❣️Chapter 3❣️

22 2 0
                                    


Sedangkan Kakak Kedua Thalassa, Alfisyna Abelyn Caithlyn lahir di Depok, lebih tepatnya pada Tahun [2001]. Alfisyna lahir dan tumbuh besar di depok.

 Alfisyna lahir dan tumbuh besar di depok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Suatu sore, saat matahari mulai meredup [sore hari], Alfisyna berada di rumah sendirian. Kakaknya, Steven, tengah asyik bermain layangan di Lapangan yang tak jauh dari rumahnya, Sementara Sang ibu sedang keluar Sedangkan ayahnya sedang bekerja. 

Tiba-tiba, suara aneh dari kamar mandi membangunkan Alfisyna yang tengah tertidur pulas, pintu kamar mandi yang semula tertutup secara tiba-tiba terbuka dengan sendirinya.

Ketika pintu terbuka sedikit, Alfisyna terkejut melihat sesosok pocong berdiri tegak di tengah kamar mandi. Sesosok Pocong itu mengenakan kain putih yang kotor dan tampak menatap Alfisyna dengan tatapan kosong namun penuh makna.  Alfisyna terdiam, tak mampu menggerakkan tubuhnya yang kaku karena takut.

Sesosok Pocong itu hanya berdiri di sana, tidak bergerak, dan hanya memeperhatikan Alfisyna yang tengah tiduran di atas kasur, Rasa takut yang menyelimuti Alfisyna membuatnya hampir tidak bisa berteriak. Dia mencoba untuk menyelimuti wajahnya, tetapi sekujur tubuhnya terasa seperti membeku

Namun, hal aneh terjadi ketika sang ayah pulang ke rumah. Pocong itu, yang sejak tadi memperhatikan Alfisyna kecil dengan tatapan tanpa jiwa, tiba-tiba melompat dan menghilang ke dalam kamar mandi.

Alfisyna masih terpaku, berusaha memahami apa yang baru saja terjadi. Segalanya terasa begitu surreal, seperti mimpi buruk yang belum berakhir.

seperti malam-malam sebelumnya, Alfisyna merasakan hal yang sama. Setiap kali ia terlelap, tubuhnya seakan-akan diangkat oleh sosok misterius berwarna hijau dengan tubuh besar yang mengintai dalam kegelapan.

Alfisyna tak tahu siapa sosok itu, karena rasa kantuk semua yang dilihatnya buram. dan ketika terbangun, Alfisyna sering kali terbangun di depan pintu kamar mandi, tanpa tahu bagaimana ia bisa sampai di sana. Awalnya, kejadian ini membuat ibunya cemas.

Namun, seiring berjalannya waktu, fenomena aneh itu menjadi rutinitas yang diabaikan. Ibunya mulai menganggapnya sebagai kejadian biasa, sesuatu yang tidak perlu dirisaukan lagi.

</NEXT™

Narnia - precognitive dreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang