chapter twenty two.

208 20 2
                                    

[Your Name] pernah membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Your Name] pernah membuka matanya.Ia perlahan melihat sekelilingnya dan mendapati Mihawk yang tengah duduk di dekat ranjang.

Ia perlahan melihat sekelilingnya dan mendapati Mihawk yang tengah duduk di dekat ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhh..." Rintih [Your Name] dengan Mihawk yang langsung menatap ke arahnya.

"Minumlah." Pinta Mihawk sambil menyodorkan segelas air dan membatu [Your Name] meminum airnya.

"Terimakasih Tuan."

"Kau di gigit ular berbisa."

"Untuk sementara sebagian tubuhmu tidak bisa di gerakkan." Tutur Mihawk dengan [Your Name] yang hanya diam.

Kruyukkk...

Mihawk yang mendengar itu segera mengambil semangkuk bubur di nakas.Ia perlahan meniup sesendok bubur yang masih panas lalu menyuapkan nya ke mulut [Your Name].

[Your Name] mulai membuka mulutnya dan perlahan menerima suapan dari Mihawk sambil sambil terus menundukkan wajahnya.

Suapan demi suapan hingga bubur di mangkuk telah habis dan Mihawk yang mulai melangkah keluar kamar.

*****

Hari demi hari berlalu begitu cepat.Setelah membersihkan tubuhnya [Your Name] segera mencari keberadaan Mihawk untuk melanjutkan pekerjaan seperti biasanya.

"Tuan saya sudah sehat."

"Saya sudah bisa bekerja hari ini."

"Tidak perlu."

"Aku akan pergi selama satu minggu."

"Gelang yang kau pakai akan meledak jika berada di luar pulau."

"Jangan mencoba kabur jika kau masih ingin hidup." Pesan Mihawk sambil melangkah keluar kastil.

"Baik tuan."

[Your Name] beranjak ke ruang wewangian,dan mulai bekerja seperti hari biasanya.Hingga tanpa sadar hari mulai gelap dengan [Your Name] yang mulai melangkah ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu beristirahat.

𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒕 𝟐𝟏+ [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang