. . ➥ [TUB-1] ˎˊ˗ ꒰ :🐑: ꒱

3.4K 203 1
                                    

✎───『PENGAWAL』───🐑⊰

Di sebuah panti asuhan, tinggalah 12 orang anak bersama Neli, ibu panti. Seperti biasanya kondisi panti terlihat tentram dan penuh sukacita. Anak-anak bebas bermain dan tertawa seperti tak pernah takut akan masa depan.

Sementara itu, gadis tertua yang sedang berulang tahun asik mengoleskan krim di wajah teman-teman kecilnya. Mereka tertawa bersama-sama dengan sangat bahagia.

Keesokan harinya, Neli si Ibu panti meminta gadis itu untuk bicara berdua dengannya.

Neli berkata dengan lembut. "Cherry, kamu kan sudah 18 tahun. Kamu tahu kan kalau panti ini tidak bisa kamu tinggali lagi?"

Cherry mengangguk. "Tenang aja, Bunda! Cherry sudah mencari tempat tinggal kok, Cherry juga melamar kerja di beberapa tempat. Cherry akan keluar besok pagi."

Mata Neli mulai berkaca-kaca, dia tidak tega melepas Cherry ke dunia yang luas. Cherry gadis kecil yang ia rawat dari bayi kini sudah tumbuh menjadi gadis dewasa.

"Bunda jangan nangis! Cherry gak apa-apa kok!" Gadis ini berusaha menenangkan Neli yang menangis tersedu-sedu.

"Kamu jaga diri baik-baik, ya? Dunia luar itu keras, sesekali pulang lah."

Cherry mengangguk lagi dengan senyuman lebar di wajahnya. Dia memang gadis yang kuat. Dia tidak merasa takut malahan dia tidak sabar untuk terbang bebas di luar sana.

Cherry yakin, kemampuan yang selama ini diam-diam dia asah akan menjadi bekal yang mantap.

*****

Kwak kwaak

Suara burung hitam meledeknya. Kemarin Cherry sok-sokan mengeluarkan kata-kata menenangkan buat Neli, tapi sekarang lihatlah dia! Gadis jangkung ini sedang duduk di pinggir jalan sambil meratapi tiap-tiap mobil yang lewat.

"Sial, gue harus kemana sekarang?"

Cherry bangkit berdiri, dia menuju sasana bela diri tempatnya selama ini belajar.

Pemuda tampan menyambut kedatangan Cherry.

"Tumben datangnya hari rabu?"

Cherry melengos ke ring tinju dan duduk di pinggirnya. "Gue udah keluar dari panti, Dit"

Ditan, anak pemilik sasana ini merupakan teman akrab Cherry sejak SMP. Di sinilah Cherry belajar bela diri sejak SMP, dia bebas menggunakan tempat ini karena dia adalah teman dekat Ditan. Selain itu, Neli si ibu panti juga berteman dengan bapaknya Ditan.

"Apa? Lo udah 18 tahun?" Ditan terkejut, satu fakta tak berguna yang perlu kalian tahu adalah Ditan ini anaknya pelupa abis. Bertahun-tahun ia menjadi teman Cherry, tetapi dia selalu melewatkan ulang tahunnya.

Cherry hanya bisa menghela nafas melihat temannya yang pikun itu. "Kemarin gue ultah."

Ditan menepuk jidatnya sendiri dengan sarung tangan taekwondo di tangannya. "Sorry, Cher. Lo mau kado apa?"

Cherry terlihat berpikir, dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Cherry tahu, di saat seperti ini Ditan selalu menuruti kemauannya kalau soal kado ulang tahun.

Mata Cherry menyala, sebuah ide terlintas di benaknya. Dia berjalan ke arah Ditan lalu melipat tangan.

"Gue mau badan lo."

Ditan terperanjat mendengar itu, segera ia menyilangkan kedua tangan menutupi dadanya.

"Mentang-mentang lo udah 18+ lo mau nodain gue yang masih di bawah umur ini?"

The Unseen Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang