirimu sendiri", ucap Daniela tapi sahabatnya itu terus saja menangis. Daniela memeluk Irin dan menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu, sesekali air matanya juga ikut menetes.
"sialan", umpat Daniela.
Skip....
Di rumah Becca dan Brigh, wanita itu terus mempersiapkan kamar untuk bayi mereka, bahkan dia sudah mendekorasi kamar itu dengan sangat indah, Becca sudah sangat tidak sabar dengan kelahiran anaknya nanti, walau dia masih harus menunggu beberapa bulan lagi.
"Hemm...sepertinya semua sudah ok", ucao Becca saat melihat kamar bayinya itu.
Becca lalu menatap sebuah foto dirinya dan Brigh, "astaga aku lupa belum menggantung foto itu", ucapnya, "sayang, mommy mau menaruh foto mommy sama daddy di kamarmu ini yah, biar kamu akan selalu ingat dengan mommy dan daddy", ucap Becca pada perutnya.
Wanita itu lalu berjalan menarik kursi di dekatnya dan mencoba menggantung Fotonya dan Brigh di dinding kamar itu, namun tiba-tiba Becca kehilangan keseimbangan hingga dia terjatuh dari kursi tersebut.
Wanita itu panik saat terjatuh, dia mencoba menyentuh perutnya namun tiba-tiba darah mengalir di sela kedua pahanya, Becca merasa ketakutan dan mencoba meminta pertolongan dari ARTnya. perutnya terasa sangat sakit di tambah darah yang terus berjalan membasahi roknya.
Becca segera dilarikan ke rumah sakit oleh ARTnya, dokter langsung memeriksa keadaan wanita itu.
Brigh baru saja selesai memberi kuliah, tiba-tiba dia mendapatkan telpon bahwa Becca sedang di rumah sakit, dengan cepat pria itu berangkat menemui istrinya.
"Dimana Becca?", tanya Brigh pada ARTnya, saat ini dia sudah tiba di rumah sakit.
"Nyonya masih di dalam Tuan", ucap ART itu.
Tak berapa lama dokter keluar dari ruangan pemeriksaan, "siapa keluarga pasien?", tanya dokter.
"Saya suaminya dok", jawab Brigh
Dokter menatao Brigh, "maaf pak, istri anda mengalami keguguran", ucap dokter, "kami baru saja melakukan penguretan pada pasien", tambah dokter sambil berjalan meninggalkan Brigh.
Pria itu tidak bisa berkata-kata lagi, jantungnya berdetak sangat kencang, dia hanya menatap ruangan itu dimana Becca sedang terbaring di ranjang belum sadarkan diri. Brigh melangkah memasuki ruangan itu dan menatap sendu istrinya, "apa yang harus aku katakan padamu jika kau sudah sadar nanti", ucap Brigh pada Becca, air mata pria itu kemudian menetes.
"kita baru saja kehilangan anak kita". ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniela
RomanceDaniela adalah seorang mahasiswa jurusan akuntansi di Universitas ternama di Thailand, dia gadis yang periang, cantik dan cerdas. Suatu hari dia terlibat cinta terlarang dengan salah satu dosennya dan lebih parahnya lelaki tersebut sudah memiliki is...