Josella sibuk diruang kerjanya sambil terus memeriksa berbagai laporan bisnis yang sedang ditekuninya.
Joezlyn Beauty, sebagai Owner dari bisnis tersebut dia bekerja keras tanpa bantuan keluarganya. Dunia make up ini adalah bisnisnya dari 2 tahun yang lalu. Josella dibantu sahabatnya Karalyn untuk mewujudkan mimpi membangun bisnisnya sendiri.
Kecintaannya pada dunia make up juga mendorongnya untuk memulai bisnis ini.
Josella sibuk melakukan uji coba produk make up terbarunya, kali ini dia akan meluncurkan. Lipstain yang transferproof dan juga smudgeproof.
"Josy, kamu sibuk?" tanya Melvano yang menyembul dibalik pintu.
"Kinda-- ada hal penting, Kak?" tanya Josella pada Vano.
"Here's ada hal yang harus kamu cek ulang, ini kayaknya packagingnya terlalu pasaran dan banyak yang mirip juga. Aku prefer buat kita ubah design lagi."
"Ini liat-- ada beberapa yang mirip kan?"
Josella memastikan lagi, "Ahhh-- kita udah mulai produksi, budgetnya kurang."
"Nope, aku udah bikin alternatif baru-- sementara ini aku udah cari tau design barunya gimana. Nanti aku diskusiin sama anak design. Abis itu aku udah survei juga kalau bikin packaging baru berapa dan ternyata harganya juga gak terlalu jauh bahkan lebih murah."
"Jadi gak akan overload budget."
Josella mengangguk puas dengan penjelasan Vano, "Thank you Kak Vano, aku kayaknya bisa gila deh kalau gak dibantuin gini."
Vano mengacak rambut Josella gemas, "Kamu keren banget Josy, bentar lagi rasa capek dan gilanya terbayar dengan keberhasilan kamu."
"Sabar ya."
Josella mengangguk sambil tersenyum, "Keberhasilan kita, Kak."
"Iya, kita." katanya sambil terkekeh, "Aku balik keruangan dulu ya-- Oh iya, kamu pengen makan apa?"
"Nanti aja kita pergi bareng, kamu beresin kerjaan kamu dulu sana!" usir Josella.
"Seems like my boss, huh?" kata Vano sambil terkekeh geli.
"Of course I Am!!"
Vano makin terkekeh geli, "Oke bu bos, see you at lunch!"
Josella tersenyum menatap kepergian Melvano. Josella dan Vano tetangga sejak kecil dan mereka dekat hingga sekarang. Bisa dibilang Vano itu dia anggap keluarga terdekatnya—keluarga tanpa ikatan darah, apapun pasti dia minta bantuan Vano.
Geezz, ayah aslinya itu menghubungi dia lagi.
"I'm busy, i have a lot of things to do. Jangan telepon terus, Dad." decak Josella saat mengangkat teleponnya.
"Kakak— ini Tante, Daddy masuk rumah sakit.." isakan tangis Jeanne terdengar ditelinganya.
Josella manggut-manggut santai sambil terus memeriksa pekerjaannya, "Ohh—okey, Get well soon."
"Kakak pulang ya, Daddy kena serangan jantung— Daddy.. masuk ICU.."
"Oh gitu? Umurnya gak lama lagi apa gimana?"
"Kakak!!!"
Josella tersentak kaget mendengar pekikan Jeanne, "Im just asking.. gak usah ngegas Tan.."
"Pulang kak, Daddy kamu lagi banyak pikiran mikirin kamu yang udah lama gak pulang."
Josella memutar bola matanya jengah, Tai lah! selama ini mana pernah dia peduli, dia bahkan lupa punya anak namanya Josella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Josella: The Girl at Midnight
Hayran KurguJosella Yemima Harun dipaksa menikah dengan Johan Sujono yang seumur dengan Ayahnya, dia dijual oleh Ayahnya sendiri sebagai jaminan hutang tersebut. Josella yang frustasi pergi ke club dan bersenang-senang dengan seorang pria yang membuatnya mabuk...