✎───『BOHAY』───🐑⊰Penampilan Chero sangat persis seperti lelaki tulen. Tubuhnya tinggi, wajahnya cantik tapi tegas, apalagi potongan rambutnya seperti rambut anak teknik yang diikat setengah ke belakang.
Sejak dulu Chero juga selalu melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti berbicara kasar, reflek memukul orang, bolos kelas, hingga merokok.
Yang terakhir dilarang keras untuk ditiru ygy.
Saat ini Chero sedang berada di tempat sepi, yaitu di belakang sekolah. Meskipun sekolah elit ini terbilang sangat luas, tetapi Chero bisa cepat menghafal jalannya.
Sudah beberapa bunyi bel yang Chero dengar hingga akhirnya bel istirahat membuat Chero menghempaskan rokoknya ke tanah dan menginjaknya.
"Kira-kira makanan apa yang dijual di sekolah elit begini?" Chero berjalan meninggalkan tempat itu dan pergi ke kantin.
Dia terus berjalan hingga ke ujung kantin, matanya tak berhenti takjub melihat tiap-tiap masakan dari berbagai negara yang dijual.
"Sial, makanan harganya 30 ribu ke atas. Minuman paling murah air mineral 10 rebu, mana pas-pasan lagi dengan duit gue. Kampret!"
Akhirnya Chero hanya membeli air mineral dan keluar dari kantin. Di perjalanannya menuju kelas, dia bertemu dengan beberapa anak perempuan yang setingkat dengannya. Mereka langsung mendekati Chero.
"Anak baru di kelas 11 IPA 3, ya?" sapa salah satunya, Gracia.
"Ehe, iya." Ehe banget gak tuh Chero.
"Kenalan dong, ganteng! Gue Gracia," katanya dengan senyuman lebar.
"Gue Kayla, si cantik calon pembawa berita!" ujar gadis lainnya.
Lalu yang terakhir. "Gue Diana saudarinya Kayla, calon kameramennya Kayla juga nanti."
"Oh, gue Chero."
Mereka pun salam-salaman meskipun si Gracia agak lancang dikit ngelus-ngelus telapak tangan Chero.
"Bejir merinding gue," batin Chero.
"Chero ganteng abis dari mana nich?" tanya Gracia menggodanya.
"Baru aja dari kantin," balas Chero sambil menggaruk belakang kepalanya.
Yang berambut coklat bergelombang menggandeng tangan Chero. "Yahh, padahal Kayla mau ajak Chero ke kantin."
Ting! 😁
Lampu di atas kepala Chero menyala. Walaupun jijik, tapi Chero ingin memanfaatkan mereka.
"Ayo aja gue mah kalo ditraktir," balas Chero dengan senyuman lebar. Dia tak akan menyia-nyiakan gadis-gadis kaya yang gila pada orang good looking sepertinya.
"Ayo guys, gue aja yang bayar!" seru gadis dengan rambut yang diikat satu.
"Yey, Diana nraktir!" seru Gracia dan Kayla. Mereka pun menggandeng kiri dan kanan lengan Chero, membawanya kembali ke kantin.
*****
Di kantin, Chero diperlakukan sangat spesial. Mereka bercanda bersama, terkadang Kayla mengelus rambut Chero membuat gadis itu bergidik ngeri. Chero menahan dirinya karena berkat mereka bertiga itu Chero jadi bisa makan gratis.
"Cher, tadi lo apain si Alen?" tanya Diana sambil mengunyah nasi gorengnya yang seharga 40 ribu itu.
'Mereka lihat gue dan Alen di koridor tadi?' Chero mengangkat alisnya. "Gak gue apa-apain kok, cuman gue suruh balik ke kelas aja," jawabnya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unseen Bodyguard
Teen Fiction"Kami meminta kepada Anda untuk menjadi pengawal Alen Sagara, putra tunggal dari ketua A&S Group." Cherry Hartigan, gadis tomboy berusia 18 tahun menjadi pengawal rahasia bagi pria cengeng dan berwajah cantik yang lebih muda darinya. "Yey, I'm dat...