十三

41 4 0
                                    

13 tahun yang lalu...
...Kediaman utama Nanase...

"Nee Tenn-nii, kira-kira ke mana Tou-san akan membawa kita nanti? Sampai-sampai kita harus pakai kimono?" tanya Riku(4) dengan segala rasa penasarannya yang sudah ada sejak ia mulai bisa berbicara saat usia 2 tahun.

"Entahlah, Tenn-nii juga tidak tahu." kata Tenn(4) yang lebih memilih duduk diam di sofa ruang tamu menunggu orang tua mereka yang sedang bersiap.

Riku sendiri dia lebih suka berjalan-jalan dan mencari tahu apapun yang menurut dia unik. Riku memang lebih aktif daripada Tenn, dan rasa penasarannya pun juga lebih tinggi daripada kakaknya.

Walau tubuh Riku lebih lemah daripada Tenn karena asma bawaan yang ia derita, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat dan rasa penasaran Riku.

Takeshi(33) dan Rika(32) yang sudah siap dengan kimono masing-masing, Takeshi dengan kimono coklat dan Rika dengan kimono merah muda. Riku sendiri memakai kimono merah dan Tenn kimono dengan warna yang sama dengan sang ibu.

"Riku-chan, Tenn-chan, sudah siap?" tanya Takeshi mengelus kepala Riku yang berlari mendekat ke arahnya.

"Riku siap!" seru Riku mengangkat tangannya setinggi ia mampu. Rika menggendong Tenn yang berjalan pelan ke arahnya dan mencubit pipi si sulung.

"Kalau begitu ayo kita pergi. Yang lainnya sudah menunggu di kuil." keluarga Nanase pun pergi dari kediamannya menggunakan mobil Takeshi, menuju ke sebuah kuil tua di dekat bukit pinggiran kota.

Sesampainya di sana, Riku dan Tenn langsung di sambut oleh anggota tua Nanase yang lain kemudian diantar ke dalam kuil. Takeshi dan Rika menunggu di luar bersama anggota muda Nanase.

"Menurutmu bagaimana anak kembar itu?" tanya salah satu anggota muda.

"Menurutku mereka serasi jika disandingkan. Kudengar anak yang rambut merah itu punya kepintaran di atas rata-rata ya?" balas anggota muda lainnya.

"Kudengar seperti itu, tapi bukannya maklum? Maksudku Takeshi-san saja juga jenius dan kudengar Rika-san juga salah satu jenius di keluarganya." beberapa anggota muda mulai membicarakan tentang si kembar yang sudah masuk ke dalam kuil.

Takeshi dan Rika sendiri berkumpul dengan saudara dekat mereka. Tentu saja mereka mendengar apa yang anggota muda lainnya dan hanya bisa tersenyum bangga.

"Sepertinya anak kalian akan menjadi target ibu-ibu muda." kata Rei(32) melirik ke perkumpulan ibu-ibu muda yang nampaknya sedang merancangkan bagaimana mendekati Tuan Muda Nanase.

"Kalau itu biarkan mereka fokus dengan studi mereka sebelum memperoleh perempuan. Lagipula kalau dijodohkan, aku takut mereka tidak suka dan tidak nyaman. Kan, Rika-chan?" kata Takeshi menyenderkan diri ke sandaran bangku taman.

"Sou yo, aku sama pendapatnya dengan Takeshi-kun." sambung Rika dengan senyuman hangat.

Beberapa jam berlalu dan lonceng yang ada di kuil itu akhirnya berbunyi. Seluruh anggota keluarga Nanase langsung merapatkan diri ke kuil dan dari dalam, Tenn dan Riku muncul dengan membawa 2 replika pusaka keluarga Nanase di pinggang mereka.

"Beri salam kepada Tuan Muda Nanase Tenn dan Tuan Muda Nanase Riku. Mereka telah diberi berkah oleh Kami-sama dan dengan tangan mereka, negara dan keluarga ini akan tetap abadi." seorang tetua berdiri dibelakag si kembar dengan mengangkat pusaka asli.

"Darah Nanase aan terus mengalir sampai akhir!"

Seruan itu terdengar meriah dan disaat yang bersamaan, dua burung merpati dilepaskan sebagai simbol sumpah setia.

Tenn dan Riku langsung menuju ke orang tua mereka dan disambut oleh mereka dengan tangan terbuka.

"Tou-san! Kaa-san!" seru keduanya ketika berlari ke orang tua mereka.

I'm Not My Self | I7 (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang