10 - Kecurigaan

2.8K 322 16
                                    

⚠️ Content Warning: Crossdressing! ⚠️

⚠️ Content Warning: Crossdressing! ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

INI bencana!

Bagaimana bisa Javier tiba-tiba berada di rumahnya?

Aria sedang bersiap untuk berkencan dengan sang kekasih saat seorang pelayan memberitahunya bahwa ada Javier Lake yang sedang menunggunya di taman!

Pelayan itu bilang, Calvin memintanya untuk pergi bersama Javier untuk mengganti kedatangan pemuda itu yang harus kecewa karena Aria ternyata tidak di rumah saat itu.

Pusing bukan main. Bukankah baru dua hari yang lalu Javier kemari? Kenapa sekarang sudah ke sini lagi?

Bukannya langsung menemui pemuda itu, Aria justru memutar arah dan memilih berjalan cepat mencari Arion yang sepertinya sedang menyelesaikan lukisannya.

Brak!

"Arion! Gawat!"

Kepala Arion melongok dari balik kanvas saat Aria merangsek masuk ke ruangan tempatnya berada.

"Ada apa?" tanya Arion penuh tanya.

Aria menutup pintu pelan sebelum berjalan mendekati sang adik. "Arion, ada Javier!" ucapnya penuh kepanikan.

"Javier? Untuk apa Javier ke sini?"

"Aku disuruh menemani Javier pergi," sungut Aria.

Hal itu tidak membuat Arion ikut panik seperti kakaknya. Ia justru dengan santai melanjutkan lukisannya. "Ya sudah, pergi saja," celetuknya.

"Tidak bisa! Aku takut."

Arion ingat kemarin saat Aria dipanggil papanya, gadis itu mendapat ceramah panjang lebar karena pergi keluar rumah tanpa pamit. Ia pikir Aria akan jera dan akan mengaku pada Javier saat mereka bertemu lagi.

Namun ternyata Aria masih sama.

Arion menghela napas panjang. Kuas yang ada di tangannya, ia letakkan begitu saja di atas palet.

"Mau sampai kapan kita begini? Kita tidak bisa berbohong terus menerus, Aria. Ini tidak hanya menyangkut kamu, tapi aku juga. Orang tua kita tentu akan marah. Belum lagi reaksi Javier yang tidak berani aku bayangkan," cerca Arion.

Gadis itu menunduk dalam, meremat gaun berwarna hijau yang membungkus tubuhnya.

"Maaf," lirih Aria. Ia menaikkan pandangannya, menatap tepat pada netra sang adik. "Aku tahu sudah banyak merepotkan kamu. Tapi... aku mohon untuk terakhir kalinya, Rion. A-aku janji setelah ini aku akan jujur pada orang tua kita lalu pada Javier. Tapi untuk saat ini, hari ini, aku mohon. Arion..."

Bening itu, mengapa Arion sangat lemah setiap dua mata itu menatapnya penuh pinta?

Arion mengalihkan pandangannya, tidak sanggup menatap mata sang kakak yang mulai berkaca-kaca.

✅️ PERFECT YOU | NOREN (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang