Bab ¹⁰

1.1K 69 1
                                    

*
*
*



Happy reading!




Pagi menjelang, Xiao Zhan terbangun dalam keadaan sudah bersih. Dia menangkup kedua pipinya yang terasa panas. Apakah Wang Yibo yang membersihkan tubuhnya? Ah, kenapa Xiao Zhan sangat malu?

Xiao Zhan menatap ke sekeliling, merasa tak ada tanda-tanda keberadaan Wang Yibo. Dia mencoba menyingkap piyama yang ia kenakan, melihat bagian bawahnya yang terasa perih.

Cklekk!!

Hah! Dengan cepat Xiao Zhan menutup kembali piyama miliknya. Tersenyum canggung menatap sang suami yang baru saja masuk, membawa nampan berisikan makanan untuknya.

Wang Yibo tersenyum lembut, menaruh nampan berisikan makanan tersebut ke atas nakas. Lalu beralih mengambil saleb.

"Biarkan aku mengobati luka mu, Babby."

"Tidak, aku bisa melakukannya sendiri." tolak Xiao Zhan.

"Aku yang menyebabkan dirimu terluka." Wang Yibo membuka kedua kaki Xiao Zhan. Xiao Zhan hanya bisa mendengus, lagi-lagi bayangan pertempuran tadi malam kembali terngiang dan itu membuat wajah Xiao Zhan kembali memanas.

"Maafkan aku, hm? Semalam aku terlalu kasar." ujar Wang Yibo, seraya mengoleskan saleb ke bibir anal bengkak Xiao Zhan.

"Em, tidak apa-apa." sahut Xiao Zhan.

Setelahnya, Wang Yibo mengambil piring berisikan makanan di dekatnya. Lalu menyuapi sang istri begitu telaten.

Xiao Zhan tersenyum, menatap ketulusan sang suami. Betapa beruntungnya dia mendapatkan pria sebaik Wang Yibo, namun tidak untuk Wang Yibo yang justru seperti mendapat kutukan saat bertemu dengannya.

Uhuk!! Uhuk!!

Xiao Zhan tersedak makanan yang ia kunyah. Wang Yibo dengan cepat mengambilkan air minum untuk sang istri.

"Pelan-pelan Babby." Khawatir Wang Yibo.

Xiao Zhan meneguk tandas minuman yang Yibo berikan. Terlalu banyak pikiran hingga membuatnya tidak fokus menikmati makanan. "Aku sudah kenyang, aku ingin istirahat sekarang." Xiao Zhan tiba-tiba saja mengacuhkan Wang Yibo dan memilih meringkuk tertutupi selimut tebal.

Wang Yibo terdiam sejenak, merasa aneh dengan perubahan sikap Xiao Zhan.

"Baiklah, tidurlah. Aku akan pergi bekerja, hm. Jaga dirimu baik-baik." Wang Yibo mengusak rambut Xiao Zhan, lalu keluar dari ruang kamarnya.

Selepas Wang Yibo pergi, Xiao Zhan meremat kuat selimut tebalnya. Hik .. hik ... Xiao Zhan terisak tertahan. Memukul dadanya sendiri yang terasa begitu sesak.

"Aku benci perasaan ini, aku benci!" Gumamnya, dengan isakan pilu. Bertarung dengan perasaan cinta yang mulai tumbuh di dalam hatinya. Kenapa Xiao Zhan harus mencintai Wang Yibo? Di saat pemuda itu berencana mengkhianati pria tersebut?

.
.

Semakin hari hubungan Xiao Zhan dengan Wang Yibo nampak semakin mesra. Bahkan mereka tak canggung untuk menebar kemesraan di mana saja.

MIRROR [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang