Kesenangan untuk menghilangkan sedikit rasa gugup menjalani ujian hidup kami besokk, canda ujian hidup --- Rakha and friend
-------------------------------------------------
Saat ini semua teman teman Rakha dan Mala sedang berbincang bincang di taman belakang setelah mereka belajar bersama.
Teman teman Rakha memilih rumah Rakha sebagai tempat belajarnya karena ada alasannya. Pertama, karena rumah ini sangat lengkap dan sudah pasti cemilan yang tersedia mampu menemani mereka sampai lelah belajar. Kedua, karena pemilik rumah ini Rakha dan Mala memiliki kecerdasan di atas rata-rata membuat teman temannya mudah untuk belajar bersama teman mereka yang lebih pintar.
"Sekarang kita membuat apa?" Tanya Adara sudah bosan mengobrol berjam jam beraama semuanya.
"Yaakkk! Gua tau!" Teriak Gibran membuat semua menatap nya tajam terutama Irshad yang berada di sampingnya kerana game nya terganggu oleh Gibran.
"Santai dong tatapannya, mau tau gak apa ide yang ada di kepala gua sekarang hah!?" Ucap Gibran memberi sedikit gertakan.
"Katakan!" Ucap Rakha tajam dan dingin. Mala tidak mengerti padahal belakangan ini sikap nya sudah sedikit mencair dan sekarang kembali seperti Rakha yang dulu saat Mala belum kembali kepadanya, dingin.
"Lo kenapa sih Rakh? Perasaan belakangan ini udah mendingan sikap lo yang dingin itu. Kok sekarang balik lagi sih?" Ucap Irshad dengan polosnya tanpa rasa takut sedikitpun kepada Rakha.
Rakha diam tidak menyahuti kata-kata Irshad yang terdengar bodoh dan konyol di telinganya.
"Ck! Jawab anjing, kulkas banget sih lo!" Kesal Irshad sambil mengumpat.
"Astagfirullahaladzim Irshad! Siapa suruh ngumpat kayak tadi, huh!?" Ucap Vio langsung menghampiri Irshad dan menjewer telinganya.
"Eh, eh, iya, Ma - maaf, lepas sakittt!" Melas Irshad mencoba melepaskan jepitan tangan Vio yang menjewer telinganya.
Vio mendengus kesal kemudian melepaskan jewerannya dan kembali duduk bersama Adara dan Mala.
"Makannya kalau ada ayang jangan macam-macam lo! Kena kan!" Ledek Adara dengan tawa renyahnya.
"Yeahhhh gua sumpel juga mulut lo itu ya!" Geram Irshad.
"Lo sentuh Adara setitikpun, habis lo sama gua!" Ancam Gibran dengan tatapan mautnya membuat Irshad mendengus.
"Ayangnya!" Cicit Irshad.
"Kalian mau gua usir hah?! Ribut mulu perasaan!" Kesal Rakha setelah sekian lama mendengarkan pertengkaran yang tidak terlalu penting itu.
"Ya jangan, kita masih ingin main disini" Ucap Gibran tidak terima.
"Kita BBQ an yuk. Bentar lagi sore hari bagus buat BBQan" Saran Gibran melanjutkan kata-kata nya tadi.
Semua mendengarkan kata-kata dari Gibran, tapi tidak ada yang menyahutinya membuat Gibran geram sendiri dibuatnya.
"Setuju apa tidak! Jangan diam aja! Punya mulut kan!" Bentak Gibran, sungguh kesabaran Gibran sangat tipis.
"Ehm, boleh. Kita siapin sekarang saja bagimana?" Ucap Mala.
"Boleh' Ucap Rakha menyahut kepada Mala.
"Ya udah ayok!" Semangat Adara dengan antusias.
"Giliran Mala baru nyaut lo pada" Cibir Gibran.
"Ya udah ayo gerak semua! Kita BBQ an malam ini!" Seru Irshad.
![](https://img.wattpad.com/cover/345387208-288-k169993.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine, Mala
Genç KurguKita bersama sejak kecil, dipisahkan oleh jarak dan waktu. Di pertemukan oleh takdir. °°°°°°°°°° Hadirmu mampu mengubah hidupku seperti sedia kala --- Raden Rakha Daniswara. Aku senang jika hadirku berharga buatmu --- Basmalah Saba Nigista. °°°°°°...