07. My Karina

1K 137 11
                                    




Hari ini adalah hari yang sangat bebas bagi Jeno, ia tidak punya kelas kampus hingga memenuhi panggilan teman-temannya yang entah akan membahas apa.

"Apa yang ingin kalian bicarakan?" tanya Jeno dengan wajah serius.

Haechan menatap Jeno dengan tatapan serius, sangat jarang bisa melihat raut wajah seperti itu dari seorang Lee Haechan, begitu pula Jaemin dan Renjun yang menatap Jeno sama seriusnya.

"Ini tentang Karina" ujar Haechan

Jeno menatap Haechan tajam, "Kalau ini tentang Karina maka itu bukan urusan kalian"

Haechan tersenyum sarkas, "Bukan urusan kami? Ini sudah hampir 7 tahun kita berteman, begitupula dengan Karina, kami tidak akan ikut campur kalau saja apa yang akan kau lakukan itu wajar tapi kau..." Haechan terdiam lalu menatap Jaemin.

"Jelaskanlah Jaemin, aku tidak menyangka punya teman sebrengsek dia" ujar Haechan

Renjun lalu membuka suara bukan Jaemin, "Tidak jangan Jaemin, dia sendiri yang harus menjelaskannya pada kita"

Jeno mengalihkan pandangannya dari teman-temannya, "Jangan ikut campur dalam urusanku"

"Brengsek!! Dia sauda..." bentakan Haechan terhenti saat tiba-tiba Ningning masuk dengan nafas tersengal.

"Jeno!! Karina pingsan!!" pekik Ningning yang langsung membuat Jeno berdiri.

"Dimana? Apa yang terjadi?"

Ningning berlari keluar bersama Jeno, "Tidak tau, tadi dia bilang pusing tiba-tiba saja pingsan" ujar Ningning sambil berlari bersama Jeno

Mereka menuju ke ruang kesehatan, Jeno dengan cepat mendekati Karina yang terlihat pucat. Selama 2 tahun lebih mereka menjalin hubungan, Karina tidak pernah benar-benar sakit, ia hanya akan berdrama sakit untuk menarik perhatiannya.

Jeno mendekati bed tempat Karina terbaring lemah, ia lalu menatap perawat disana meminta penjelasan.

"Tekanan darahnya rendah, sepertinya dia kelelahan dan kurang makan hingga pingsan"

Jeno mengerutkan dahinya, kurang makan? Memangnya apa yang Karina lakukan hingga kurang makan dan kelelahan, memang sudah 2 hari ini Jeno tidak menghubungi Karina karena gadis itu bilang akan ada ujian jadi tidak bisa diganggu.

Awalnya Jeno pun merasa aneh karena sesibuk apapun biasanya Karina selalu menghubunginya tapi dua hari ini mereka tidak saling menghubungi sama sekali.

Setelah mendapatkan penjelasan dari perawat, Jeno duduk di samping Karina menunggu gadis itu sadar.

Tak lama Karina mengerang lalu membuka matanya.

"Nono~~" rengek Karina namun Jeno hanya menatapnya datar.

"Aduh pusing" eluh Karina mencoba bangun sambil memegang kepalanya

"Nono"

"Bagaimana rasanya?"

"Hah?"

"Kau suka menjadi sakit kan? Bagus, besok tidak usah makan lalu belajar saja sampai pingsan lagi"

Karina memanyunkan bibirnya, "Ih, nono orang sakit jangan diomeli"

"Terserah" ujar Jeno lalu bangun berniat berjalan pergi namun Karina lebih dulu menahan tangannya

"Mau kemana?"

"Bukan urusanmu"

Karina berdecak, "Aku sedang sakit Nono, tega sekali"

"Siapa yang menyuruhmu sakit? Sekarang kau tanggung sendiri akibatnya" ujar Jeno lalu menghempaskan tangan Karina namun bukan untuk pergi tapi untuk berbalik lalu memeluk Karina.

Crazy Girl vs Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang