11. Arise, Bloody Moon!

824 130 24
                                    

Darah Storm yang telah bercampur dengan air suci mengalir di tenggorokan Chelementine. Ia menatap suaminya yang juga meminum darahnya lalu mengambil cawan timah itu dari tangan Storm dan meletakkannya di atas meja.

Saat matahari tenggelam di balik pegunungan Old Valley, lonceng besar berdentang. Bibir mereka bertemu  setelah Goddess Servant menyatakan mereka sebagai pasangan suami istri yang sah dengan penuh sukacita. Storm meletakkan kedua tangannya pada sisi kepala Chelementine, sementara Chelementine memeluk erat pinggangnya.

Meski tak ada satu pun anggota keluarga Redmoon yang menghadiri pernikahan mereka, Storm dan Chelementine tak membiarkan hal tersebut merusak hari yang berbahagia ini. Bibir Storm masih menempel pada permukaan bibir Chelementine saat ia menatap ke dalam sepasang manik ungu yang berkilat di punghujung hari yang mulai gelap. Bagaikan sinar rembulan di taman yang tenang, seperti itulah kecantikan wanita yang telah menjadi istrinya. Storm merasa beruntung karena dirinya yang sempat merasa ragu tetap memilih Chelementine daripada takhta. Tanpa adanya penyesalan, tanpa adanya tekanan, dan rasa takut. Hanya ada cinta yang membuat segala macam rintangan terasa mudah dan ringan untuk dilewati.

"Mine" bisik Storm di permukaan bibir Chelementine yang terbuka. Tersenyum, Chelementine bernafas dengan udara kegembiraan di sekitarnya, "Yours"

Di Redtown, Raja Tarquin  baru saja mendapatkan kabar tentang pernikahan Storm dan Chelementine di Old Valley

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di Redtown, Raja Tarquin  baru saja mendapatkan kabar tentang pernikahan Storm dan Chelementine di Old Valley. Raja Tarquin tahu hal ini akan terjadi, itulah mengapa ia menyerah terhadap Storm dan memerintahkan putra bungsunya, Bron, untuk menggantikan posisi yang telah  ditinggalkan kakaknya. Sekarang Bron telah menjadi Pangeran Mahkota Sixtendecies yang baru sekaligus suami dari Putri Celeste.

Pangeran Bron dan Putri Celeste menikah pada malam bulan baru, malam yang sama ketika Storm meninggalkan istana untuk mengejar kekasihnya. Goddess Servant mulanya tidak menyetujui pernikahan itu, sebab Celeste telah lebih dulu terikat dengan Storm. Namun atas khendak Raja Tarquin, pernikahan itu tetap terjadi dan keesokan harinya Bron dinobatkan sebagai pewaris tahta yang baru.

Bron yang belum siap dengan semua tanggung jawab yang Storm tinggalkan kepadanya sudah pasti merasa tertekan. Terlebih lagi banyak orang yang meragukan kemampuannya dalam hal ini, terutama ibunya sendiri dan juga majelis kecil Raja. Bron dianggap terlalu lemah secara fisik maupun karakternya. Rakyat tidak memandang Bron sepadan dengan Storm. Di mata mereka Storm masih pewaris takhta yang sesungguhnya, Pangeran yang kelak akan menjadi Raja Sixtendecies. 

Perlakuan yang sama juga Bron terima dari wanita yang ia nikahi, putri Celeste tidak penah menganggapnya sebagai seorang suami. Kau adalah pria yang lemah Bron, mereka menghormatimu hanya karena kau anak seorang Raja. Itulah yang kerap Celeste katakan kepadanya. Celeste selalu memandang Bron rendah, dia juga mengutuk Bron karena bersedia untuk menikahinya, dan secara terang-terangan Celeste berselingkuh dengan Ser Vlad Fairmounth, pengawal pribadinya sendiri.

Semua tekanan yang Bron terima dari istri, keluarga, hingga kedudukannya membuat pemuda malang itu berubah menjadi seorang pemabuk. Setiap malam ia menghabiskan waktunya untuk minum-minum daripada dia harus menyaksikan Celeste menunggangi seorang pengawal seperti wanita murahan.

Blood Of The Redmoon (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang