Bab 34 : Back To Thailand

1.1K 111 5
                                    

Malam ini keluarga tuan Chankimah sedang berkumpul di meja makan, nyonya Chankimah tidak henti-hentinya tersenyum karena bahagia atas hubungan Freen dan Becca, wanita itu bahkan memasak makanan yang cukup banyak malam ini.

"ada apa?, sepertinya mommy bahagia sekali malam ini?, apa ada sesuatu yang special?", tanya tuan Chankimah.

Becca menatap daddy nya, dia juga heran dengan mommy nya yang sejak tadi tersenyum seperti wanita yang sedang jatuh cinta, lalu bagaimana dengan Freen?, wanita itu terlihat sangat santai, tentu saja karena dia sudah tahu apa yang membuat nyonya Chankimah bahagia.

"Kenapa bertanya pada mommy?, tanyakan saja pada Freen dia lebih tahu jawabannya", jawab nyonya Chankimah sambil menatap Freen.

Becca yang duduk di samping Freen langsung menatap wanita itu, "ada apa?, apa ada sesuatu yang membahagiakan?", tanya Becca penasaran.

"Freen?, ada apa nak?, apa cuma mommy mu yang boleh mengetahui kabar bahagia itu?", tanya tuan Chankimah.

Freen menatap ketiga orang itu, "sebaiknya kita makan dulu, setelah itu aku akan memberitahukan kabar bahagia ini", jawab Freen sambil menatap Becca.

"Awas saja kalau kabar ini hanya membahagiakan dirimu dan aku tidak", ancam Becca sambil berbisik pada Freen.

Freen tersenyum mendengar ancaman itu, "sebaiknya habiskan makananmu, karena jika aku bicara sekarang nanti kau tidak berselera makan karena sudah kenyang duluan", jawab Freen.

"Auu..", rintih Freen dengan pelan, saat tangan Becca mencubit pahanya.

Skip...

Tuan dan nyonya Chankimah berserta Freen dan Becca sudah selesai makan, sekarang mereka tengah duduk di ruang keluarga. Freen dan Becca duduk bersama.

"Jadi, apa daddy dan Becca sudah boleh mendengar kabar bahagia itu?", tanya tuan Chankimah.

Freen dan nyonya Chankimah saling menatap, nyonya Chankimah lalu mengangguk seolah mengatakan "beritahukan saja pada mereka", Freen yang awalnya santai seketika menjadi sangat serius.

"Sebelumnya aku minta maaf pada daddy dan mommy karena dulu pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan kalian dan meninggalkan Daniela sendirian, daddy dan mommy pasti tahu alasannya apa. Sampai hari dimana aku tahu bahwa Daniela telah tiada perasaanku tidak pernah berubah, aku masih sangat mencintainya. bahkan sampai hari ini", jawab Freen.

"__"

Freen menarik nafasnya dengan pelan, "Kata mommy pertemuanku dengan Becca bukanlah sebuah kebetulan tapi ini merupakan takdir dan aku yakin Daniela melihat kami dari atas, aku sudah meminta izin kepadanya untuk menjaga Becca dan sekarang tinggal persetujuan daddy dan mommy yang aku tunggu", tambah Freen.

"__"

"Daddy, Mommy...di hadapan kalian aku ingin meminta izin, apakah daddy dan mommy mengizinkan aku menikahi Becca?, aku sedang melamar Becca di hadapan kalian", ucap Freen lagi.

Seketika ruangan itu menjadi hening, bahkan nyonya Chankimah juga begitu, dipikirannya Freen dan Becca baru menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih tapi ternyata Freen malah melamar Becca.

Adapun Becca terpaku menatap Freen, air matanya mulai jatuh membasahi pipinya, sungguh ini di luar dugaannya, Freen baru saja melamarnya dan dia tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya.

Tuan Chankimah langsung menatap Becca, "bagaimana nak?, daddy dan mommy menyetujui semua keputusan apa pun yang kau ambil", ucap tuan Chankimah.

Becca kembali menatap Freen, "apa kau serius?, aku sudah pernah menikah sebelumnya", tanya Becca.

Freen tersenyum dan menghapus air mata Becca, "memangnya kenapa kalau kau sudah pernah menikah?, jangankah sekali bahkan seratus kali pun aku tidak perduli, bukankah aku sudah pernah mengatakan aku akan mencintaimu seperti Daniela mencintaimu bahkan mungkin lebih dari dirinya", jawab Freen.

"__"

"Jadi, apakah kau mau menikah denganku nona Rebbeca?", tanya Freen.

Becca tidak dapat menyembunyikan perasaannya, wanita itu mengangguk dengan air mata yang terus berlinang, Freen lalu membawa Becca ke dalam pelukannya. Tuan dan Nyonya Chankimah sangat bahagia melihat keduanya, akhirnya semua berjalan seperti yang seharusnya.

Skip...

Satu minggu berlalu sejak lamaran malam itu, Freen dan Becca mulai mempersiapkan pernikahan mereka dan atas permintaan kedua orang tua Daniela, acara pernikahan itu akan di adakan di Thailand, biar bagaimana pun ayah Becca harus menyaksikan pernikahan putrinya itu, Freen juga telah menghubungi ayahnya di Meksiko dan Pria itu juga sudah menyetujui pilihan Freen untuk menikahi kekasih pilihannya.

"Aku lebih suka kita memakai baju tradisional Thailand", ucap Freen, saat ini dia sedang di kamar bersama Becca.

Becca menatap wanita itu, memakai baju tradisional juga tidak masalah yang penting pernikahan bisa berjalan lancar dan khidmat.

"Boleh juga, nanti setelah di Thailand kita akan mencari baju tradisional yang cocok untuk acara pernikahan nanti", jawab Becca.

Freen lalu berbaring di ranjang, melihat itu Becca ikut berbaring, Becca menjadikan tangan Freen sebagai bantal kepalanya.

"Aku sangat bahagia sayang, kalau dipikir-pikir pertemuan ini sangat singkat tapi aku bisa langsung menyukaimu", ucap Freen.

Becca tersenyum mendengar perkataan wanita itu, dia lalu membawa tangan Freen dan diletakkan di atas dadanya, "itu semua karena hati ini, dia mencintaimu dan dia yang membuat kita berdua bertemu", jawab Becca.

Freen lalu berbaring menghadap ke arah Becca, begitu juga sebaliknya sehingga kini mereka berdua saling berhadapan.

"Aku harap kau tidak akan cemburu padanya", ucap Freen sambil mengelus lembut pipi Becca.

"Dan aku harap kau juga tidak akan iri padanya", jawab Becca.

Freen tersenyum dan mencium kening Becca, "bagaimana mungkin aku iri padanya, dia sudah membuatku bertemu denganmu, harusnya aku berterima kasih padanya", ucap Freen.

Kedua wanita itu tersenyum saling menatap, mencoba menyelami dalamnya lautan di mata mereka masing-masing, mencoba mencari cinta untuk gadis bernama Daniela, tapi sekali lagi cinta itu masih ada di kedua mata mereka tapi seolah cinta itu melebur menjadi satu di dalam diri keduanya, seperti Daniela dan Freen yang mencintai Becca atau Daniela dan Becca yang mencintai Freen, bahkan Freen dan Becca yang mencintai Daniela. Mereka di satukan oleh satu cinta yang berbentuk segi tiga, tapi ujungnya tetap akan kembali kepada diri mereka sendiri.

"Besok kita akan berangkat ke Thailand, sebelum bertemu dengan daddy ku aku ingin mengajakmu bertemu dengan ibuku terlebih dahulu", ucap Becca.

Freen mengangguk, "bisakah aku berkunjung ke tempat tinggal Daniela yang ada disana?, aku hanya ingin melihat dimana dia tinggal semasa hidupnya dulu", jawab Freen.

"Tentu sayang, kita akan kesana dan kita akan tinggal disana, ada banyak sekali kenangan tentang dirinya di apartemen itu", jawab Becca.

Keduanya terus berbicara hingga larut malam, Freen membawa Becca masuk ke pelukannya dan mereka tertidur, besok adalah awal yang baru karena mereka akan kembali ke Thailand, mungkin ini pertama kalinya bagi Freen pergi ke negara itu tapi ini adalah kepulangan Becca sejak kematian Daniela dua tahun yang lalu, Becca tidak bisa sepenuhnya melupakan semua kenangan buruk itu, namun tidak sedikit pula kenangan bahagia yang ia lalui bersama Daniela.

Becca menyentuh dadanya, air matanya menetes saat mengingat Daniela, "besok aku akan membawamu kembali lagi ke Thailand, aku akan pulang bersama Freen, aku harap kau bahagia disana sayang", ucap Becca di dalam hati. Wanita itu lalu memeluk Freen dengan erat dan menenggelamkan wajahnya di dada Freen agar Freen tidak tahu kalau dia sedang menangis.

Hai DANIELA Lovers....DANIELA tinggal satu BAB lagi lalu tamat yah, semoga endingnya bikin kalian bahagia🥰🥰

DanielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang