✎───『EKSPEKTASI』───🐑⊰
Tak pernah terbayang bagi gadis tomboy itu untuk mengulang masa SMA. Susah payah dia lulus dari sekolah dengan ekonomi yang pas-pasan, tapi sekarang dia menjadi anak SMA lagi malahan di sebuah sekolah elit.
Kemeja putih dan celana panjang biru muda terlihat serasi di tubuhnya yang tinggi. Cherry mengikat setengah rambut pendeknya itu seperti biasa kemudian memakai hoodie hitam polos lalu meraih kunci motor yang berada di atas meja.
Hari sabtu yang lalu, Elin datang kembali membawakan seragam dan segala peralatan sekolah untuk Cherry. Elin juga memberitahu bahwa mulai sekarang nama gadis itu adalah Chero, bukan Cherry, umurnya juga diubah lebih muda dua tahun. Semuanya demi keamanan identitas pengawal.
Tak lupa juga sebuah motor sederhana yang sudah ia janjikan. Akan tetapi, Cherry tak menyangka bahwa motor sederhana yang dimaksud Elin adalah CBR 250RR.
Chero menjambak rambutnya sendiri ketika menemukan motornya di parkiran apartemen.
"Sekaya apa sih mereka sampai ngasih fasilitas motor begini hanya buat pengawal kayak gue?"
"Dahlah, langsung ke sekolah aja."
*****
Kebetulan Cherry tahu jalan ke sekolah Pelita Bangsa. Gadis itu membawa motornya melewati gerbang dan memarkirkannya dengan rapi di parkiran sekolah. Ia melepas helm merahnya dan menggelengkan kepala kemudian melihat penampilannya di spion motor.
"Cakep banget sih gue."
Cherry meletakkan helmnya lalu berjalan ke dalam sekolah. Sepanjang ia berjalan di koridor, seluruh mata tertuju padanya. Cherry mulai merasa risih.
"Nape sih orang-orang? Ga pernah apa ya lihat cewe seksoy kayak gue?" batin Cherry keheranan sebelum menyadari sesuatu.
Langkahnya mendadak berhenti ketika melihat beberapa siswi yang juga sedang menatap Cherry dengan tatapan kagum. Kemudian Cherry menatap bawahannya sendiri.
"Anjing! Kok gue pake celana, tapi siswi lainnya pake rok?" batin Cherry syok.
Kemarin-kemarin ketika menerima seragam, dia pikir siswi pun memakai celana panjang.
Cherry tak merasa heran sama sekali, soalnya dulu Cherry belajar di SMA yang dimana siswi-siswi juga kebanyakan bebas memakai celana panjang. Jadi, Cherry tak merasa ada yang aneh.
Rupanya, di sekolah ini hanya dirinya seorang gadis dengan celana panjang 🙂
Cherry melanjutkan langkahnya ketika melihat papan yang menggantung dengan tulisan 'Principal's Office'. Dia masuk ke ruangan itu.
"Murid pindahan, ya? Silahkan duduk." sapa Wira, kepala sekolah pelita bangsa begitu melihat Cherry masuk.
"Saya sudah diberitahu sama sekretaris grup A&S bahwa keberadaanmu di sini sebagai pengawal Alen. Tenang saja, yang tahu identitasmu di sekolah ini hanya saya dan kamu sendiri," kata Wira serius.
Cherry manggut-manggut aja tuh.
"Kelas saya dimana ya, Pak?"
"Kamu di kelas yang sama dengan Alen dong, kelas 11 IPA 3. Apa ada lagi yang ingin kamu tanyakan, Chero?"
Cherry terdiam. "Nih kepsek salah ngomong kali ya?" batin Cherry curiga mendengar namanya yang salah diucapkan.
"Nama saya Cherry, Pak!" protes Cherry tak terima.
"Apa sekretaris itu belum bilang ke kamu kalau mulai sekarang nama dan usiamu diubah?"
Jedaarr
Cherry lupa akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unseen Bodyguard
Teen Fiction"Kami meminta kepada Anda untuk menjadi pengawal Alen Sagara, putra tunggal dari ketua A&S Group." Cherry Hartigan, gadis tomboy berusia 18 tahun menjadi pengawal rahasia bagi pria cengeng dan berwajah cantik yang lebih muda darinya. "Yey, I'm dat...