Kisah cinta Arion Seanvino Wybert, putra kedua dari Avi & Arsen Wybert.
(Sequel Marrying Mr. Duren)
"Menikahlah denganku, aku akan menjadi ayah dari bayi itu," ucap Sean dengan suara dingin dan datar.
"Tapi.... aku belum lulus. Tidak mungkin aku men...
Maaf ya baru upload skrg, gara2 kerjaan di kantor bnykjdnya sakit deh😂
Mudah2an chapter ini bkn GaJe, soalnya waktu ngetik pikiran lg melayang...EeeT dah😀
Enjoy aja ya...kalo kalian suka pencetlah Bintang dibawah, kalo perlu Komentar indah buatku😍
Oh ya yg penasaran sama baby K Fotonya ada di mulmed ya. Jangan heran kok bule, liat aja kakaknya. Kebetulan Anna & Kenzie punya bokap bule dari Belanda dan nyokap asli Indonesia.. Anak blasteran mereka😀😊
Jangan Lupa ya tolong cek typo
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Quotes :
From the day you came into my life,
I knew I wanted to spend my life with you
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anna memandang kembali penampilannya di cermin. Gaun putih dengan hiasan payet dan batu swafroski menghiasi seluruh gaun yang sedang digunakannya.
"Aku iri denganmu," suara wanita membuyarkan pikiran Anna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anna menengok kebawah, pada wanita yang sibuk memperbaiki gaun di bagian pinggangnya. "Maksud nona Sherly ?."
Sherly mengangkat kepalanya memandang Anna. "Aku iri, karena akhirnya Arion memilihmu menjadi pendamping hidupnya. Kau tahu Anna, banyak fans calon suamimu yang siap memberikan tubuhnya kapanpun. Asalkan mereka bisa bersama Arion"
Anna terdiam. Sherly, adalah seorang designer ternama, parasnya yang cantik ditambah lagi tubuhnya yang langsing, membuat pria manapun pasti ingin memilikinya. Anna bingung, bagaimana bisa wanita yang cantiknya bak model, mempunyai perasaan iri pada Anna yang hanyalah gadis biasa. Bahkan dia hanya lulusan SMA, tidak ada satu kelebihan apapun yang dimilikinya.
"Aku pernah menyukainya dan bermimpi Arion menjadi millikku. Tapi sulit. Arion bagaikan es batu. Beku, kaku dan dingin."
Anna hanya mendengarkan tanpa ada niat untuk menyela ucapannya. Karena dia ingin mengenal Sean lebih jauh, meskipun dia mendengarnya lewat wanita yang menyukainya.