06. Hurt You

1.2K 160 18
                                    


Semalam tiga hari Karina menginap di apartement Jeno, selama 3 hari itu pula mereka menghabiskan waktu melakukan semua hal bersama. Karina begitu senang karena Jeno sudah tidak irit bicara, ya walaupun tetap saja menyebalkan karena suka menjawab pertanyaannya dengan wajah datar.

Laki-laki itu juga kini sering tersenyum dan menertawainya.

"Nono"

"Ya"

"Kita ke supermarket yuk, persediaan makananmu sudah menipis"

Jeno yang sedang menulis sesuatu menghentikan kegiatannya, "Ayo, aku juga sebenarnya sudah harus belanja bulanan"

Karina tersenyum sambil mengangguk penuh semangat, "Ayooooo"

***

Karina dengan semangat menggandeng tangan Jeno menyusuri supermarket dengan Jeno yang mendorong troli. Ia sebenarnya mana bisa belanja seperti itu karena ia tinggal dengan ayah dan ibunya jadi yang berbelanja hanya sang ibu, itupun ia tidak pernah mau ikut. Malas, lebih baik tidur, tapi lihatlah Karina sekarang, ia begitu bersemangat karena bersama Jeno.

Karina mengambil random beberapa barang, namun Jeno menahannya, "Bukan yang ini" ujar Jeno mengembalikan kotak susu full cream yang diambil Karina.

"Kenapa?"

"Aku biasa membeli yang merek ini" ujar Jeno mengambil susu mereka lain.

Karina menatap Jeno bingung, "Memangnya rasanya beda? Kan sama saja, sama-sama susu"

"Beda"

Karina memanyunkan bibirnya, "Kalau begitu kau saja yang ambil, aku yang dorong troli"

Jeno menggelengkan kepalanya, "Aku akan memberitau mu, jadi kau saja"

Karina dengan wajah ditekuk mengikuti instruksi Jeno untuk mengambil beberapa makanan yang biasa dibeli Jeno. Ia bukannya marah, tapi malu karena tidak terlalu mengerti mengenai kebutuhan-kebutuhan hidup seperti itu, apalagi bahan-bahan dapur, Karina benar-benar buta.

Bahkan saat Jeno memintanya mengambil lada putih dan hitam, ia bingung, jadi lada itu ada yang putih dan hitam, Karina baru tau.

Jeno yang melihat hal itu terkekeh, karena tidak ingin melihat wajah cantik sang kekasih ditekuk terus, Jeno akhirnya membelikan Karina es krim dan diterima dengan baik oleh wanita itu.

Namun Jeno semakin tertawa saat melihat wajah Karina yang masih ditekuk tapi memakan es krim belepotan.

Setelah membayar semua kebutuhan, Jeno mengikuti Karina yang sedang duduk di dalam mobil sambil memakan es krim.

Jeno terus memperhatikan Karina yang mulai mendumel, "Nanti beritau aku semua nama merek barang-barang itu!! Pokoknya aku harus hafal semua!!"

"Kenapa?"

"Hah? Kenapa apanya? Ya aku malu lah, masa kau laki-laki hafal bumbu dapur tapi aku tidak!! Menyebalkan!"

Jeno tertawa kecil lalu menarik wajah Karina mendekat ke arah wajahnya, "Bagaimana mau menghafal bumbu dapur kalau makan es krim saja belepotan" ujar Jeno lalu mencium bibir Karina, menyerap bibir gadis itu hingga ia bisa merasakan rasa es krim nya.

"Ihh nono!!" pekik Karina memukul bahu Jeno yang hanya tersenyum di depan wajahnya.

Jeno mengusap pipi Karina yang belepotan lalu menciumnya, "Ayo pulang, aku ingin memakanmu"

"Ishhh mesum!!!"

***

"Hentikan"

Crazy Girl vs Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang