PROLOG

489 20 0
                                    

*****
HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE
!!!

Raka menatap gerbang rumah yang menjulang tinggi di depannya, dia memutuskan untuk mendatangi rumah yang lebih cocok di sebut istana itu.

Ibu panti tempatnya tinggal memberikan alamat ini, katanya ini adalah rumah keluarga Raka.

mendengar hal itu dari sang ibu panti tentu saja membuat Raka merasa ada harapan untuk kembali ke keluarganya, mimpinya selama ini.

tapi saat ini yang bisa Raka lakukan hanya berdiri di bawah terik matahari, keringatnya sudah bercucuran bahkan baju berwarna abu tua itu terlihat basah di beberapa bagian bukti dirinya sudah berdiri lama disana.

"ibu inget aka enggak ya"

anak berusia 16 tahun itu hanya bisa berkata lirih, matanya bergulir menatap kertas alamat di tangan nya, kertas itu kemudian dia balikan dan menampilkan sebuah foto seorang wanita dengan dua anak kecil di sampingnya.

itu adalah foto keluarganya.

sejak lama sekali Raka tidak melihat mereka, ibu dan kakak kembarnya.

Raka tidak marah saat sang ibu lebih memilih menaruhnya di panti. bukan tidak mengerti atau naif, Raka hanya masih menunggu ibu dan kakak nya menjemput.

dulu sekali sang ibu berjanji akan menjemput Raka, ibunya bilang Raka hanya di titipkan.

ya itulah yang coba Raka percaya, ibunya berjanji akan menjemput Raka.

bukan seperti perkataan Reja jika dirinya sudah di buang, Raka tidak berpikir demikian.

Raka percaya pada ibu dan kakaknya.

pasti nanti Raka akan di jemput!

"jangan lupa jemput aka ya ibu, aka tunggu!!"

*****
TO BE CONTINUE

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang