Chapter 12

416 51 13
                                        

"Happiness is not by chance, but by choice."
~Jim Rohn~

************
"Sayang, Kenzie," teriak Sean saat sudah berada didalam apartement. "Kalian dimana?," Sean terus menjelajahi setiap ruangan. Dan pencariannya berhenti saat dia membuka pintu ruang kerjanya.

Anna sedang menidurkan Kenzie, ditemani alunan suara merdu dari bacaan Ayat suci Alquran yang menggema diruang kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna sedang menidurkan Kenzie, ditemani alunan suara merdu dari bacaan Ayat suci Alquran yang menggema diruang kerjanya.

"Malam sayang," bisik Sean ditelinga Anna. Dia berusaha untuk tidak membuat Anna terkejut sehingga membuat Kenzie terbangun.

"Kamu sudah pulang," ucap Anna sambil meraih tangan Sean untuk disalimi.

"Maaf aku pulangnya larut, hari ini ada operasi besar," ucap Sean dengan wajah lelah.

"Iya enggak apa-apa," Anna meraih remote lalu mematikan suara. "Kamu pasti lapar, mandi dulu gih, aku mau taruh Kenzie dulu terus manasin sayur buat kita makan."

"Kamu belum makan," tanya Sean yang dijawab dengan gelengan kepala Anna.

"Aku mau makan bareng sama suamiku," ucap Anna dengan senyuman, dia tidak mau suaminya khawatir. "Ya udah sana buruan mandi."

Anna dan Sean berjalan keluar ruangan, kemudian berjalan menuju ruangan yang berbeda.

"Kamu pasti lelah," ucap Anna melihat raut wajah Sean yang lelah. "Pasti berat kamu harus mengelola perusahaan dan Rumah Sakit." Anna memijat bahu Sean.

Setelah makan malam Anna menemani Sean bekerja diruang kerjanya.

"Dulu iya," Sean terlihat begitu menikmati sentuhan tangan istrinya. "Sekarang tidak terasa lagi. Ada kamu dan Kenzie yang selalu menungguku dirumah, ditambah dapat pijatan gini dari istri."

Sean lalu menarik istrinya untuk duduk dipangkuannya. "Kalian multivitamin ku," ucapnya sambil memandang lembut wajah istrinya. "Semua beban dan masalah yang aku hadapi dikantor langsung musnah."

Anna tersenyum memandang wajah suaminya, dia mungkin tidak dapat membantu banyak dengan urusan kantor dan rumah sakit. Tapi jika dengan kehadirannya dan Kenzie mampu menjadi penyemangat untuk Sean dikala lelah bekerja. Anna akan selalu siap berada di sisinya setiap saat.

Anna meraih wajah suaminya lalu mendekatkan wajahnya kemudian mencium lembut bibir Sean, awalnya hanya sentuhan biasa, tapi berubah menjadi lumatan, saling berbagi rasa, kali ini Anna ingin mendominasi.

Sean tersentak dengan tindakan Anna. Dia tidak menyangka jika Anna yang menyerangnya lebih dulu, dan dia menyukainya. Kedua tangan Sean mengelus lembut punggung Anna. Ciuman keduanya semakin bertambah intim.

"Ach aku ingin Seaan..," ucap Anna mendesah disela ciumannya, rasa panas sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Kamu seksi sekali sayang," ucap Sean sambil mengangkat Anna untuk bangkit tapi ditahan.

Call Me HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang