CHAPTER 5

191 8 0
                                    

*****
HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE
!!!

satu jam sebelum kecelakaan yang di alami reja dan Raka.

keduanya berpamitan pada Sofiah saat hari sudah mulai sore, Sofiah sudah meminta keduanya untuk menginap namun karna besok hari Senin tentu reja langsung menolak.

"eja.. aka.. yakin enggak mau nginep disini aja? lagian udah sore nanti kemaleman di jalan loh"

sembari berjalan keluar dari panti Bu Sofiah masih terus mencoba membujuk keduanya untuk menginap, entah kenapa Bu Sofiah sangat ingin keduanya menginap disana.

"gak bisa nginep Bu, kan besok Senin harus berangkat sekolah" tolak reja yang kini sudah bersiap diatas motornya.

Raka sendiri masih berdiri disamping ibu Sofiah sembari tangan nya menggelayut manja di tangan ibu panti itu, "aka sebenernya pengen nginep disini, masih kangen sama anak-anak. sama ibu juga!"

namun reja langsung menarik tangan Raka untuk segera naik keatas motor.

"buru elah nanti keburu gelap dijalan"

mau tidak mau Raka menuruti reja, dengan bibir yang mengerucut dia naik keatas motor bebek itu setelah sebelumnya mencium pipi Bu Sofiah dan berpamitan.

"kalian hati-hati di jalan nya, eja jangan ngebut!" pesan Bu Sofiah saat reja sudah menghidupkan motornya.

reja mengangguk kemudian menyalakan motor itu, "iya Bu, kita pulang dulu ya" ibu Sofiah mengangguk lalu motor itu mulai berjalan menjauh dari panti.

jika tidak macet perkiraan mereka akan sampai ke rumah jam 7 kurang, namun jalanan kota tidak ada yang tahu.

"padahal mah nginep aja ja" seru Raka masih merengut di jok belakang.

"besok sekolah Raka kalo lu lupa"

"bolos aja gampang!"

yah Raka tidak akan menolak untuk membolos, berbeda dengan reja yang sebelas dua belas dengan rehan terlalu ambisius padahal tidak pintar juga.

"mau cari makan lagi enggak?"reja mencoba mengalihkan rasa kesal Raka pada dirinya.

biarpun terkesan cuek dan emosian pada Raka, nyatanya reja selalu menjadi orang paling perhatian.

"mau nasdang!"

reja kemudian mengangguk, dia akan berhenti di warung nasi Padang yang tidak jauh dari rumahnya saja agar sampai rumah perut keduanya masih kenyang.

keduanya menikmati perjalanan dalam diam, sebenarnya tidak biasanya keduanya saling diam saat di perjalanan.

kadang Raka dengan random nya selalu mengajak reja berbicara, apapun yang di lihat remaja itu akan menjadi topik pembicaraan yang akan panjang pembahasannya.

namun entah mengapa kini keduanya sangat menikmati kesunyian yang tercipta, hanya suara kendaraan yang menjadi musik alami.

reja menekan tombol sein untuk tanda berbelok, di persimpangan depan dia akan mengambil arah ke kanan.

tapi sepersekian detik kemudian motor yang keduanya kendarai hilang kendali setelah mendapat serudukan dari belakang dengan sangat kencang, motor itu langsung terguling dan melemparkan Raka serta reja ke jalan aspal.

Raka yang ada di jok belakang menjadi orang yang tertabrak juga terseret motor itu mendapat luka paling parah, kepalanya terluka dengan darah yang sangat banyak keluar, kakinya pun terlihat luka karna terkena gesekan dengan aspal.

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang