Bab 16 : Plan

1.3K 132 3
                                    

Becca berdiri di balkon kamar hotel dengan menggenggam segelas wine di tangannya, dia baru saja selesai mandi karena saat ini dia hanya memakai bathrobe saja. pandangannya menyapu ke arah kota Bangkok, cahaya gemerlap kota metropolitan yang tak pernah tidur, hari ini dia baru saja menyingkirkan Brigh dari kehidupannya, mereka akan segera bercerai, pria bodoh merasa telah menang tapi dia lupa siapa yang dia hadapi, wanita itu terlalu tangguh untuk dikalahkan.

"Sekarang aku hanya perlu membuat Tawan menjauhi Daniela, dengan cara apa pun dia tidak boleh menyentuh milikku", ucap Becca sambil meminum wine.

Ceklek...

"Becca?!"

"__"

"Honey!?", Daniela datang dan masuk ke kamar hotel dimana Becca berada, saat pulang dari rumah ayahnya, Becca tidak pulang ke rumah tapi dia langsung menuju ke Hotel dan menelpon Daniela, dia meminta gadis itu untuk datang menemuinya disitu.

Becca berbalik saat namanya dipanggil, dia melihat Daniela berdiri di pintu kamar hotel, sebuah senyuman terpancar di wajahnya, "Babe?", jawabnya.

Daniela kemudian berlari ke arah Becca dan menghambur ke pelukan wanita itu, tidak ada yang bisa menggambarkan kerinduan yang mereka rasakan saat ini, pelukan itu adalah pelukan yang sudah lama mereka rindukan, kehangatan dari orang yang dicintai langsung menyatu di dalam diri mereka masing-masing.

"Aku merindukanmu", ucap Daniela

"aku mencintaimu", jawab Becca.

Mereka mengurai pelukan itu, kemudian dilanjutkan dengan ciuman, mereka saling melumat satu sama lain, ciuman yang awalnya pelan dan dalam menjadi bergairah dan menuntut lebih dari itu, tangan Becca dengan cepat menurunkan resleting dress selutut yang dipakai oleh Daniela, begitu pun dengan Daniela, tangannya dengan tidak sabar membuka tali bathrobe yang dipakai oleh Becca, keduanya terus berciuman dengan penuh gairah.

Becca terus mendorong tubuh Daniela ke arah ranjang, hingga gadis itu terbaring disana, Becca yang sudah tidak menggunakan sehelai benang pun naik ke tubuh Daniela, mereka kembali berciuman dengan sangat panas, "hari ini giliranku, aku sudah lama ingin menyentuhmu seperti kau menyentuhku", ucapnya dengan nafas tersengal-sengal.

Tidak menunggu lama, Becca kemudian membuat Daniela bugil di hadapannya, tubuh putih bak susu dan mulus itu begitu menggoda layaknya es krim, Becca tersenyum dan berdiri mengambil sesuatu, Daniela hanya menatap wanita itu dengan gairah yang sudah membumbung tinggi di kepalanya.

Ternyata Becca mengambil wine, "aku ingin mencicipi wine ini di tubuhmu, sepertinya rasanya lebih enak", ucapnya di depan bibir Daniela dan mereka kembali berciuman dengan panas.

"Ahhh....hemmm", desah Daniela saat merasakan lidah panas Becca mengekspose lehernya, rasa geli dan nikmat membuat Daniela memejamkan matanya dengan mulut yang menganga mengeluarkan desahan karena perbuatan Becca.

Puas dengan leher, Becca kemudian menuangkan wine tersebut di dada Daniela lalu dengan cepat ia menjilati wine itu hingga ke area payudara Daniela, "cup", Becca lalu memasukan payudara Daniela ke mulutnya dan mengulum gunung kembar itu secara bergantian.

"Akhhh....ughhh...honeyhhh janganhhh di tarikhhh sayanghh", Daniela mengerang kenikmatan namun merasa agak perih di payudaranya saat Becca menarik puting payudara itu dengan bibirnya, tak hanya sampai disitu bahkan Becca juga memberikan tanda merah di sekitar gunung kembar itu.

Ciuman Becca semakin turun ke area perut, dia kembali menuangkan wine di perut Daniela dan meminum habis wine itu sambil terus menjilatinya, tubuh Daniela bak cacing kepanasan yang terus meliuk kesana kemari merasakan sensasi luar biasa dari perbuatan Becca padanya.

Becca kemudian membuka kedua paha Daniela, terpampang sudah gundukan kecil berwarna pink yang halus itu, cairan berwarna bening sudah keluar membasahi area itu, Becca menyentuhnya dengan jari telunjuknya, "kau sudah basah sayang", ucapnya.

Daniela tersipu malu, dia menutup kembali kedua pahanya namun di tahan oleh Becca, "aku menginginkan ini", tambahnya lagi, Becca lalu meminum sedikit wine tapi dia tidak menelannya, perlahan dia kemudian membenamkan wajah dan mulutnya di area kewanitaan Daniela,

"Auhhhhhhh,,fucckkkhhhhh", erang Daniela saat dia merasakan, wine itu mengenai kewanitaannya di tambah lidah Becca yang terus bermain disana. suara decapan dari mulut Becca di kewanitaan Daniela terdengar indah di telinga keduanya.

"Honey...ahhhhh, pleasehhhhhhhh fuckhh meee", mohon Daniela pada Becca, tapi dia tidak menghiraukan permohonan itu, Becca terus menyedot dan mengulum gundukan kecil itu hingga membuat tubuh Daniela menggelinjang di pelepasan pertamanya.

Becca menghentikan aktifitasnya, dia kemudian kembali mengambil sesuatu, "aku akan memasukimu sayang", ucapnya.

Malam itu mereka terus melakukannya lagi dan lagi, hingga Daniela benar-benar menyerah, Becca membuatnya tidak berdaya, karena permainan itu, peluh sudah membasahi tubuh mereka, hingga waktu menunjukan pukul satu malam, kedua wanita itu berbaring di sofa sambil berpelukan tanpa pakaian, keringat mereka bahkan sudah bercampur satu sama lain, Daniela tidur di atas tubuh Becca dan Becca yang terus membelai pundak wanita itu, mereka baru saja selesai bercinta.

"Ikutlah dengan kedua orang tuamu ke Inggris", ucap Becca

"__"

"aku harus menyelesaikan semuanya dulu, setelahnya aku akan menyusulmu disana", tambahnya lagi.

Daniela menatap Becca, "aku ingin disini denganmu, bukankah kau dan Brigh akan bercerai?", tanya Daniela.

Becca membelai wajah Daniela, "justru itu kau harus berada di Inggris dulu, aku harus mengurus perceraian ku dengan Brigh, aku hanya belum ingin ayahku tahu tentang hubungan kita, karena itu biarkan aku mengurus semuanya dulu", jawabnya.

Daniela terdiam, mungkin ini benar tapi sejujurnya dia tidak ingin jauh dari Becca, "berapa lama?, berapa lama aku harus menunggumu datang menjemputku?", tanyanya lagi.

"__"

"kau tahu bahwa aku tidak bisa jauh darimu, aku tidak ingin kehilanganmu Becca",

Becca lalu mengecup bibir gadis itu, "kau tidak akan pernah kehilangan diriku, aku akan secepatnya mengurus perceraianku, tapi untuk sementara pergilah ke inggris", jawab Becca.

Becca lalu berdiri dan berjalan mengambil sesuatu dari tasnya, "ini handphone baru untukmu, disitu sudah ada nomor barumu juga dan nomorku, tidak ada yang boleh tahu nomor ini selain diriku", ucap Becca lagi.

Daniela mengambil handphone tersebut, "termasuk irin?, dia sahabatku sayang", jawab Daniela.

Becca mengusap lembut kepala Daniela, "jika dia orang yang bisa dipercaya, kau boleh membagi nomor ini padanya, tapi ada baiknya tidak untuk saat ini", jawabnya.

Daniela mengangguk, saat ini hanya Becca saja yang dia butuhkan dan tidak ada yang lain lagi, dia begitu mencintai wanita itu melebihi apa pun, Daniela kembali memeluk Becca, "mau mandi?, kita bisa berendam dengan air hangat", bisik Becca.

Daniela mengangguk, "hemmm...ayo", jawabnya.

Becca lalu memegang tangan Daniela dan mengajak gadis itu masuk ke kamar mandi, mereka berdua langsung berendam di dalam bathub dengan Daniela yang bersandar pada Becca, "apa aku boleh menyentuhmu di sini?", tanya Becca sambil berbisik di telinga Daniela.

"kau masih mau?",

"Hemm...aku selalu ingin melakukannya denganmu",

"Touch me like you do",

DanielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang