03 - Jembatan dan Senja

3.5K 354 13
                                    

⚠️ Content Warning: Crossdressing! ⚠️

TOLONG katakan pada Arion bahwa dirinya sudah melakukan hal yang benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOLONG katakan pada Arion bahwa dirinya sudah melakukan hal yang benar.

Demi Tuhan!

Rasanya Arion ingin merutuki dirinya sendiri yang sangat lemah di hadapan Aria. Hampir setiap keinginan Aria selalu Arion penuhi. Tak terkecuali saat ini.

Entah datang darimana ide tersebut, tapi semalam Aria berhasil membujuk Arion untuk membantunya.

Dan sekarang Arion sedang mempertanyakan keputusannya itu.

"Nah, sudah selesai."

Arion membuka kedua matanya perlahan begitu mendengar suara Aria. Tatapannya tepat tertuju pada cermin di hadapannya. Sejenak Arion merasa asing melihat pantulan tersebut. Namun semakin diperhatikan, bayangan itu benar-benar miliknya.

Seseorang yang tampak cantik dengan rambut panjang bergelombang itu adalah dirinya.

Aria baru saja menyulap rupa tampannya menjadi cantik menawan.

Semalam entah apa yang merasuki Arion hingga dirinya mau menyetujui permintaan tidak masuk akal dari kembarannya.

"Bagaimana ini, Rion? Aku tidak mau bertemu dengan anaknya teman Papa." Aria berkata penuh kepanikan saat gadis itu memasuki kamar adiknya.

Arion yang sedang membaca buku, langsung mengalihkan fokusnya pada sang kakak. "Ada apa?" tanyanya.

"Papa baru saja memberiku surat dari Javier Lake-anaknya tuan David Lake yang akan dijodohkan denganku. Dia mengajak bertemu besok Sabtu," jelas Aria.

"Kamu jadinya menyetujui perjodohan itu?"

Aria menggelengkan kepalanya. Namun sedetik kemudian ia mengangguk, membuat Arion bingung.

"Aku... tanpa sadar aku bilang iya," lirih Aria. Ia menundukkan kepalanya dalam. Jemarinya saling meremat. Ia tahu bahwa ini adalah risikonya karena mengiyakan permintaan ayahnya.

Helaan napas terlepas dari mulut Arion. Pemuda itu menarik kakaknya untuk duduk di sebelahnya.

"Apa yang bisa kubantu?" tanya Arion.

Aria yang tadinya menyembunyikan wajahnya, seketika mendongak. Matanya membulat mendengar suara saudaranya. Tak dapat dipungkiri, ada secercah harapan di dalam benak Aria.

"Sebenarnya yang membuatku panik adalah aku sudah punya janji dengan Kak Marcell mau melihat festival lentera. Tapi aku tidak bisa bilang pada Papa. Aku juga tidak bisa membatalkan janji dengan Kak Marcell."

"Lalu?"

"Aku... aku ada sebuah ide. Dan ini melibatkan kamu. Tapi aku tidak yakin," ucap Aria ragu. "Kamu mau membantuku?"

✅️ PERFECT YOU | NOREN (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang