08. Fight

975 138 5
                                    



Suatu pagi yang cerah, dipagi yang cerah ini para mahasiswa semester awal bersemangat untuk memulai aktivitas mereka namun berbeda dengan Karina yang sangat bersemangat menarik rambut Haechan.

"AHHHH JAMET SAKIT!!"

"RASAKAN!! KAU MENYEBALKAN DASAR HITAM PESEK!!!"

"YAKKK KAU GADIS GILA!! LEPAS!!"

"KAU YANG GILA!!!"

Kedua manusia beda jenis kelamin itu sedang saling menjambak, tipikal dua orang gila yang sedang mengamuk. Hal itu terjadi karena Haechan yang mulai membuat Karina kesal karena mengatai kekasihnya pria brengsek. Karina tidak terima jadi ia sempat beradu mulut dengan Haechan hingga ia kesal lalu menarik rambut teman masa kecilnya itu.

"YAK KALIAN BERDUA!! ASTAGA!!"

Karina dan Haechan refleks menatap Giselle yang baru saja masuk bersama Jeno dan seorang gadis yang Karina pernah lihat, astaga itu adik sang kekasih.

Dengan cepat Karina melepas jambakannya lalu mendorong Haechan sambil memperbaiki penampilannya.

"Ow hai, kami sedang bermain tadi. Iya kan?" Ujar Karina menyenggol Haechan yang baru saja berdiri di sampingnya.

"Tidak!! Gigi tolong!! Jamet premium ini menjambakku, aduhh aduh kepalaku" ujar Haechan heboh lalu berlari ke samping Giselle memeluk lengan sang sahabat sambil menunjuk Karina.

Karina mengeram kesal menatap Haechan dengan tatapan seakan-akan ingin memakan laki-laki itu.

Sementara Jeno hanya menggelengkan kepalanya lalu mendekati Karina dan memperbaiki sweater sang kekasih yang sudah tak berbentuk.

"Kita perlu bicara setelah ini" ujsr Jeno dengan wajah datar lalu berlalu meninggalkan Karina yang masih berdiri di depan Winter. Sementara Haechan sudah menarik Giselle agar ikut dengannya.

"Hmm hai, kita pernah bertem--" ucapan Karina terhenti saat Winter hanya melewatinya tanpa berniat menyapanya, dari wajahnya saja Karina yakin adik dari kekasihnya itu terlihat tidak menyukainya.

Karina menghela napas pelan, ia mencoba berpikir positif mungkin adik Jeno sedang pms.

Karina mencoba tersenyum lalu berbalik ikut menuju ke sofa bersama Jeno. Namun hingga 10 menit berlalu, Karina hanya diam sementara adik Jeno sibuk mengajak yang lainnya bicara, namun Karina merasakan ada yang aneh. Haechan sepertinya tidak terlalu menyukai adik Jeno karena beberapa kali ia menjawab pertanyaan gadis itu dengan tatapan sarkas.

Ada apa ini sebenarnya? Sementara Gigi yang tampak santai menanggapi Jeno dan Adiknya.

"Bagaimana denganmu Eonnie?"

'Hah?!", Karina kaget tiba-tiba adik Jeno menatapnya dan bertanya, dia juga memanggilnya eonnie.

"Hah? Hmm, a-aku.."

"Ow ya. Namaku Winter, Lee Winter, adik dari kekasihmu, senang bertemu denganmu, jadi bagaimana denganmu? Apa kau juga punya pekerjaan lain selain kuliah?"

Karina menghela napas pelan. Apa-apaan adik Jeno ini, dia sama menyebalkannya dengan kakaknya, tadi saja dia menatapnya sinis dan tidak mau menyapa tapi lihatlah sekarang, dia berlagak seperti orang yang humble dengan senyuman manis di bibirnya, cona saja bukan adik Jeno sudah lama Karina menarik bibirnya itu.

"Tidak, aku hanya kuliah"

"Wahh kau pasti anak orang kaya?"

Karina berdecak kesal dalam hati, calon adik ipar sedikit kurang ajar dan menyebalkan ya, persis seperti di drama-drama.

Crazy Girl vs Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang