Malam telah larut, dan rumah keluarga Rosmery diliputi oleh keheningan yang menenangkan. Angin malam berdesir pelan, membelai dedaunan di luar jendela. Jam dinding di ruang tamu berdetak perlahan, mengikuti ritme waktu yang terus berjalan.
Ibu Rosmery duduk di Ruang Tamu, membiarkan pikirannya melayang-layang sejenak setelah hari yang melelahkan. Tiba-tiba, suara ponsel yang bergetar di atas meja mengalihkan perhatiannya.
Rosmery meraih ponsel itu dan melihat Notifikasi yang tertera di layar Kak Alsten Thalassa. Tanpa berpikir panjang, Rosmery langsung Segera mengangkat telepon itu.
"assalamu'alaikum, Bu lek"
"waalaikum'salam Kak Alsten, Ada Apa yah"
sapa Ibu Rosmery dengan lembut kepada Ponakannya Itu, suaranya dipenuhi rasa ingin tahu.
"Halo, Bu lek," sahut suara ceria dari seberang telepon.
"Alsten cuma mau tanya, Thalassa sudah tidur belum Bu lek?"
Ibu Rosmery tersenyum sambil menatap ke arah pintu kamar Thalassa yang sedikit terbuka. "Thalassanya sudah tertidur pulas, Alsten. " jawabnya pelan, menjaga agar suaranya tidak membangunkan sang putri kecilnya.
Suara kakak sepupunya terdengar sedikit terkejut. "Tumben sekali adik kecil tertidur lebih cepat. Biasanya, jam segini dia masih asyik bermain atau minta dibacakan cerita," katanya sambil tertawa kecil.
"Iya, tumben sekali anak ini tidur lebih cepat," balas Ibu Rosmery, masih dengan senyuman di wajahnya. Ada perasaan aneh yang melintas di benaknya—entah itu kebahagiaan karena putrinya bisa tidur lebih awal atau rasa khawatir yang tiba-tiba muncul tanpa alasan.
"Yah, mungkin dia kelelahan, setelah hari yang panjang," kata kakak sepupunya lagi, masih dengan nada ceria. "Baiklah, Buk lek, Alsten hanya ingin bertanya itu saja. Alsten tutup teleponnya, ya Buk Lek."
"Baiklah Alsten,"
"assalamu'alaikum, Bu lek"
"waalaikum'salam, Kak Alsten," " jawab Ibu Rosmery sebelum menutup telepon.
Ponsel itu diletakkannya kembali di atas meja. Ibu Rosmery kemudian berdiri dan mengintip sedikit ke dalam kamar Thalassa. Di sana, di bawah selimut tebal, putrinya tidur dengan tenang, wajahnya terlihat damai
Sejenak, Ibu Rosmery merasakan ada sesuatu yang berbeda pada malam itu, sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Namun, ia segera menepis perasaan itu dan memutuskan untuk menikmati ketenangan malam yang jarang ia dapatkan.
Dengan langkah perlahan, ia meninggalkan kamar Thalassa dan kembali Menonton Televisi, berharap bisa menikmati sedikit waktu untuk dirinya sendiri sebelum akhirnya malam benar-benar berakhir.
•••••
•••••
</NEXT
KAMU SEDANG MEMBACA
Narnia - precognitive dreams
ParanormalKisah ini diambil Berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi ulang. Dikemas menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Berkisah tentang perjalanan hidup seorang remaja bernama Thalassa Neelya Eilaria. Thalassa dikenal sebagai gadis ceria, su...