Aula sunyi saat mereka tiba, tapi tak beberapa lama kemudian Raja Tarquin, Ratu Minerva, Pangeran Bayron II, Putri Pharoh, beserta Lord Lortes masuk kedalam aula. Ratu Minerva langsung menghampiri putranya yang terluka lalu memberikan perhatian yang sama terhadap adik bungsunya.
"Apa yang ada di pikiran kalian berdua?!" tanya Raja Tarquin, tak habis pikir dengan kelakuan Storm dan Thor.
"Thor mencoba untuk melecehkan Lady Chelementine" sahut Storm, menggeram diakhir kalimatnya.
Suara napas yang tertarik terdengar serentak. Semua orang yang berada di aula tahta terkejut mendengarnya, terutama ayah Chelementine, Pangeran Bayron II, yang tak menyangka saudaranya sanggup melakukan hal sekeji itu terhadap putrinya, "Apakah itu benar Thor?" Thor tidak menjawab, dia hanya menatap Pangeran Bayron dengan malas seakan amarah lelaki itu tak berarti apa-apa baginya. Berbalik menatap Chelementine, dengan lembut Pangeran Bayron bertanya pada putrinya, "Apakah benar yang dikatakan oleh Pangeran Storm, nak?"
Meneguk ludahnya dengan susah payah, Chelementine melirik Thor takut lelaki itu menyampaikan apa yang dia lihat di taman jika Chelementine memberikan kesaksiannya. Tapi pada akhirnya Chelementine pasrah, ia mengangguk kaku dan berkata, "Ya, Father"
Tanpa berbasa-basi Pangeran Bayron melayangkan satu tinju ke wajah adiknya. Raja Tarquin langsung memerintahkan pengawal untuk menarik Pangeran Bayron dan mengamankannya, "Aku ingin dia di penjara karena telah melecehkan putriku!"
"Bayron tenanglah, masalah tidak bisa diselesaikan dengan amarah" bujuk sang Ratu.
Pangeran Bayron menyentak tangan pengawal yang memeganginya, dia mengantur nafas dan berusaha untuk tetap tenang meskipu ia masih belum puas memberikan Thor pelajaran.
Melihat keadaan yang kacau ini, Raja Tarquin memijat pelipisnya merasa pusing dengan ulah Thor yang tiada habisnya, "Dia putri saudaramu, Thor"
"Aku tahu" sahut Thor. Dengan entengnya lelaki itu berkata, "Aku menyukai Chelementine, nikahkan kami maka masalah ini selesai"
Chelementine terbelalak, ia menatap Thor dan mendapati lelaki itu bersungguh-sungguh dengan ucapannya.
"Kau pikir aku akan membiarkan putriku menikah dengan bajingan sepertimu? Tidak akan Thor! Masalah kita terus berlanjut dan kau akan di penjara karena perbuatanmu!"
"Cukup, suamiku!" Putri Pharoh yang sedari tadi diam kini menyahut, "Kau ingin adikmu di penjara hanya karena hal sepele ini?"
"Hal sepele katamu?" Bayron menghela napas tak percaya, "Dia hampir saja memperkosa Chelementine jika Storm tidak menghentikannya!"
"Kita tidak tahu apa yang terjadi sebelum Pangeran Storm datang, bisa saja Chelementine yang menggodanya lebih dulu"
Oh.
"Jaga bicaramu, dia putriku!"
"Diam kalian semua!" Raja Tarquin berteriak dan menyela, "Aku tidak dapat menyelesaikan masalah ini jika kalian terus berteriak!"
Aula menjadi hening. Semua orang menutup mulutnya setelah Raja Tarquin memberikan perintah. Sebagai tangan kanan raja, Lord Lortes mengerti Raja Tarquin sedang dihadapkan dengan kesulitan dan sudah menjadi tugasnya untuk membantu Raja dengan memberikan saran yang dapat menyelesaikan permasalahan ini. "Your grace, sebagai jalan tengah saya menyarankan agar kita mencari calon pengantin yang tepat untuk Pangeran Thorell dengan begitu Pangeran Bayron tidak perlu lagi merasa khawatir—"
Kalimat Lord Lortes terhenti begitu saja ketika Thor mengeluarkan pedangnya dan mengarahkan pedang itu ke arahnya sambil melayangkan ancaman serius, "Berhenti bicara atau lidahmu akan menjadi milikku Lortes. Kau mungkin adalah tangan kanan Raja, tapi kau tidak dapat mengatur hidupku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Of The Redmoon (Tamat)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Chelementine pergi ke Redtown untuk menghadiri pernikahan saudari tirinya, Celeste, dengan pangeran mahkota Storm Redmoon. Klan Redmoon telah menjadi penguasa Sixtendecies sejak kerajaan ini berdiri, nam...