VOTE SEBAGAI UANG PARKIR ❗
✎───『BERDEBAR』───🐑⊰
"Aw! Sakit gob- sakit tau, Len ...."
Alen tersenyum tipis mendengar Chero yang mengubah cara bicaranya.
Saat ini Alen tengah mengobati luka Chero. Ia membeli obat sekaligus mengobati Chero di sebuah minimarket depan sekolah.
"Lain kali jangan gini lagi," tutur Alen tanpa mengalihkan pandangannya dari luka di sudut bibir Chero.
"Ini yang terakhir kali soalnya mulai sekarang udah gak ada yang bakal gangguin lo lagi."
Hati Alen tersentuh, ini pertama kalinya Alen memiliki teman yang begitu peduli padanya.
Sebenarnya dulu Alen beberapakali memiliki teman, tetapi Alen sadar bahwa mereka semua hanya memanfaatkan Alen karena Alen anak yang penurut dan tidak enakan.
Baru kali ini, ada seseorang yang sampai bertarung demi dirinya. Alen tak menyangka akan memiliki teman seperti Chero, Alen merasa telah menjadi orang yang paling beruntung di dunia. Rasanya Alen tak akan membiarkan teman seperti Chero pergi darinya.
"Udah selesai!" Alen berseru kecil sembari memandang wajah Chero yang tertempel beberapa plester di sana.
Chero menyentuh salah satu plester di wajahnya lalu tersenyum kecil. "Thanks!"
Alen membuang sampah-sampah dari obat ke tempat sampah sekaligus membuang tisu yang ia pakai menyumbat darah dari hidungnya karena disebabkan pukulan Rio pada Alen.
"Ini udah hampir jam lima, lo pulang aja," suruh Chero karena dia ingin segera memberi kabar tentang hari ini ke Elin.
Raut wajah Alen berubah sedih. Dia tidak ingin berpisah dari Chero. Sepertinya Alen lupa bahwa mereka masih bisa bertemu besok di sekolah.
Chero yang menyadari itu, menegaskan perkataannya. "Udah sana pulang!"
Alen melangkah lunglai keluar dari minimarket bersama Chero. Pemuda itu menuju mobil yang terparkir di parkiran khusus minimarket. Supir pribadinya Alen menungu di situ dari tadi.
Alen berbalik dan melambaikan tangan ke Chero kemudian masuk ke dalam mobilnya.
Chero segera mengeluarkan ponsel dari saku dan memberitahu kejadian hari ini ke Elin melalui SMS. Sudut bibir Chero terangkat begitu mendapat balasan berupa pujian dari Elin.
Sementara itu mobil Alen mulai bergerak keluar dari area parkir. Sejak tadi melalui jendela Alen terus melihat Chero, Ia penasaran dengan siapa Chero bertukar pesan sampai-sampai gadis itu terlihat senyum-senyum sendiri.
"Apa Chero beneran punya pacar?" gumamnya yang entah kenapa ia terlihat menyedihkan.
*****
Begitu sampai di rumah, Chero segera membersihkan diri kemudian memasak mie instan yang ia anggap akan menjadi makan malamnya.
Sebuah panggilan tanpa nama masuk di ponsel Chero. Gadis itu segera mengangkatnya setelah mematikan kompor.
"Ditan?" sapa Chero lebih dulu.
"Yoitz!" balas Ditan di seberang sana.
Chero tahu itu Ditan karena tadi Chero sengaja mengirim nomornya ke IG Ditan.
"Lo udah ponsel dan IG ternyata," sambung Ditan.
"Fasilitas sebagai pengawal cuy," balas Chero.
"Ubah nada dering kontak gue dong di ponsel lo. Pake lagu rock Masha and the Bear ya!"
"Dasar lolicon!" ejek Chero, tapi ia menuruti kemauan Ditan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unseen Bodyguard
Teen Fiction"Kami meminta kepada Anda untuk menjadi pengawal Alen Sagara, putra tunggal dari ketua A&S Group." Cherry Hartigan, gadis tomboy berusia 18 tahun menjadi pengawal rahasia bagi pria cengeng dan berwajah cantik yang lebih muda darinya. "Yey, I'm dat...