Bab 8 : Mine

1.7K 151 13
                                    

Daniela melangkah masuk ke ruang kuliah, wanita itu langsung duduk di kursinya dan menundukan kepalanya, sebenarnya dia sangat merindukan Becca, Daniela sangat ingin memeluk wanita itu tapi pikirannya terus mendorong dia mengingat ucapan Brigh semalam tentang percintaan mereka.

"Kau kenapa?", tanya Irin pada Daniela, dia melihat sahabatnya itu sedang badmood sekarang.

Daniela tidak menjawab, dia terus menundukannya kepalanya di meja. "Heiii...kau kenapa?, masih tapi sudah galau", ucap Irin lagi.

Daniela mengangkat kepalanya dan menatap Irin, "kau pernah cemburu?, apa menurutmu wajar jika marah pada sesuatu yang tidak seharusnya kamu marah pada orang tersebut?", tanya Daniela.

Irin mengedipkan matanya, wait apa dia tidak salah dengar?, Daniela baru saja menanyakan tentang cemburu, berarti dia sudah punya pacar sekarang, "siapa pria itu?, kau sudah punya pacar dan tidak bilang-bilang padaku, ish...kan aku sudah kasih tau sebelumnya kau tidak boleh seperti Freen", Alih-alih menjawab pertanyaan Daniela, wanita itu malah kesal kepada sahabatnya tersebut.

Daniela menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar, dia sudah salah orang dalam meminta pendapat, lupakan saja anggap dia tidak bicara apa-apa, "aku ke toilet dulu", ucap Daniela lalu pergi meninggalkan Irin yang masih kesal padanya.

Di tempat lain Becca sedang duduk merenung, kenapa Daniela memarahinya, Becca menghapus air matanya dia sangat merindukan Daniela itulah kenapa dia datang di kampus ini tapi wanita itu malah marah padanya.

"Daniela, apa kau sudah melakukan bimbingan untuk judul skripsimu nanti?", Becca menatap ke arah suara, saat mendengar nama Daniela disebut dia langsung berbalik, tidak jauh darinya Daniela sedang bersama seorang wanita.

"Aku belum melakukan bimbingan, masih ada beberapa tugas lagi yang harus aku selesaikan, nanti saja", jawab Daniela, "aku ke sana dulu", lanjutnya lalu pergi.

Becca kemudian mengikuti ke arah dimana Daniela pergi, wanita itu menuju bagian belakang fakultas dan masuk ke sebuah ruangan, Becca terus mengikutinya, Daniela menutup pintu itu, perlahan Becca membukanya dengan pelan, dia melihat ke dalam ada banyak sekali barang rongsokan di tempat itu, sepertinya itu gudang.

"Apa yang kau lakukan disini?", Daniela tiba-tiba muncul dan mengagetkan Becca. "pergilah, pak Brigh pasti mencarimu, lagi pula sore nanti kita akan bertemu di studio", ucap Daniela.

Becca menatap wanita itu dengan sendu, "katakan jika aku salah agar aku memperbaikinya, kau tiba-tiba menjaga jarak, ada apa?", tanya Becca dengan mata berkaca-kaca, "apa ini karena Brigh?", tanyanya lagi.

Daniela menatap ke arah lain lalu kemudian menatap Becca, "jika aku bilang iya bagaimana?, tapi dia lebih berhak atasmu dibandingkan aku dan aku menyadari itu", ucap Daniela.

Becca menangis, jadi wanita itu cemburu padanya, "bahkan saat melaksanakan kewajiban sebagai istrinya aku harus membayangkanmu dulu, aku bahkan hampir meneriakan namamu saat pelepasanku, aku tidak tahu harus bagaimana sekarang", ucap Becca sambil menangis.

Daniela merasa bersalah, harusnya dia tidak boleh begini karena Becca tidak punya pilihan lain selain melayani suaminya, Daniela lalu menarik wanita itu kedalam pelukan, dia menghirup kuat aroma jasmine dari Becca. "maafkan aku", ucap Daniela.

"Bawa aku ke apartemenmu sekarang", ucap Becca.

Skip...

Brigh baru saja selesai memberi kuliah, saat dia kembali ke ruangannya dia tidak menemukan Becca disana, "apa dia belum datang?", tanya Brigh dalam hati, pria itu lalu mencoba menghubungi istrinya tapi nomor itu tidak aktif, Brigh kemudian membuka sebuah pesan masuk, "oh dia sudah pulang ternyata", ucap Brigh setelah membaca pesan itu.

Mobil Daniela baru tiba di parkiran apartemennya, Daniela dan Becca berjalan bergandengan tangan memasuki lift apartemen tersebut. Daniela kemudian memasukan password pintu apartemennya dan menarik Becca masuk kedalam.

Daniela langsung mencium rakus bibir Becca, keduanya saling melumat dengan penuh gairah, jangan lupa malam itu mereka tidak jadi melakukannya. Lidah mereka saling beradu mengabsen setiap inci ruang di dalam mulut masing-masing, suara decapan terus terdengar di ruangan itu.

Daniela dengan cepat membuka kancing dress yang Becca kenakan, dalam sekejap dia menurunkan dress itu hingga menyisakan bra dan CD dengan warna senada, Daniela menurunkan ciumannya ke leher Becca membuat wanita itu mendongkak ke atas memberikan akses kepada Daniela untuk menjelajahi lehernya.

Daniela menarik Becca masuk ke kamar, dia lalu mendorong pelan wanita itu ke ranjangnya, dengan mata yang saling menatap Daniela membuka pakaian yang dia kenakan lalu naik keranjang dan melanjutkan aksinya,

Daniela membuka bra Becca, dengan cepat dia menghisap dan mengulum kedua bukit kembar itu, "ugghhhhh...babe, yahhh hisappphh terusshh sayangg", ucap Becca, dia merasakan hangat di putingnya saat Daniela menghisap itu dengan kuat dan sesekali menarik puting yang sudah mencuat itu. puas dengan kedua payudara Becca, Daniela menurunkan ciumannya ke perut, dia menjilati perut itu sehingga membuat Becca mengerang kenikmatan, "jangan gigit bibirmu, mendesalah untukku sayang", ucap Daniela.

Ciuman Daniela semakin turun ke paha, dia mengangkat kedua kaki Becca dan menciumi kaki itu dari telapak kaki hingga ke betisnya, Daniela bahkan mengulum jari kaki Becca, hingga membuat wanita itu semakin menggila, "Bebhhh....hhmmmm...please fuck me", ucap Becca. permohonannya tidak di hiraukan oleh Daniela, wanita terus bermain-main disana, Daniela menurunkan CD Becca dan melebarkan pahanya, "kau sudah basah sayang", ucapnya kemudian Daniela membenamkan wajahnya di belahan kedua paha Becca, "Akhhh....teruussshhhh sayangghh", Becca terus meracau, desahan demi desahan keluar dari mulutnya, ini nikmat bahkan lebih nikmat dari percintaannya dengan Brigh, "Ohhh..godhhhhh, ini nikhmaatthhh sayangghh",.

Daniela lalu menghentikan aktivitasnya, sehingga membuat Becca menatap heran ke arahnya, "apa lagi?", ucap Becca dengan nada frustasi. "tunggu, aku janji kau akan menikmatinya", ucap Daniela.

Daniela lalu mengambil sesuatu di dalam lemari, sebuah alat berbentuk kelamin pria tapi itu agak besar dan panjang, Becca bahkan merasa sedikit ngeri melihatnya, "Kau yakin akan memakai itu?", tanyanya, Daniela mengangguk, "kau akan menikmati ini, kau bisa menggunakannya untuk memasuki ku nanti", jawab Daniela. Wanita itu lalu memakaikan alat itu di pinggangnya, Daniela memberikan rangsangan kembali kepada Becca dengan menghisap payudaranya, merasa Becca sudah siap perlahan-lahan dia memasukan alat itu ke dalam, ia mendorong perlahan hingga alat itu terbenam seluruhnya ke pusat tubuh Becca.

"Akhhhhh.....", rintih Becca, "sakit?", tanya Daniela

Becca menggeleng, "bergeraklah", jawabnya. Daniela lalu menggerakan pinggangnya secara perlahan, hingga dia memompa dengan ritme yang cepat.

"Ughh...akh...akhhhh....babehhh oh my, it's so deephhhh babehhh", ucap Becca, dia terus meracau dengan sensasi yang luar biasa, tubuh mereka sudah basah dengan keringat, mereka saling berpelukan dan berciuman, sementara di bawah sana Daniela terus menghujam Becca.  Daniela lalu membalikan tubuh Becca dan mengangkatnya sedikit, wanita itu berpegang pada ranjang dengan Daniela yang memasukinya dari belakang, mereka terus beradu hentakan yang kuat bahkan membuat payudara Becca bergoyang dengan cepat, "akhhh....fassterrrhhh babehhhh", ucap Becca, dia sudah ingin mencapai puncak tapi Daniela menghentikan sodokannya, Becca berbalik menatap wanita itu, "please honeyhh", ucapnya dengan penuh permohonan.

Daniela lalu menarik bahu Becca ke belakang, satu tangannya menahan bagian perut dan tangan satunya lagi memegang wajah Becca menghadap ke belakang, mereka berciuman dengan Daniela yang masih menghujamnya namun dengan ritme yang pelan, "memohonlah", ucap Daniela. Becca sudah Frustasi, "pleasee babe, pleasee, fuck me", ucap Becca dengan penuh permohonan, Daniela lalu mempercepat ritmenya sehingga menimbulkan suara pertemuan yang sangat indah.

Becca terus meracau menerima kenikmatan itu, "enak sayang?", tanya Daniela di selah aktivitasnya, Becca tidak mampu lagi menjawab dia hanya mengangguk saja, " Fasterrrhh sayang fasterrrhhh...akhhh", ucap Becca. Daniela semakin mempercepat sodokannya, membuat sesuatu sudah ingin keluar dari tubuh Becca, "kau milik siapa Becca?", tanya Daniela lagi, goyangan semakin cepat, "i'm your's babe akhhh..akhhhhh", tubuh Becca bergetar dengan sangat hebat, dia bahkan tidak mampu lagi menopang tubuhnya, hingga Daniela memeluk wanita itu dari belakang dan membaringkannya, deru nafas mereka saling beradu satu sama lain, keringat terus bercucuran membasahi tubuh telanjang mereka, Daniela menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Becca yang sudah basah dengan keringat, "Now u'r mine". ucapnya

DanielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang