Bab 21 : Rebecca

1.2K 138 4
                                    

Seorang wanita baru saja turun dari pesawat, wanita itu berjalan sambil menarik kopernya dengan penuh harapan hari ini dia akan bertemu dengan orang yang dia cari selama ini, Daniela kemudian mencari taksi yang bisa mengantarkan dirinya pada suatu alamat, teriknya matahari negara itu tidak membuatnya gentar untuk menemui sang kekasih.

Daniela berhasil menemukan taksi, gadis itu lalu masuk ke dalam mobil tersebut, "Miss anda mau kemana?", tanya sopir.

Daniela mengambil secarik kertas berisikan alamat yang akan dia tuju dan memberikan kertas itu pada sopir, "bisakah anda mengantarkan saya ke alamat ini?", jawabnya.

"Miss, tempat ini agak jauh butuh waktu dua jam untuk sampai kesana", jawab sopir.

Daniela menarik nafasnya, saat ini waktu menunjukan pukul tiga sore dan bila dia pergi maka kemungkinan dia akan tiba paling cepat pukul lima atau enam sore, "saya akan membayar lebih, tapi saya mohon antarkan saya ke alamat ini", ucap Daniela dengan penuh permohonan.

Akhirnya sopir itu menerima tawaran Daniela, mobil tersebut kemudian membawa Daniela ke tempat dimana dia bisa bertemu dengan Becca kekasihnya.

Skip...

Benar saja, Daniela tiba di tempat tujuannya pukul enam sore, hari bahkan mulai terlihat gelap, gadis itu lalu turun dari taksi tersebut, dia menatap sebuh bangunan klasik di hadapannya, tempat yang ia tuju lebih pada daerah di pinggiran kota Sydney, setelah membayar taksi gadis itu lalu menarik kopernya masuk ke dalam halaman gedung itu.

"tempat apa ini?",

Daniela masih kebingungan dan dia tidak menemukan siapa pun juga disana, akhirnya wanita itu memutuskan masuk ke dalam ruangan utama gedung itu, tepat di meja resepsionis sebuah tulisan tertera disana, Daniela membaca tulisan itu dan seketika jantungnya berdetak kencang, perasaannya tidak enak sekarang, sebuah pertanyaan muncul dibenaknya, apa yang dilakukan oleh Becca disini?.

"permisi, anda siapa?", seseorang tiba-tiba datang dan bertanya.

Daniela menatap wanita yang menyapanya, "saya, nama saya Daniela, saya kemari untuk mencari Rebecca Amstrong, apa dia ada disini?", jawabnya.

Wanita itu menatap Daniela dari bawah sampai ke atas, "kau memiliki hubungan apa dengannya?", tanya wanita itu.

"Saya, ke...ah saya keluarganya", jawab Daniela, dia tidak mengatakan kalau mereka adalah kekasih.

"__"

"saya datang dari Inggris hanya untuk bertemu dengannya, katakan dimana dia berada?", ucap Daniela dengan penuh pengharapan.

"ikut saya",

Wanita itu lalu membawa Daniela, sepanjang jalan menyusuri koridor gedung itu, perasaan Daniela semakin tak karuan, jantungnya terus berdetak kencang, ada sesuatu yang tidak bisa dia terima saat ini jika terjadi sesuatu pada Becca.

Wanita itu kemudian berhenti di sebuah ruangan, "Nona Becca ada di dalam ruangan ini", jawabnya.

Tubuh Daniela semakin bergetar, dengan tangan yang gemetar dia membuka ruangan itu.

Ceklek...

Ruangan itu tidak terlalu besar, ada sebuah tempat tidur dan dua buah kursi di dalam, Daniela menatap seseorang yang tengah tertidur di ranjang, seorang wanita yang sangat dia rindukan selama setahun ini, wanita itu tertidur seperti bayi dengan memakai baju biru, Daniela berjalan menghampiri ranjang itu, dadanya semakin berdebar hebat, wanita itu terlihat sangat kurus dan pucat.

"Becca?",

"__"

",Sayang, buka matamu, ini aku", ucap Daniela.

Becca terbangun saat mendengar ada suara di dekatnya, dia menatap wanita di dekatnya, "suster?, anda mirip sekali dengan dirinya", ucap Becca, dia mengira Daniela adalah suster.

Daniela menangis, die mencium bibir Becca, "ini aku Daniela, ini aku sayang, aku datang untuk menjemputmu", jawab Daniela.

Becca membulatkan matanya, rasa kaget dan terharu menyelimuti hatinya, "kau Daniela?, Daniela ku?", tanyanya tidak percaya.

Daniela lalu menggenggam tangan wanita itu dan membawanya ke pipinya, "ini aku, Daniela mu, aku datang sayang", jawab Daniela.

Luruh sudah tangisan itu, tangisan yang dipendam oleh Becca selama ini, tangisan yang tidak ada seorang pun yang tahu, akhirnya cinta membawa Daniela kepadanya. Kedua wanita itu saling berpelukan erat, Daniela menghujani Becca dengan ciuman, betapa dia sangat merindukan wanita itu.

"kau kenapa?, kenapa kau ada disini?, mana yang sakit?, katakan padaku", tanya Daniela dalam tangisannya.

Dia hancur lebur saat datang ke tempat itu, jantungnya seolah berhenti berdetak saat mengetahui tempat yang ia datangi ternyata adalah sebuah sebuah yayasan khusus untuk penderita kanker. Becca terbaring disana, itu berarti wanita itu sedang sakit.

"Maafkan aku, aku meninggalkan mu dan menyembunyikan semuanya darimu, maafkan aku sayang", ucap Becca.

Daniela membelai lembut rambut Becca, "aku akan disini, menjagamu dan aku tidak akan pergi kemana pun, kau akan sembuh sayang, kau akan sembuh", jawab Daniela sambil memeluk Becca dengan erat.

Skip...

Waktu menunjukan pukul satu malam, suasana sudah sangat sepi, Daniela duduk di samping ranjang pasien dengan tangannya yang terus menggenggam tangan Becca, gadis itu sudah tertidur setelah minum obat tadi, Daniela sesekali menghapus air matanya, dadanya sesak melihat orang yang dicintainya kini terbaring tidak berdaya.

"Nona Becca menderita kanker hati, saat dia datang ke yayasan ini saat penyakitnya sudah masuk stadium tiga, sepertinya dia sudah lama menyembunyikan penyakit ini", jawab dokter yang menangani Becca.

"Apa masih ada harapan untuknya dok?",

"Penyakit ini sudah menyebar dan mengakibatkan kerusakan pada hatinya, hanya operasi yang bisa dia jalani, tapi dia membutuhkan transplantasi hati atau donor hati, sejauh ini Nona Becca termasuk kuat dia menjalani kemoterapi dengan baik dan mengikuti semua saran kami untuk kesembuhannya", jawab dokter tersebut.

Daniela mencium pipi wanita itu, "aku sangat takut sekali, aku merasa seperti sedang berada di atas rollercoaster, bagaimana jika aku kehilanganmu?", Daniela berbicara dengan pelan agar tidak membangunkan Becca.

Wanita itu kembali menghapus air matanya, bahkan rasa lelahnya kini menguap sudah, "aku berjanji kau akan sembuh, aku sangat menyayangimu melebihi apa pun di dalam hidup ini, maafkan aku yah", ucapnya lagi.

Daniela lalu menarik selimut hingga ke dada Becca, dia kembali mengusap kepala Becca dengan lembut dan mencium kening wanita itu, "good night honey, i love you so much", ucap Daniela.

Guys, maafin ibu guru yah, malam ini baru bisa update Daniela aja, ILU Nyonya sama For TU Amor besok malam baru ibu guru up lagi🤗😍🦦🐰🤍💚

DanielaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang