Bab 19 : Creazy

1.1K 145 5
                                    

Praanngggggggggh......

Becca melempar semua barang-barang yang ada di dekatnya, amarah wanita itu sudah tidak bisa dia kendalikan lagi, Tawan adik tirinya itu benar-benar telah membuat wanita itu gila, hari sudah malam dan pria itu tidak datang membawa Daniela, justru salah seorang pengawal melaporkan bahwa Tawan sudah tidak ada di tempat persembunyiannya dan pria itu tentu saja membawa Daniela bersamanya.

"Biarkan dia hidup bahagia dengan wanita yang dia cintai, kau sudah kala Becca", ejek nyonya Amstrong.

Doooorrrr...

Semua orang di dalam ruangan itu kaget bukan main, bahkan nyonya Amstrong terjatuh dari kursinya saat Becca menembakan pistol ke sembarang arah, "tutup mulutmu, apa kau tidak bisa melihat kemarahan di wajahku?, putramu itu benar-benar telah membuatku gila, aku pasti akan menemukannya dengan segera", jawab Becca.

Tuan Amstrong langsung mendekati istrinya dan mereka berpelukan, tuan Amstrong menatap Becca, "kau memang tidak punya perasaan, aku menyesal telah menjadi ayahmu", ucap tuan Amstrong.

Becca menatap daddy nya dengan tajam, wanita itu berjalan mendekati daddy dan ibu tirinya dan berjongkok di hadapan mereka, "jika aku bisa mengeluarkan semua darah dan mengganti daging di tubuhku ini, pasti sudah aku lakukan agar gen daddy tidak mengalir di tubuhku, sayangnya kita ditakdirkan sebagai ayah dan anak", jawab Becca.

"Buatkan laporan ke kantor polisi, minta mereka membuka kembali kasus kematian Margareta Amstrong, kali ini aku akan bersaksi, aku sudah tidak sabar menjebloskan orang-orang ini di ke dalam penjara", perintah Becca pada pengawalnya. "aku akan pastikan kalian membusuk di penjara", ucapnya.

Skip...

Seorang pria paru baya sedang duduk di kursi kebesarannya, dia terlihat santai tapi kemarahan begitu terlihat di matanya, dia baru mendapatkan kabar kalau putri kesayangannya telah di culik oleh pria yang hampir menjadi menantunya, pria itu baru saja selesai berbicara dengan wanita yang bernama Rebecca, seorang wanita yang baru dia ketahui ternyata memiliki hubungan dengan putrinya.

"siapkan penerbangan saya ke Thailand, ada beberapa hal yang harus saya kerjakan disana", ucap pria itu.

Sementara Becca sudah mendapatkan kabar tentang keberadaan Tawan, kabar lainnya saat ini kasus kematian mommy nya sudah dibuka kembali dan daddy serta ibu tirinya sekarang sudah di tahan dan menjadi tersangka, kini dia hanya perlu menunggu kedatangan ayah Daniela dan mereka akan menghancurkan Tawan sialan itu.

"Bos, ada telpon untuk anda", ucap seorang pengawal pada Becca. gadis itu lalu menerima panggilan tersebut.

B..."hallo?!",
T...kenapa kau menjebloskan mommy ku di penjara?
B...dia pantas berada di tempat itu!
T...apa maksudmu?, katakan apa yang kau inginkan wanita sialan?
B...Daniela, kenapa kau masih bertanya!
T...aku akan mengirimi alamatnya untukmu, temui aku di alamat itu besok dan jangan gegabah, ini demi keselamatan Daniela!

Becca tersenyum, akhirnya dia berhasil memancing pria itu, kali ini Becca benar-benar akan menghancurkan pria itu, "kau adik yang nakal dan aku tidak suka anak yang nakal", ucapnya.

Keesokan harinya, Becca sudah siap datang di alamat yang telah Tawan kirimkan padanya, dia terlihat sangat tenang sekali,

Wanita itu bahkan datang sendirian dengan mengendarai mobilnya menuju alamat itu, saat ini Becca tengah berdiri di rumah yang dia ketahui itu adalah rumah lama milik ibu tirinya sebelum menikah dengan daddy nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu bahkan datang sendirian dengan mengendarai mobilnya menuju alamat itu, saat ini Becca tengah berdiri di rumah yang dia ketahui itu adalah rumah lama milik ibu tirinya sebelum menikah dengan daddy nya. Dengan santai Becca masuk ke dalam, dia di sambut oleh dua orang pria berbadan besar, tapi wanita itu tidak takut sama sekali.

