05 - Kotak Hadiah

2.7K 321 11
                                    

JIKA kalian mengira Arion tidak kepikiran dengan pengakuan Javier, tentu saja tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JIKA kalian mengira Arion tidak kepikiran dengan pengakuan Javier, tentu saja tidak. Kalimat itu justru mengganggu pikirannya. Ia bahkan masih bisa mengingat jelas suara Javier saat itu.

"Aria, sepertinya... aku menyukaimu."

Arion cukup beruntung, karena tepat saat itu, ia melihat dari jauh lentera yang mulai berterbangan menghiasi langit dan mampu mengalihkan perhatian Javier.

Lalu di sepanjang sisa pertemuan mereka malam itu, tidak ada yang mengungkit perihal ungkapan perasaan Javier padanya.

Atau bisa dibilang... pada kembarannya.

Usai pertemuannya dengan Javier untuk menggantikan Aria, Arion pikir semuanya sudah selesai. Ia yang awalnya berniat menceritakan pengakuan Javier pada Aria, mengurungkan niatnya karena berpikir Aria akan mengaku pada orang tua mereka secepatnya mengenai keinginannya untuk menolak perjodohan.

Tapi tidak.

Ini mimpi buruk. Karena Javier sepertinya benar-benar menyukai 'Aria'.

Tepat dua hari setelah pertemuannya dengan Javier, pemuda itu melayangkan sebuah surat ke kediaman keluarga Hills.

Aria yang saat itu sedang membantu Bibi Chou membuat kue, tiba-tiba dipanggil untuk ke ruang kerja papanya.

"Sepertinya pertemuanmu dan Javier berjalan dengan baik."

Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan Calvin saat putrinya memasuki ruang kerjanya.

Aria sendiri tidak mengerti maksud papanya. Memang Arion mengatakan pertemuannya dengan Javier berjalan lancar dan lelaki itu tidak mencurigai penyamaran Arion sama sekali. Tapi dirinya tidak pernah bertanya lebih lanjut pada adiknya itu.

Jadi saat ini, ia hanya mampu tersenyum canggung.

"Eung... ya, lumayan... lancar," jawab Aria sekenanya.

Calvin tampak puas mendengar jawaban putrinya-tanpa tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kemudian ia mengambil sesuatu dari atas mejanya, lalu menyerahkannya pada Aria.

Sebuah kotak dan sepucuk surat.

"Ini apa, Pa?" tanya Aria bingung. Tangannya terulur menerima kotak kecil tersebut.

"Papa tidak tahu. Tapi yang jelas, Nak Javier mengirimkan itu," jawab Calvin.

Pupil Aria melebar.

Javier? Memberi hadiah? Dan surat? Ada apa ini?

Tapi Aria berusaha menutupi keterkejutannya. Ia tersenyum paksa lalu berucap, "terima kasih, Papa."

Sebelum ia mendapat banyak pertanyaan dari sang papa dan membuatnya tak bisa berkutik, Aria segera berpamitan dengan beralasan mau membuka kotak dan surat dari Javier.

"Aria keluar dulu, Pa."

Tepat begitu pintu ruangan papanya ditutup, Aria langsung berjalan cepat di sepanjang lorong rumah mencari keberadaan adiknya.

✅️ PERFECT YOU | NOREN (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang