63 9 0
                                    

Keesokan paginya, Riku izin tidak masuk sekolah dengan alasan sakit lalu Tsumugi juga izin dengan alasan menemani Riku mengingat Riku yatim piatu.

Murid lain pasti memakluminya karena melihat Riku yang sibuk beberapa hari dan kurang istirahat, sedangkan Tsumugi pasti akan menemani Riku.

Namun, alasan sebenarnya Riku tidak masuk sekolah adalah pemakaman bawahannya yang gugur di pertempuran tadi malam.

***

Di sebuah mansion megah, nampak banyak orang menggunakan pakaian hitam dan sebagian dari mereka sedang menangis.

Lalu tak lama, sebuah mobil sport mewah masuk ke pekarangan dan saat pemilik mobil keluar, semua orang di sana langsung menunduk hormat.

"Para hadirin, terima kasih telah menyempatkan diri untuk datang ke acara pemakaman para prajurit hebat yang gugur akibat pertempuran." kata lelaki yang baru saja turun dari mobil bersama seorang perempuan, yang merupakan kekasihnya, dan lelaki itu adalah sang pemimpin.

"Saya sebagai pemimpin organisasi sangatlah bangga bisa memiliki prajurit yang hebat seperti mereka dan pasti para anggota keluarga bangga karena memiliki mereka."

"Mereka yang ingin menjaga kota ini, mereka yang ingin menjaga negara ini dari pihak luar yang ingin menghancurkan kota dan negara ini. Mereka gugur dengan rasa bangga dan cinta karena bisa melindungi kota dan negara ini."

"Mari kita istirahatkan mereka dengan layak dan berdoa agar mereka di berikan tempat yang layak oleh Kami-sama." pidato singkat dari pemimpin itu mengiringi keberangkatan para prajurit yang gugur ke tempat peristirahatan terakhir.

Acara pemakaman berlangsung lancar tanpa ada hambatan dan setelah pemakaman selesai, para anggota organisasi kembali ke mansion itu yang merupakan markas utama mereka.

"Untuk hari ini, kita batalkan semua agenda demi mengenang para prajurit yang gugur. Tanpa ada penolakan atau pertanyaan, semua harus istirahat hari ini." titah pemimpin itu sebelum masuk ke ruangannya bersama sang kekasih.

Lelaki yang awalnya terlihat berwibawa itu tiba-tiba berubah menjadi seperti anak balita saat hanya dia dan kekasihnya.

"Hah..., tsukaretta." kata lelaki itu langsung berbaring di sofa yang ada di sana dengan rengekan anak kecil.

Sang kekasih sedikit terkejut saat mendengar keluhan lelaki itu, "Hora, jangan langsung berbaring di sofa." tegur sang kekasih berkacak pinggang.

"Demo tsukaretta yo Tsumu-chan. Boleh lah aku merebahkan diri sebentar?" kata lelaki kepada sang kekasih yang ternyata adalah Tsumugi.

"Setidaknya lepaskan dulu dasi dan jasmu, nanti kotor, Riku-kun." balas Tsumugi kepada lelaki yang tentunya Riku, dengan memaksa Riku untuk duduk sebentar agar ia bisa melepas jas dan dasinya.

Riku dengan malas menuruti apa yang Tsumugi lakukan dan setelah jas dan dasinya terlepas, ia kembali menjatuhkan dirinya. "Hah..., aku tidak menyangka jika korbannya akan sebanyak ini, bahkan Izanami juga ikut menjadi korbannya." kata Riku menatap langit-langit ruangannya.

"Mau bagaimana lagi, lawannya saja organisasi bawah illegal terkuat di Jepang." timpal Tsumugi menaruh teh yang ia baru saja buat di meja dekat sofa.

Mencium aroma teh yang menenangkan, Riku langsung bangkit dan meminum sedikit demi sedikit teh buatan Tsumugi. "Ya, mereka bisa bertindak semau mereka dan hukum tidak bisa menghukum mereka jika hanya dilihat dari kerusakan juga korban jiwa." kata Riku dengan nada sedikit pasrah.

"Apa kau akan menyerah secepat ini?" tanya Tsumugi duduk di sebelah Riku.

"Mana mungkin aku menyerah secepat itu. Aku akan menyusun rencana yang bisa membuat mereka berada di penjara atau bahkan dihukum mati." balas Riku berdiri dan dia berjalan menuju jendela.

I'm Not My Self | I7 (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang