❣️Chapter 4❣️

22 2 0
                                    

Dan Tahun [2005] lahirlah seorang bayi perempuan yang diberikan nama Thalassa Neelya Eilaria.

Ketika kelahiran Bayi Thalassa, Rosmery berjuang sendirian antara hidup dan mati. Demi melahirkan sang buah hatinya. Sendirian, benar-benar tanpa ditemani kerabat ataupun Suaminya john.

Sejak kelahiran anak pertamanya Steven, John tidak pernah sekalipun mendampingi sang istri bahkan sekedar memberinya support

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kelahiran anak pertamanya Steven, John tidak pernah sekalipun mendampingi sang istri bahkan sekedar memberinya support.

Ayahnya John memang seperti itu sejak dulu, Ia lebih mementingkan kerja dan bermain catur bersama teman-temannya dari pada duduk diam di rumah bersama keluarganya.

Sejak bayi, Thalassa sering kali terguncang oleh serangan kejang yang membuat jantung keluarganya terpaut antara ketakutan dan keputusasaan.

Setiap hirupan napasnya menjadi perjuangan, dan setiap detik terasa berat di hati orang tua yang merasa tak berdaya.

Penyakit ini kerap datang, ketika tengah malam tiba. Awal kemunculannya ditandai dengan suhu tubuh Thalassa yang panas dan tubuhnya yang kejang-kejang.

Setiap kejang itu membawa napas bayi kecil Thalassa mendekati pintu kematian, merampas napas kecil Thalassa seolah-olah itu adalah serangga yang lemah.

Namun, dengan kekuatan yang tidak terlihat, Thalassa selalu kembali, meski tubuh kecilnya begitu kurus dan lemah.

Orang tua Thalassa, Rosemery dan john, menjalani hari-hari dengan hati yang berdebar, hidup dalam ketakutan bahwa setiap serangan kejang bisa menjadi yang terakhir.

Rumah Thalassa menjadi tempat doa-doa yang dipanjatkan oleh keluarganya, harap-harap cemas yang mengisi udara setiap kali larut malam tiba.

Ibu Rosmery merasa putus asa melihat anaknya menderita, sehingga setiap kali sakit itu kambuh, ia membawa bayi kecil Thalassa ke rumah sakit terdekat.

Malam itu, suasana di dalam mobil terasa tegang. Ayah dan ibu memacu kendaraan menuju rumah sakit, dengan bayi kecil mereka, Thalassa, yang tiba-tiba saja mengalami kejang-kejang.

 Sepanjang perjalanan, hati mereka diliputi kecemasan, namun anehnya, ketika mereka sampai di rumah sakit, kejang-kejang itu seketika berhenti. Meski demikian, ayah dan ibu tetap memutuskan untuk membawa Thalassa ke dokter, berharap bisa mendapatkan penjelasan atas kejadian yang mereka alami.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya dokter datang untuk memeriksa Thalassa. Dengan hati-hati, dokter tersebut mengecek setiap tanda vital dan kondisi tubuh sang bayi. Namun, usai pemeriksaan, sang dokter menyampaikan sesuatu yang tak terduga.

"Kondisi bayi Bapak dan Ibu sehat-sehat saja," kata dokter itu dengan nada tenang. "Tidak ada penyakit apa pun di dalam tubuhnya."

Ayah dan ibu terkejut mendengar penjelasan itu. Mereka saling pandang, tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan. Ayah, dengan nada cemas, mencoba mencari kepastian, "Dok, kalau anak kami baik-baik saja, kenapa Setiap tengah malam dia Selalu kejang-kejang seperti tadi?"

Narnia - precognitive dreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang