TC 9 💑

1.9K 143 16
                                    

Vote dan komennya sepi..  jadi kurang semangat author buat posting cerita :)

***

Senja seperti orang bodoh. Menentang keinginan orang tuanya untuk tetap ikut dalam sesi bulan madu kakaknya. Seperti kerbau yang di cucuk hidungnya, Senja mengikuti kemauan Larissa meski mami terus melarangnya.

"Larissa,jangan hiraukan keberadaan Senja, ya. Anggap saja Senja nggak ada di sekitar kalian!" Ucap Evelyn pada Larissa kala wanita itu mengantar keberangkatan Senja ke Bandara.

"Enggak apa-apa kok, Mam... Senja sudah aku anggap sebagai adikku!" Kata Larissa membual, rasanya Senja muak mendengar kalimat manis yang keluar dari bibir wanita itu. Bukan tanpa alasan, karena menyeretnya ikut bersama mereka sama saja jebakan bagi Senja.

Larissa tahu cara bagaimana menyakitinya!

Evelyn merasa tersentuh atas penuturan Larissa."Beruntungnya mami punya menantu kamu... maaf dengan sikap kekanakan Senja, ya..."

Senja hanya menyeringai miris mendengar obrolan mami dan Larissa. Wanita itu membuatnya seperti penjahat. Padahal jika boleh jujur, Senja tidak ingin terlibat dalam acara bulan madu ini. Siapa yang peduli?

Larissa ingin Senja terlihat buruk di mata keluarganya. Bukankah begitu?

"Langit izin pamit, ya, mam..."

"Hati-hati, ya Langit... pantau Senja, ya... atau kamu bisa abaikan saja keberadaan adikmu itu. Dan usahakan kalian berbeda kamar hotel, oke!!"

Langit mengangguk. Kini gantian Senja yang memeluk maminya.

"Berhenti membuatku terlihat buruk, Mam. Aku nggak akan mengacau. Aku janji..." Senja mencoba menghibur maminya yang terlihat masih kesal.

Evelyn memberengut, antara kesal dan malu.

"Usahakan untuk jauh-jauh dari Mas dan kakak iparmu, Senja! Mami berharap mereka berdua pulang dengan membawa kabar baik.. kamu mengerti kan?"

Senja bukan anak kecil, ia tahu tujuan pengantin baru pergi adalah bersenang-senang, meski masih sering di anggap belum dewasa, Senja tahu bagaimana hubungan antara kedua orang dewasa berjalan semestinya. Lagi pula, siapa sih yang mau ikut dalam sesi bulan madu orang lain? Apalagi bulan madu dari seseorang yang pernah Senja cintai.

Apapun rencana Larissa, Senja hanya akan mengikuti alurnya saja.

Mereka bertiga akhirnya berangkat. Tujuan utama dalam bulan madu kali ini adalah pergi ke Bali.

Ya, meski sebenarnya tidak ada yang spesial karena perjalanannya tentu sering mereka lakukan. Terakhir kali Langit pergi ke Bali, itu bersama Senja dan Larissa juga dengan Raga.

Langit dan Larissa memilih destinasi yang tidak begitu jauh bukan karena mereka tidak mampu. Jadwal pekerjaan Langit yang begitu padat membuat keduanya hanya mampu meluangkan waktu beberapa hari saja. Sementara tiket ini hadiah dari sepupu Larissa.

Ingin menolak, tapi tidak enak. Makanya, Langit dan Larissa memutuskan untuk tetap pergi.

Selama perjalanan, Senja merasa jenuh. Kebodohannya membawa gadis itu pada hari ini. Seharusnya malam itu, Senja tidak membukakan pintu untuk Langit. Maka, Larissa tidak akan menyeretnya ikut bersama mereka. Jika saja malam itu Senja tetap berdiam diri di kamarnya, pasti Larissa tidak akan tahu tentang hubungan antara Senja dan Langit.

Tidak seperti dugaan awal, ternyata Larissa membawa mereka ke sebuah Villa yang letaknya tidak jauh dari pantai.

"Villa ini juga di siapkan sama Alex, Mas..." ucap Larissa ketika memasuki Villa.

Terikat CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang