Crocodile berjalan tergesa-gesa menuju ruang kamarnya, Ia terus mempercepat langkahnya dengan pikirannya yang kesana-kemari setelah tidak sengaja menguping pembicaraan para admiral hingga ia berada tepat di depan ruang kamarnya dan segera memasukinya.
Setelah memasuki ruang kamarnya, ia segera beranjak menuju sebuah meja yang biasa ia gunakan untuk bekerja. Ia segera mendudukkan bokongnya di meja kerjanya lalu mulai menulis sebuah surat.
Hawk eye.. Bacalah informasi penting ini baik-baik. Tujuan pemerintah dunia mendirikan sistem shichibukai bukan hanya untuk memperkuat pertahanannya tetapi untuk menghancurkan kita dari dalam dengan menggunakan orang terdekat kita. Partnermu Lily dia adalah orang yang diutus untuk menghancurkan mu.
-Crocodile.
Setelah menulis surat tersebut, ia segera membaca ulang surat yang ia tulis sambil menghisap rokoknya.
Setelah merasa yakin, Crocodile segera beranjak menuju jendela sambil melipat surat di tangannya dan menyerahkan nya pada seekor burung.
"Surat ini sangat penting, jangan sampai bocor." Pesan Crocodile sambil mengelus burung tersebut.
Setelah burung itu terbang Crocodile memandangi nya sesaat lalu beranjak kembali ke mejanya.
Tanpa Crocodile sadari, sedari tadi Lily telah memperhatikan nya dari kejauhan sambil menyunggingkan smirk nya.
Lily mulai mengangkat senapan nya lalu mengarahkannya pada burung tersebut. Pandanganya tidak beralih sedikitpun dari burung yang tengah ia bidik hingga burung itu melintas di atas sebuah gang buntu yang merupakan titik buta aula tersebut dan...
Dorrr!
Burung itu jatuh dengan peluru yang menembus lehernya, Lily segera menurunkan senapannya dengan senyum khas yang melekat di bibirnya. Tanpa pikir panjang ia segera beranjak ke tempat burung itu jatuh.
Matanya langsung tertuju pada burung yang tengah tergeletak di tanah.ia mulai mendekati burung tersebut dan segera mengulurkan tangannya untuk mengambil surat itu.
"Mari kita lihat apa yang bajingan itu dapatkan." Ucap Lily dengan smirk yang menghiasi wajah cantiknya. Ia mulai membuka surat tersebut dan membacanya.
"Ckkk!.Darimana banjingan itu mendapatkannya." Decak kesal lily setelah membaca surat tersebut. Tangannya mulai memukul tembok di dekatnya untuk melampiaskan kekesalannya hingga sebuah ide muncul di benaknya. Ia mulai merogoh sakunya lalu mengeluarkan pena dan kertas lalu mulai menggoreskan pena nya.
Hawk eye.. Bacalah informasi penting ini baik-baik. Tujuan pemerintah dunia mendirikan sistem shichibukai bukan hanya untuk memperkuat pertahanannya tetapi untuk menghancurkan kita dari dalam dengan menggunakan orang terdekat kita. Istrimu [Your Name] dia adalah orang yang diutus untuk menghancurkan mu.
-Crocodile.
Setelah menulis surat tersebut Lily segera menyerahkannya pada seekor burung dan menendang mayat burung yang tergeletak di tanah ke arah semak-semak.
*****
Mihawk turun dari rakitannya, bibirnya tidak berhenti menyungging senyum sambil memandangi sesuatu di tangannya. Ia terus mempercepat langkahnya berharap bisa segera bertemu istri dan calon anak nya yang sangat ia rindukan.
Mihawk berdiri tepat di depan pintu masuk kastil, ia perlahan mengulurkan tangannya untuk membuka kenop pintu. Tetapi uluran tangannya terhenti ketika seekor burung bertengger di bahunya dengan secarik kertas di parunya.
"Sebuah surat?." Bingung Mihawk dengan salah satu aslinya yang terangkat. Ia mulai mengulurkan tangan nya untuk mengambil surat tersebut lalu membukanya.
Mihawk mulai membaca surat di tangannya, kata demi kata ia baca dengan raut wajah yang terlihat begitu serius hingga matanya tertuju pada sebuah nama di surat tersebut.
'[Your Name]'
Jantungnya seakan berhenti berdetak hingga dadanya terasa begitu sesak dengan tangannya yang bergetar dan matanya yang berkaca-kaca.
"Tidak mungkin." Elak Mihawk dengan nada lirih dan tatapan kosong yang terpancar dari wajahnya.
Mihawk mulai merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah den den mushi untuk menghubungi Crocodile.
Perep perep perep kcak.
"Crocodile! Apa kau yakin dengan surat yang kau kirimkan?" Tanya nya dengan nada lirih.
"100% Aku berani bertanggung jawab atas ucapan ku."Jawab Crocodile dengan tegas.
Mihawk terdiam dengan tatapan kosong dan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Dadanya terasa begitu sakit bagaikan di tusuk ribuan mata pisau.
Tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja hingga membasahi pipinya, tangannya terus bergetar dengan lututnya yang mulai melemas dan hampir tersungkur ke lantai hingga seorang gadis berlari kecil ke arahnya dan mulai memeluknya dengan erat.
"hawk... Akhirnya kau pulang, anak kita sangat merindukan mu." Tutur [Your Name] dengan nada lirihnya.
[Your Name] mulai melepaskan pelukannya lalu menarik tangan Mihawk untuk memegangi perutnya. Tangannya mulai beralih ke rambut Mihawk dan mengelus nya sambil menatapnya dengan senyum mereka.
"Aku sangat merindukanmu hawk..." Tutur [Your Name] dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya seakan mewakili rasa rindunya pada suaminya.
Tangannya terus bergerak untuk mengelus rambut hingga wajah Mihawk sambil menatapnya mencoba melepas rasa rindunya yang sudah lama ia tahan. Ia mulai memindahkan tangannya ke arah pinggang Mihawk dan memeluknya dengan sangat erat lalu menenggelamkan wajahnya di dada Mihawk hingga kemeja Mihawk mulai basah dengan isak tangis yang mulai terdengar dari bibir [Your Name].
"Berapa yang pemerintah dunia tawarkan untuk sandiwara ini? Apa itu juga hanya bagian dari sandiwara mu?." Tanya Mihawk dengan nada lirih sambil menunjuk perut [Your Name].
*****
Ma ma ma mama yang nggak vote jadi anak mama!.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒕 𝟐𝟏+ [Hiatus]
FanfictionPeringatan! Seluruh alur dalam cerita ini murni hasil pemikiran saya meskipun mengunakan latar, karakter dan watak yang ada di cerita utama yaitu One Piece By-Eiichiro Oda. Tetapi cerita ini tidak sepenuhnya berhubungan dengan cerita utamanya. (Miha...