*****
HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE
!!!raka mendudukan dirinya bersandar pada bantal yang di susun tinggi, dia baru saja bangun tidur beberapa waktu lalu.
saat bangun Raka terkejut karna tidak mendapati reja atau Bu Sofiah disana, dia malah melihat orang asing yang duduk sembari menatapnya dengan intens.
awalnya Raka sedikit takut, tapi pemuda itu sudah mengenalkan dirinya dan menjelaskan apa yang terjadi.
"jadi bang Al kembar sama bang El?"
alshan mengangguk saat Raka bertanya dengan wajah polosnya, alshan tidak bisa pungkiri bahwa dia terpesona lebih dalam lagi saat mata itu terbuka.
"Raka juga punya Abang kembar" seru Raka membuat alshan semakin penasaran.
"oh ya? kamu punya Abang kembar?"
dengan semangat Raka mengangguk, dia menceritakan kedua Abang kembarnya yang hebat.
"abangnya Raka itu hebat, mereka pemberani, mereka suka ajak Raka main, mereka juga suka lawan anak-anak jahat yang suka ejek Raka dulu" semangat itu raka pancarkan dari setiap ceritanya.
mendengar Raka memuji seseorang yang bahkan tidak alshan ketahui wujudnya seperti apa entah mengapa membuat hati alshan di penuhi gelenyar tidak nyaman, seperti ada rasa tidak ikhlas.
"oh iya makasih ya Abang udah mau temenin Raka disini"
senyum tipis terulas di bibir alshan, dia mengulurkan tangan nya untuk mengusap lembut pipi Raka. "gak masalah dong, Abang seneng malah bisa temenin kamu. Abang bisa kenal kamu makin seneng, kamu ingetin Abang sama adek Abang yang gemesin"
"Abang punya adek juga?!"
sebelum menjawab alshan mengangguk, "Abang punya adek satu, namanya Yasha. dia tadi siang nangis karna pengen ketemu kamu, tapi bang El ngelarang karna Yasha masih sakit"
mendengar bahwa adik dari alshan menangis ingin bertemu dengan nya bahkan dalam keadaan sakit membuat Raka merengut yang malah terlihat lucu di mata alshan.
"yasha sakit bang?"
"iya, Yasha sakit. dari kecil dia udah sakit, mungkin karna faktor lahir prematur. kamu mau ketemu Yasha nanti kalo udah sembuh?"
Raka mengangguk dengan semangatnya, "Raka mu ketemu Yasha, bahkan sekarang Raka mau ketemu diaaa..."
entah dorongan dari mana alshan dengan beraninya membawa tangan Raka yang bebas dari jarum infus kedalam genggaman nya, ibu jarinya mengusap punggung tangan itu dengan lembut.
"nanti yah ketemunya, kamu harus sembuh dulu baru boleh ketemu" ujar alshan dengan tersenyum kecil.
Raka seperti terhipnotis oleh senyuman itu, walau sangat tipis tapi Raka bisa melihatnya. jantung Raka berdebar kencang, pipinya terasa panas dan Raka tidak bisa untuk tidak salah tingkah.
"hahaha kamu blushing- lucunya!"
*****
"RAKAAA!!..."
"sutt!!! jangan berisik ini rumah sakit" reja menjitak kepala Samsul tanpa perasaan.
"aw sakit rejanjing!" Samsul mengelus kepalanya yang tadi di jitak oleh reja, namun belum reda sakit di kepalanya kini malah bibirnya yang menjadi korban.
rehan yang ada di sampingnya menggeplak bibir itu, "jangan ngomong kasar"
Samsul semakin merengut saja, dia dan rehan datang saat mendapat kabar bahwa Raka di rawat karna kecelakaan. keduanya ikut ke rumah sakit bersama reja dan ibu Sofiah.
melihat tingkah laku mereka membuat Bu Sofiah hanya menggeleng pelan, dia langsung mendekati ranjang milik Raka.
"eh ada nak Al"
alshan yang memang sudah menemani Raka sejak tadi berdiri dari duduknya kemudian menyalami bu Sofiah.
"saya tadi temenin Raka disini bu, kasian lagi tidur tadi pas reja mau jemput ibu" serunya.
raka sendiri kini sudah sibuk mengobrol dengan ketiga teman nya, lebih tepatnya hanya sibuk mengobrol dengan Samsul sementara reja dan rehan hanya memperhatikan.
"ehn... kalo begitu saya permisi ya Bu, saya harus balik ke kamar adik saya" pamit alshan pada Bu Sofiah.
mendengar alshan berpamitan, Raka segera mengalihkan perhatian nya pada pemuda jangkung itu.
"kak Al udah mau pulang yaa?" Raka bertanya dengan raut wajah merengut lucu, reja yang melihat itu malah terheran.
'sejak kapan Raka manja selain pada nya dan ibu Sofiah? terlebih itu orang yang cukup asing' pikir Reja heran.
alshan sedikit bergeser untuk mendekat kearah Raka dan mengusap pipi itu dengan pelan, "kakak balik ke kamar yasha dulu ya, besok kita ketemu lagi. nanti kakak ajak jalan-jalan ke taman rumah sakit"
entah mengapa pipi Raka yang tadi di usap itu bersemu merah, bahkan menjalar hingga ke leher dan telinga.
"kenapa lu ka? demam tiba-tiba?" ujar Samsul melihat wajah Raka yang sangat merah.
Raka berdesis mendengar ucapan Samsul, "ihh raka tuh lagi malu Samsul nih" rengeknya.
alshan terkekeh melihat tingkah anak itu, dia sangat menggemaskan. alshan sampai tidak ikhlas untuk sekedar pergi dari sana.
"yaudah kakak pergi dulu ya, kamu cepet sembuh" Raka mengangguk walau dia pun sama tidak ikhlas di tinggalkan oleh alshan tapi tidak ada alasan untuk menahan lelaki itu disini lebih lama lagi.
sepeninggal alshan, reja langsung mengambil duduk disamping Raka. matanya menatap Raka dengan penuh curiga, hal itu tentu membuat Raka risih.
"ibu~liat eja mau nakalin aka" rengek Raka mengadu pada Bu Sofiah yang sedang membuka rantang yang tadi dibawanya.
"eja jangan nakal ah aka nya lagi sakit juga, nih makan aja ayo ibu bawa telur balado sama acar timun"
Bu Sofiah menyendokan nasi beserta lauk pauk yang dibawanya keatas piring plastik, di berikan pada ke empat anak itu.
"ibu enggak makan?" tanya rehan yang hanya melihat Bu Sofiah duduk saja.
"ibu udah makan tadi di rumah, ayo habiskan"
mereka akhirnya makan dengan diselingi obrolan ringan, mereka juga sempat menanyakan kenapa bisa keduanya terlibat kecelakaan dan menyampaikan bahwa Zidan tidak bisa ikut menjenguk karna sedang sakit juga.
Bu Sofiah bersyukur dalam hati, ternyata selain dia dan reja masih banyak yang menyayangi Raka juga.
*****
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
Short StoryWARNING!!! SHORT STORY BROMANCE A LITTLE BIT TO BXB, LOKAL AREA! JANGAN BACA JIKA TIDAK SUKA ATAU BUKAN GENRE YANG ANDA INGINKAN. CERITA MURNI MILIK SAYA, PLAGIAT DIHARAPKAN MENJAUH. Yang Raka tahu ibunya menitipkan nya di panti asuhan, yang Raka...