Bab 18 : Tawan

1.1K 133 2
                                    

Daniela merasa kesedihan karena dia harus berpisah sementara waktu dengan Becca, entahlah dia merasakan cinta yang sangat rumit di antara mereka, namun dia begitu mencintai wanita itu, kedua orang tuanya sudah berangkat terlebih dahulu ke Inggris, dia hanya tinggal memesan tiket pesawat untuknya.

Dreettt...dreettt..

Daniela menatap handphone nya sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak ia kenal, nomor itu menghubungi nomor lamanya, dengan ragu-ragu Daniela mengangkat panggilan tersebut.

D..."Hallo"

"__"

D..."tidak, ada apa kau menelponku?",

"__"

D ..."apa?, kau sekarang sedang di depan apartemenku?",

Ding...dong....ding...dong

Daniela mematikan handphonenya, seseorang sedang berada di depan apartemennya sekarang, bunyi bel terus bergema membuat wanita itu perlahan mendekati pintu itu, dia ragu membukanya tapi orang itu terus menekan bel apartemen, hingga dengan segala keberaniannya Daniela membuka pintu itu.

"Hai...Daniela!"

Skip....

Keesokan harinya, Becca ditemani oleh pengacaranya menuju pengadilan untuk melaporkan gugatan perceraiannya, setelah semua beres dia kemudian langsung mengendarai mobilnya menuju apartemen Daniela, sepertinya dia tidak perlu menyuruh Daniela pergi ke Inggris karena semua sudah di ketahui oleh ayahnya. Dengan perasaan bahagia Becca sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pujaan hatinya, tak lupa dia mampir di toko bunga dan membeli sebuket bunga tulip kesukaan Daniela.

Becca sudah tiba di apartemen, dia menaiki lift menuju apartemen Daniela, Becca yang notabennya sudah mengetahui password apartemen Daniela tanpa ragu langsung memasukan kode password dan masuk ke dalam ruangan.

Sunyi, itulah yang dia rasakan saat masuk ke dalam, tampak di ruang tamu ada koper yang dia yakini itu milik Daniela, tapi dimana gadis itu, dia tidak berada di dalam apartemen itu. Becca kemudian mengambil handphonenya dan menghubungi Daniela.

Dreett....dreeett...dreettt...

Becca kaget, getaran handphone itu ada di atas sofa, dia melihat handphone milik Daniela ada disana, handphone lama dan baru yang diberikan oleh Becca beberapa hari yang lalu, perasaan Becca langsung tidak enak, "dimana Daniela?", tanyanya.

Di tengah kekalutannya, tiba-tiba handphonenya berbunyi ada sebuah pesan masuk untuknya, dengan cepat Becca membuka pesan itu, dadanya langsung berdetak kencang saat melihat isi pesan itu, kekasihnya sedang terikat di tepat tidur dalam keadaan setengah telanjang, pengirim itu memberikan caption pada foto yang ia kirimkan pada Becca, "aku juga ingin mencicipinya".

Dengan kemarahan yang tak bisa di tahan lagi, Becca dengan cepat pergi dari apartemen Daniela menuju sebuah tempat, siapa pun dia Becca tidak akan pernah memaafkan orang itu, "aku akan mengoyak tubuhmu", ucapnya dalam kemarahan.

Skipp...

"apa maksudmu?!", nyonya Amstrong kaget melihat Becca yang mengamuk di rumahnya.

Becca mendekati ibu tirinya itu dengan kilatan kemarahan di matanya, "katakan padaku dimana putra sialan mu itu berada, dia sudah menculik Daniela", jawab Becca.

"Hentikan!"

Tuan Amnstrong menghentikan Becca yang sedang mengancam istrinya, "beraninya kau datang ke rumahku dan membuat keonaran, pergi dari sini atau saya laporkan kau pada polisi", ucap tuan Amstrong.

Becca tersenyum dingin menatap ayahnya, "laporkan saja dan aku akan melaporkan kalian kembali, putra kesayangan daddy menculik ke kasihku, dia sepertinya seorang psikopat gila yang sudah kehilangan akal, jika aku menemukannya aku pastikan akan mengoyak tubuhnya berkeping-keping", ucap Becca dengan penuh penegasan.

"Diam kau, beraninya kau mengancam kami dan putraku, apa kau pikir aku akan membiarkanmu menyentuh Tawan haaa!", kali ini nyonya Amstrong yang bersuara.

Becca menatap wanita itu dengan sadis, "kau tahu tentang ini?".

"__"

"kau tahu rencana putra mu yang ingin menculik Daniela?",

"__"

Becca mendekati ibu tirinya, "katakan padaku dimana putramu itu berada, aku bersumpah jika dia berani menyentuh Daniela sehelai rambut pun, aku pastikan dia tidak akan pernah bisa melihat dunia ini lagi", ucapnya lagi.

Nyonya Amstrong terlihat ketakutan, tapi wanita itu tidak kehabisan akal, "kau mengancam kami di rumah kami, sayang laporkan putrimu ini ke kantor polisi, dia bisa menyakiti putra kita", ucap nyonya Amstrong.

Becca mengepalkan tangannya, emosinya sudah membumbung tinggi, "kalian benar-benar sedang mencari masalah denganku, tunggu saja pembalasanku", ucapnya sambil berlalu pergi dari rumah itu.

Skip...

Tidak butuh waktu lama, berkat bantuan dari Bai Fern sahabatnya yang mengenalkan Becca pada seorang hacker, yang berhasil melacak keberadaan Tawan, dia benar-benar sudah tidak tahan lagi ingin segera memecahkan kepala pria itu.

"Bec, sebaiknya jangan gegabah, aku yakin daddy mu juga ada dibalik penculikan Daniela ini", ucap Baifern.

Becca sedang duduk di kursi goyang yang ada di di rumahnya, dia sedang memikirkan sesuatu sekarang, "boleh aku meminta bantuanmu lagi?", tanyanya pada Baifern.

"__"

"Sediakan anak buahmu, aku akan menghancurkan pria sialan itu secepatnya",

Keesokannya Becca kembali mendatangi rumah ayahnya, kali ini tanpa banyak bicara dia melakukan sesuatu yang di luar nalar, Becca menyekap ibu tirinya untuk ditukar dengan Tawan, kali ini kegilaannya benar-benar sudah mencapai puncak.

"Apa kau sudah gila, lepaskan aku!", teriak nyonya Amstrong.

Becca tidak menghiraukan teriakan ibu tirinya, di luar dan di dalam rumah dijaga ketat oleh anak buahnya, bahkan tuan Amstrong tidak dapat berbuat apa-apa sekarang,

"Kirimkan video ibunya kepada pria sialan itu, jika dia tidak datang membawa Daniela padaku maka aku akan mengeksekusi ibunya hari ini juga", suru Becca pada anak buahnya.

"__"

"kau memang sudah gila Becca, apa kau lebih memilih wanita itu dari pada keluargamu?", ucap tuan Amstrong.

Hati Becca memanas, dia sudah tidak dapat menahan amarahnya pada keluarga ini, "apa daddy sadar dengan apa yang daddy katakan?, keluarga?, keluarga apa yang daddy maksud?, daddy bahkan membunuh istri daddy demi selingkuhan daddy lalu apa itu dimaksud dengan keluarga?", teriak Becca.

"__"

"berhenti bicara omong kosong, segera telpon anak kesayangan daddy itu dan minta dia kemari atau aku akan menghancurkan semuanya, aku tidak perlu menjaga apa pun lagi sekarang, karena aku sudah muak dengan keluarga sialan ini, kalian semua menjijikkan", tambah Becca lagi.

"Bos, pria itu menelpon", ucap salah satu pengawal.

Becca lalu mengangkat telpon dari Tawan, dia mencoba bersikap tenang saat bicara dengan adik tirinya itu.

T..."apa kau mengancamku dengan menggunakan mommy Phi?",
B...(Becca tertawa), "aku tidak sedang mengancam mu tapi aku sedang memperingatkanmu, aku beri kau waktu dua jam dari sekarang, bawa Daniela kemari atau kau kehilangan ibu dan ayahmu".
T..."tapi daddy juga adalah ayahmu Phi, kau lucu sekali",
B..."No, bagiku aku sudah tidak punya ayah sekarang, lakukan apa yang aku perintahkan karena aku sangat tidak suka berbasa-basi",

Tut...tut..tut..tut..

Becca mematikan telpon secara sepihak tanpa menunggu balasan dari Tawan, dia menatap ibu tirinya dengan tajam, "ini salah satu pembuktian apakah putramu itu menyayangimu atau tidak, entah dia datang atau tidak, aku akan tetap menghabisinya dengan cara yang tak akan pernah dia sangka-sangka", ucap Becca.

"__"

"Berdoalah semoga dia benar-benar akan datang".

DanielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang