Kisah cinta Arion Seanvino Wybert, putra kedua dari Avi & Arsen Wybert.
(Sequel Marrying Mr. Duren)
"Menikahlah denganku, aku akan menjadi ayah dari bayi itu," ucap Sean dengan suara dingin dan datar.
"Tapi.... aku belum lulus. Tidak mungkin aku men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Putra dari Kembar Ketiga dari pasangan Romantis Rajendra Arsenio Wybert dan Jyoti Avichayil Wybert. Ga kalah ganteng dari bapaknya kan.....
Sean berusia 32 tahun, dan sebenarnya berprofesi sebagai dokter. Tetapi karena diminta Avi untuk ikut membantu perusahaan keluarga, akhirnya dia mau untuk bekerja di perusahaan Arsen, tapi tidak full time. Karena Sean sudah memiliki perusahaan sendiri, yaitu Leoni Farmacies, yang merupakan perusahaan multinasional produsen farmasi, peralatan medis untuk laboratorium dan alat kedokteran, serta Rumah Sakit besar yang bertempat di jakarta dimana Sean juga praktek disana.
Jangan lupa ya Vote dan commentnya kalau suka sama Call Me Hubby
*****
Quotes : "Why am I so afraid to lose you, when you are not even mine ?"
Anynomous
*****
Motor yang dikendarai Sean dan Anna memasuki pelataran gedung Wybert Enterprise.
"Berhenti didepan lobby ya," ucap Anna dengan suara agak keras.
Anna sedikit bingung karena Sean tidak juga memberhentikan kendaraannya di depan pintu lobby. Anna yang merasakan ketakutan akan dibawa kabur oleh Sean, terus memukuli punggung Sean. "Berhenti...bang berhenti...hentikan kendaraannya," teriak Anna yang tidak digubris oleh Sean.
Sean terus melajukan kendaraannya, mengacuhkan teriakan dan pukulan Anna, dia tetap memasuki parkiran gedung lalu menghentikan motornya saat sudah berada dibagian parkiran khusus VIP.
Anna segera turun dari motor saat mesin sudah dimatikan kemudian membuka helmnya. "Kenapa abang berhenti disini, tadi kan saya sudah bilang untuk berhenti didepan pintu lobby," ucap Anna dengan kesal. "Kamu bakal bikin saya telat kalau harus lewat sini."
Anna menyerahkan helmnya kepada Sean. "Saya tidak akan melaporkan abang ke kantor Nojek, tapi saya tidak akan kasih bintang satupun untuk abang," ucap Anna sambil sibuk merogoh kedalam tasnya. "Ini uangnya. Pas sesuai dengan yang di aplikasi," ucap Anna menyerahkan uang ke telapak tangan Sean, lalu langsung melangkah pergi dengan berlari tanpa menoleh kebelakang.
Sean termangu memandang kantung plastik yang berisi uang receh. "Astaga....apa dia baru saja membayarku dengan uang receh," ucap Sean yang masih tidak percaya dengan tingkah ajaib Anna. Sebuah senyuman tersungging di bibirnya.
Dia segera turun dari motor lalu berjalan menuju lift khusus yang berada di area parkir.