Chelementine pergi ke perpustakaan bukan hanya untuk mencari buku yang dapat ia baca, tapi juga bersembunyi dari hal-hal yang membuatnya merasa sesak di luar sana. Seisi istana disibukkan oleh persiapan pernikahan Pangeran Storm dan Putri Celeste. Mereka dielu-elukan sebagai pasangan sejati yang kelak akan membawa kemakmuran bagi kerajaan ini.
Oh, Chelementine tidak ingin cemburu kepada saudarinya sendiri namun ia mencintai Storm, terlepas pria itu seorang pewaris takhta atau bukan Chelementine berharap mereka dapat menikah dan membangun keluarga kecil yang bahagia di satu tempat di mana mereka jauh dari gunjingan ornag-orang. Tapi hingga detik ini Chelementine masih merasa bimbang, dia tidak sampai hati merebut Storm dari Celeste.
Mengambil salah satu buku dari rak, Chelementine tertarik dengan buku yang baru saja ia temukan, buku tentang sejarah Klan Redmoon sebagai Klan yang paling berpengaruh di seluruh daratan Sixland. Chelementine duduk di salah satu meja sambil membaca halaman demi halaman tentang Klan Redmoon. Ada banyak tokoh yang membuatnya merasa kagum, salah satunya adalah Raja Bayron I yang menaklukkan Sixland dari para Giants dengan bantuan Selene The Moon Goddess. Namun, ada satu kisah yang kurang ia mengerti, yaitu kisah perjalanan hidup Putri Margaery.
Ada sekitar dua puluh lembar halaman tentang Putri Margaery, tapi hanya sedikit yang menceritakan tentang kebaikan dan prestasinya, selebihnya penulis secara tidak langsung menyebut Putri Margaery sebagai penyihir jahat dengan memberikannya julukan 'wanita dengan seribu misteri'. Di sana juga tertulis bahwa Putri Margaery menjual tubuhnya kepada iblis demi memperkuat ilmu sihirnya.
Chelementine pikir itu adalah tuduhan yang kejam sampai dia membuka halaman selanjutnya yang berhasil membuatnya semakin tak mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi kepada Putri Margaery. Di halaman itu diceritakan bahwa sang putri hamil tanpa suami dan dalam keadaan yang suci, dia mengandung selama lima tahun lalu mati setelah melahirkan sebutir telur yang ukurannya dua kali lebih besar dari pada ukuran telur burung unta. Sesuai dengan kesaksian saudaranya, Pangeran Gibous, pada permukaan telur itu terdapat ukiran seperti segel atau mantra yang bertuliskan Bloody Moon. Dua kata itu mengandung makna yang baik sekaligus buruk bagi Klan Redmoon karena Bloody Moon bukan hanya segel biasa, itu adalah ilmu sihir tertinggi yang dapat memperkuat Klan mereka. Namun, ilmu sihir ini juga dapat menyebabkan pertumpahan darah apabila tidak dikuasai dengan benar.
(Prince Gibous Redmoon and The Bloody Moon egg)
Banyak orang yang ingin telur itu dimusnahkan tapi sebagai klan yang menjunjung tinggi ilmu sihir, Klan Redmoon memutuskan untuk menjaga telur itu alih-alih menghancurkannya. Pangeran Gibous membawa telur itu ke Guadalupe dan dijaga oleh 6 ekor direwolf. Selama bertahun-tahun telur itu tidak menetas, dan setelah sepuluh tahun berlalu telur itu menghilang secara misterius bersama enam ekor direwolf yang menjaganya.
Chelementine merasakan jantungnya berdebar dengan sangat kencang setelah dia mendengar cerita yang mengerikan itu. Akhir yang tragis bagi Putri Margaery yang mati dan juga klan Redmoon yang kehilangan telur mereka. Meskipun Chelementine berpikir kalau itu adalah kisah yang menyeramkan tapi dia penasaran bagaimana telur yang dijaga oleh 6 ekor direwolf bisa hilang? Cerita mengenai Bloody Moon masih panjang sebab telur misterius itu juga kembali menjadi perbincangan pada biografi Pangeran Gibous Redmoon, akan tetapi Chelementine memilih untuk melanjutkan apa yang ia baca di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Of The Redmoon (Tamat)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Chelementine pergi ke Redtown untuk menghadiri pernikahan saudari tirinya, Celeste, dengan pangeran mahkota Storm Redmoon. Klan Redmoon telah menjadi penguasa Sixtendecies sejak kerajaan ini berdiri, nam...