"katakan pada bosmu, aku sudah datang", perintahnya pada pengawal Tawan, wanita itu lalu duduk di sofa dengan santai sekali.

"Wuuu....lihatlah siapa yang datang ini?!", sapa Tawan pada Becca, "Phi ku yang sangat cantik sudah datang ternyata", tambahnya lagi.

Becca membuka kacamata hitamnya, "dimana Daniela?, kita percepat ini karena aku sangat sibuk sekali akhir-akhir ini", jawabnya dengan santai.

Tawan tertawa dengan keras, "bawa wanita itu kemari", serunya pada pengawal disitu.

Pengawal itu lalu membawa Daniela ke hadapan Becca, melihat keadaan Daniela yang hanya memakai kaus over size dengan dalaman membuat darah Becca mendidih, tapi dia bersikap tenang.

"Becca?!", panggil Daniela, gadis itu terlihat sangat kusut dan memprihatinkan.

Saat Daniela hendak berlari ke arah Becca, tiba-tiba Tawan menarik rambutnya dan membawa wanita itu ke pelukannya, dengan kejam Tawan lalu mencium bibir Daniela dengan rakus bahkan sampai berdarah, "jangan terlalu tergesa-gesa sayang, aku ingin Becca melihat kita berdua", ucap Tawan sambil melihat Becca, sementara Daniela menangis karena perbuatan Tawan padanya.

Becca hanya menatap Tawan dengan tatapan tenang, tapi di dalam hatinya dia menyimpan kemarahan yang sudah hampir meledak saat ini, "Becca tolong aku", rintih Daniela.

Tawan lalu mendorong tubuh Daniela hingga gadis itu terlempar dan membentur meja di sampingnya. "cepat tolong dia Phi", ejek Tawan, Pria itu lalu menendang Daniela lagi sehingga membuat gadis itu berteriak kesakitan, "Phi ayo tolong dia", lagi dan lagi Tawan mengejek Becca, dia mengira wanita itu sangat lemah.

"STOP, KAU SUDAH CUKUP MEMBUATKU GERAH DAN MARAH", teriak Becca.

Gadis itu lalu mengambil sesuatu dari tasnya, semacam remot dan dalam sekali tekan, sebuah ledakan terjadi di depan rumah itu, mobil Tawan meledak.

Tawan terkejut bukan main, tiba-tiba tembakan terjadi di dalam rumah itu, para pengawal Tawan jatuh satu persatu karena sebuah tembakan yang entah dari mana, pria itu semakin panik, di kemudian mengambil postol dan hendak menembak Becca tapi wanita itu lebih cepat darinya.

Dooor...dooor..

Dua peluru langsung bersarang di kedua kaki Tawan, hingga membuat pria itu terjatuh kesakitan, para pengawal Becca langsung masuk ke dalam rumah itu, Becca menyuruh mereka membawa Daniela keluar dari rumah tersebut, kali ini Becca benar-benar akan menghabisi pria itu.

"Apa yang kau lakukan tadi?, kau berani sekali mencium Daniela di hadapanku", ucap Becca, "bibir sialan mu ini harus mendapat pelajaran, Becca lalu memanaskan sebuah besi dan menempelkan besi itu di bibir Tawan sehingga membuat pria itu berteriak kesakitan luar biasa.

"Kenapa kau menendang Daniela di hadapanku?, kakimu ini juga harus di beri pelajaran", ucap Becca lagi, wanita itu lalu memberikan tembakan sebanyak lima kali secara bergantian di kaki pria itu.

Becca kemudian mengganti pistolnya dengan pistol baru, "aku masih ingin menyiksamu tapi aku muak melihatmu lebih lama lagi, mari kita akhiri ini", Becca lalu menebak kepala pria itu, kepala pria itu hancur lebur dengan tembakan tersebut hingga tidak berbentuk lagi.

Setelah mengeksekusi Tawan, Becca lalu menelpon seseorang, "Dad, aku sudah meminta pengawal membawa Daniela ke rumah dan Tawan sudah aku habisi, daddy tinggal membawa Daniela pergi", ucapnya pada pria di telpon itu.

DanielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang