Kisah cinta Arion Seanvino Wybert, putra kedua dari Avi & Arsen Wybert.
(Sequel Marrying Mr. Duren)
"Menikahlah denganku, aku akan menjadi ayah dari bayi itu," ucap Sean dengan suara dingin dan datar.
"Tapi.... aku belum lulus. Tidak mungkin aku men...
Maaf ya readers baru bisa update sekarang. Soalnya nunggu sampai 60ribu pembaca dulu baru update.....hahahahahakidding
My mommy lagi sakit jadi sibuk ngurusin mommy dlu.
Semoga kalian masih tetap bersama Sean dan Anna.
Enjoyed and maaf kalau ceritanya agak kurang nendang ya....heheheh
Tapi boleh lah BINTANG dibawah dipijet, jangan lupa keset dulu di kolom koment.
Mohon cek typo ya, maklum ngerjainnya sambil kejar target.
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Quotes :
My favorite thing in the world ?
When your lips meet mine
*****
"Pagi istriku," sapa Sean saat melihat mata indah Anna terbuka.
Anna yang masih mengumpulkan tenaga dan nyawanya, hanya memandang Sean dengan tatapan kosong, tapi senyuman terpancar dari wajah bantalnya.
"Lihat tuh mama, baru bangun. Wajah mama, seksi banget kan Ken," ucap Sean sambil mengarahkan wajah Kenzie kearah Anna.
"Jam berapa ini?," gumam Anna sambil melirik kearah jam weker yang berada diatas nakas. Jam 9. Ya ampun berapa lama aku tertidur, ini gara-gara Sean minta jatahnya kebanyakan sih. Pake minta nambah lagi habis shalat shubuh, batin Anna kesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anna mengerutkan keningnya saat melihat Sean yang sudah berpenampilan rapi dengan pakaian kerja. "Kamu kok dah rapi banget. Kenapa ga bangunin aku," ucap Anna dengan suara parau khas bangun tidur.
"Astaga sayang, penampilanmu saat bangun tidur saja sudah membuatku panas, sekarang ditambah suaramu yang serak-serak mendesah gitu. Kamu jangan kemana-mana, aku mau nidurin Kenzie dulu ya," ucap Sean yang segera melangkah ke pintu keluar. "Kita main mendesah lagi."
"Sean," teriakan Anna menghentikan langkah Sean. Astaga aku durhaka lagi ngebentak suami, batin Anna frustasi. "Jangan sembarangan kamu, semalam bilangnya cuman dua kali ga tahunya sampai empat kali. Dan sekarang mau minta jatah lagi," Anna mencoba berbicara lembut. "Lagipula kamu harus kerja. Pegangin Kenzie dulu ya, aku mau mandi," ucap Anna yang segera turun dari ranjang tapi terhenti saat merasakan rasa perih diantara kakinya.
"Kamu masih sakit ya sayang," ucap Sean yang segera berjalan cepat kearah Anna. "Tunggu sebentar."
"Kamu mau ngapain ?," tanya Anna dengan bingung saat melihat Sean menempatkan Kenzie ketengah ranjang yang bentuknya sudah seperti kapal pecah, lalu menempatkan guling dan bantal disekelilingnya.
"Kamu mau ngapain ?," tanya Anna kembali saat melihat Sean akan menggendongnya.
"Aku tahu kamu masih sakit dibagian sana. Sudah ikuti saja," Sean langsung membopong Anna dan membawanya ke kamar mandi.